JAKARTA – PT Metropolitan Land Tbk (Metland) mencatatkan kinerja impresif sepanjang tahun buku 2024. Emiten properti dengan kode saham MTLA ini sukses membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,021 triliun, tumbuh 18,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga naik 12,37 persen menjadi Rp469 miliar.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Horison Ultima Bekasi pada 28 Mei 2025, Metland mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp11,25 per lembar saham, dengan total nilai sekitar Rp86,12 miliar. Pembagian dividen ini merupakan bagian dari komitmen perseroan dalam menjaga kepercayaan investor dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Presiden Direktur Metland, Anhar Sudradjat, menyebut pencapaian ini ditopang oleh penjualan properti yang solid berkat stimulus Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) serta performa sektor recurring income seperti pusat perbelanjaan dan perhotelan, termasuk Metland Hotel di Bali yang menunjukkan kinerja positif.
Kontribusi pendapatan Metland tahun lalu berasal dari sektor penjualan residensial sebesar 74 persen, sementara 26 persen lainnya berasal dari pendapatan berulang seperti pusat perbelanjaan, hotel, pusat rekreasi, dan sumber lain.
Metland juga menyampaikan bahwa seluruh laporan tahunan tahun buku 2024 telah disetujui oleh para pemegang saham, termasuk pengesahan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris. Selain itu, perseroan menetapkan dana cadangan sebesar Rp1 miliar, sementara sisanya dibukukan sebagai laba ditahan.

Menjelang pertengahan 2025, Metland terus melanjutkan ekspansinya melalui pengembangan proyek residensial dan komersial. Proyek terbaru Metland Kertajati di Majalengka mulai dipasarkan sejak akhir 2024 dan mendapatkan sambutan positif dari konsumen. Di sisi lain, perluasan Grand Metropolitan juga telah menyelesaikan tahap tutup atap pada April lalu.
Untuk mendukung kinerja di tahun ini, MTLA mengandalkan strategi diversifikasi produk dengan meluncurkan berbagai tipe hunian baru di beberapa proyek andalannya, seperti tipe White Rose dan ruko Conifera di Metland Menteng, cluster Walden di Metland Transyogi, hingga Barcelona Cove dan Havana Breeze di Metland Cibitung. Tak ketinggalan, Metland Cikarang juga menghadirkan tipe terbaru bernama Derora.
Perseroan turut mendorong efektivitas pemasaran melalui strategi digital, salah satunya melalui program Blanjaproperti yang kini tengah berjalan. MTLA membidik target marketing sales senilai Rp2 triliun pada 2025, yang terdiri dari pre-sales dan pendapatan berulang. Hingga April 2025, marketing sales telah mencapai Rp661 miliar, terdiri atas Rp485 miliar dari penjualan residensial dan Rp176 miliar dari recurring income.
Tak hanya mencatat kinerja keuangan yang solid, dan mengukir prestasi di tingkat internasional. Pada ajang Asia Pacific Property Awards 2024 yang digelar di Bangkok, Thailand, Metland menyabet tiga penghargaan bergengsi. Proyek Metland Transyogi dianugerahi penghargaan untuk kategori Mixed Use Architecture dan Mixed Use Development, sementara proyek South Tresor di Metland Cyber Puri mendapatkan penghargaan untuk Residential Development 20+ Units.
Dengan kombinasi strategi pertumbuhan yang adaptif, inovasi produk berkelanjutan, dan dukungan loyal dari para pemegang saham, Metland optimistis menatap masa depan yang lebih cerah di industri properti nasional./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk