JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, secara resmi membuka pendaftaran Seleksi Bersama Masuk (SBM) Politeknik Pariwisata (Poltekpar) untuk tahun ajaran 2024/2025. Tujuan dari pendaftaran ini adalah untuk menyeleksi calon sumber daya manusia (SDM) pariwisata terbaik yang dapat menjadi unggul dalam dunia kerja dan berwirausaha.
Dalam acara peluncuran SBM Poltekpar 2024/2025 pada Senin (26/2/2024), Sandiaga Uno menyampaikan kebanggaannya terkait penerimaan mahasiswa baru. Tema penerimaan tahun ini adalah “Pendidikan Vokasi Berkualitas akan Menghasilkan SDM Pariwisata Unggul dan Berdaya Saing Internasional”. Diharapkan, lulusan Poltekpar dapat menjadi insan hospitality yang handal, berkontribusi menciptakan lapangan kerja baru, dan mendukung pemulihan ekonomi.
Menparekraf Sandiaga mengajak calon peserta pendaftaran untuk mempertimbangkan baik-baik, menyebut Poltekpar sebagai jalur menuju kesuksesan. “Ingin mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha? Kuliahnya di Poltekpar Aja!” ujar Menparekraf.
Pendaftaran SBM Poltekpar 2024/2025 resmi dibuka pada 26 Februari 2024, dengan Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Poltekpar TA 2024-2025, Ida Bagus Putu Puja, menjelaskan bahwa seleksi ini terdiri dari tiga tahapan. Tes skolastik dan literasi akan dilaksanakan pada 20 Mei 2024, diikuti tes wawancara pada 6-7 Juni 2024, dan tes kesehatan pada 10 Juni 2024. Pendaftaran dapat dilakukan hingga 4 Mei 2024.
Ida Bagus Putu Puja menambahkan bahwa Poltekpar juga menyelenggarakan seleksi masuk mandiri, selain seleksi bersama. Enam Poltekpar di bawah Kemenparekraf/Baparekraf, yaitu Poltekpar Medan, Poltekpar Palembang, Poltekpar NHI Bandung, Poltekpar Bali, Poltekpar Lombok, dan Poltekpar Makassar, akan melakukan seleksi tersebut.
Kuota penerimaan mahasiswa baru Poltekpar tahun ini sebanyak 3.660, dengan pembagian 60 persen untuk jalur seleksi bersama masuk dan 40 persen untuk seleksi mandiri. Andar Danova L. Goeltom, Kepala Pusbang SDM Kemenparekraf/Baparekraf, menyatakan target pendaftar tahun ini sebanyak 14.460.
Ni Wayan Giri Adnyani, Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf, menegaskan bahwa pariwisata merupakan andalan untuk transformasi ekonomi. Ia menyebut vokasi sebagai pendidikan yang mendapatkan prioritas, dan sekolah-sekolah di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif semuanya adalah sekolah vokasi.
Febrie Purwoandhika, seorang alumnus Poltekpar NHI Bandung yang kini bekerja sebagai ASN Kemenparekraf, berbagi pengalaman positifnya selama kuliah di Poltekpar. Menurutnya, 70 persen ilmu yang diperoleh dari Poltekpar adalah praktik, dan 30 persen sisanya adalah teori yang diajarkan oleh dosen-dosen berpengalaman dari industri hospitality.
Selain mendapatkan ilmu yang terapan, mahasiswa Poltekpar juga memiliki sertifikasi kompetensi dan kesempatan untuk menjadi daily worker atau casual worker di hotel atau kafe terkemuka di sektor pariwisata Indonesia. “Jadi langsung siap karena 70 persen ilmu yang didapatkan merupakan terapan,” ungkap Febrie./ JOURNEY OF INDONESIA