Dalam acara Indonesia Tourism Outlook 2024 yang bertajuk “Peluang dan Tantangan Investasi untuk Pariwisata Berkelanjutan”, Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan bahwa meskipun capaian kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun ini sudah mencapai sekitar 11 juta, melebihi target awal 8,5 juta, target tahun 2024 ditetapkan sebesar 14 juta kunjungan wisman.
Dirinya menyebutkan bahwa tantangan utama yang dihadapi untuk mencapai target tersebut adalah situasi global yang tidak menentu. Lebih lanjut, lembaga internasional memprediksi adanya tantangan geopolitik, gejolak ekonomi, dan krisis lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sektor pariwisata, termasuk industri perjalanan.
Sementara itu, perkembangan ekonomi di wilayah Asia Tenggara yang menguat selama tahun 2023 menjadi berita baik, didorong oleh peningkatan kunjungan wisatawan. Peningkatan ini diharapkan akan berdampak positif pada pertumbuhan perjalanan wisatawan di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia.
Pariwisata Indonesia mengalami percepatan kebangkitan pada tahun ini, dengan pencapaian kunjungan wisman mencapai 11 juta, melampaui target awal 8,5 juta. Sandiaga Uno menyebutkan bahwa untuk mencapai target 14 juta kunjungan wisman pada tahun 2024, berbagai tantangan perlu diatasi, termasuk penguatan konektivitas penerbangan dan penyebaran wisman ke berbagai destinasi unggulan di Indonesia.
Bali, sebagai destinasi utama, diharapkan dapat berperan sebagai magnet untuk menarik kunjungan wisman dan mempromosikan konsep ‘Bali Beyond’ ke lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP): Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
Sandiaga Uno juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik diharapkan dapat mendorong daya beli masyarakat dan meningkatkan perjalanan di dalam negeri. Target pemerintah pada tahun 2024 adalah mencapai 1,2-1,4 miliar perjalanan di dalam negeri.
Meskipun terdapat proyeksi perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi tetap kuat pada tahun 2024, mencapai 5 persen menurut IMF dan OECD. Sandiaga Uno menekankan pentingnya mendorong pariwisata domestik sebagai kekuatan utama pariwisata nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa kendala seperti ketersediaan tiket pesawat yang terjangkau perlu diatasi, terutama menghadapi lonjakan pergerakan wisnus pada libur Natal dan Tahun Baru. Sandiaga Uno juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha industri pariwisata dalam mengatasi tantangan dan meningkatkan kunjungan wisatawan.
Maya Watono, Direktur Marketing and Consumer Experience PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), menekankan pentingnya konektivitas penerbangan untuk mencapai target kunjungan wisman 2024. Dengan menciptakan lebih banyak seat pesawat, diharapkan kekurangan 9 juta seat pesawat dapat terpenuhi pada tahun 2024.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani menyoroti kendala daya beli masyarakat yang masih menjadi hambatan dalam peningkatan pariwisata dalam negeri. Dia berharap agar pemerintah dan pelaku usaha airlines domestik dapat bekerja sama untuk menurunkan harga tiket pesawat di dalam negeri.
Selain itu, Hariyadi Sukamdani menekankan pentingnya peninkronan program promosi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha industri pariwisata. Contoh seperti program Kharisma Event Nusantara (KEN) dapat menjadi daya tarik besar jika dipromosikan dengan baik.
Menurut Agustini Rahayu, Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf/Baparekraf menyampaikan bahwa di tahun mendatang akan ada banyak tren pariwisata baru. Wisatawan cenderung mencari pengalaman baru dan meninggalkan konsep-konsep konvensional. Sebagai tambahan, Director of Check-In Asia, Gary Bowerman, menekankan pentingnya Indonesia menarik perhatian pasar Tiongkok dan India, yang diperkirakan akan menjadi pasar dengan pertumbuhan tertinggi di tahun mendatang.
Selanjutnya Pasha Ernowo, Ketua Forwaparekraf, menekankan pentingnya fokus pada pengembangan pariwisata berkelanjutan. Tema kegiatan outlook “Peluang dan Tantangan Investasi untuk Pariwisata Berkelanjutan” dipilih untuk mengingatkan bahwa dengan kekayaan alam dan geografis yang melimpah, Indonesia harus lebih fokus pada pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
Dalam rangka mencapai tujuan ini, investasi yang memprioritaskan keberlangsungan dan keberlanjutan lingkungan di sektor pariwisata perlu terus ditingkatkan. Upaya ini bertujuan agar Indonesia tidak tertinggal dari negara-negara lain dan dapat mengembangkan pariwisata dengan dampak positif jangka panjang terhadap lingkungan.
Acara Indonesia Tourism Outlook 2024, yang diselenggarakan oleh Forwaparekraf bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), didukung oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan berbagai sponsor lainnya, menjadi platform penting untuk mendiskusikan peluang dan tantangan di bidang pariwisata serta menggagas langkah-langkah strategis menuju pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia./ JOURNEY OF INDONESIA