Sebanyak 200 Perwakilan delegasi rangkaian agenda presidensi G20 yang terdiri dari pejabat setingkat menteri dari negara anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional, hari ini mengunjungi Desa Bongkasa Pertiwi yang berlokasi di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung Bali.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian agenda G20 The Third Meeting of the Environment Deputies and Climate Sustainability (3rd EDM-CSWG) dan Joint Environment and Climate Minister’s Meeting (JECMM) yang bertujuan secara spesifik membahas isu lingkungan dan perubahan iklim.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro menjelaskan bahwa desa Bongkasa Pertiwi dipilih sebagai contoh sukses pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat, Selain itu, visi kemandirian yang dipegang masyarakat untuk dapat mandiri dalam pengelolaan air, pangan, energi, pengelolaan sampah serta pengelolaan wisata dapat menjadi daya tarik sekaligus contoh konkrit bagi para perwakilan delegasi G20.
Desa Bongkasa Pertiwi, merupakan lokasi program pemberdayaan masyarakat binaan Danone-AQUA dan merupakan salah satu Desa Wisata Danone-AQUAyang ditetapkan oleh Bupati Badung sebagai desa wisata yang mandiri, maju, dan sejahtera berlandaskan Tri Hita Karana.
Terkait hal ini, VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menjelaskan bahwa sejalan dengan visi One Planet One Health, Danone-AQUA selalu berkomitmen untuk dapat memberikan dampak positif terhadap konsumen, lingkungan serta komunitas, salah satunya melalui insiiatif pemberdayaan masyarakat yang kami lakukan bersama dengan BUMDes di Desa Bongkasa Pertiwi.
“Inisiatif ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen kami untuk mendukung visi pemerintah Indonesia dalam mensukseskan agenda G20 dan tiga agenda prioritas isu lingkungan. Beberapa inisiatif pun telah kami jalankan secara bersama sejak tahun 2019 seperti melakukan kajian secara kelembagaan terhadap pengelolaan PAM Desa dan Air minum, pengelolaan kotoran hewan ternak sapi dan babi menjadi energi terbarukan dalam bentuk Biogas, penangkaran burung langka di Bali, serta kesejahteraan kelompok difabel”, jelas Vera.
Sejauh ini melalui pelembagaan pengelolaan PAM Desa dan Air Minum, seluruh masyarakat Desa Bongkasa Pertiwi sudah memperoleh akses air bersih melalui 467 sambungan sekaligus telah mengalami perubahan terhadap hidup bersih dan sehat. Bekerjasama dengan BUMDes Mandala Sari, Pemerintah Desa Bongkasa Pertiwi, Yayasan Rumah Energi dan swadaya masyarakat saat ini juga telah dibangun 44 unit biogas dengan menggunakan bahan baku kotoran hewan.
Selain itu, Kelompok Kehati Lestari Desa Bongkasa Pertiwi juga telah berhasil menangkarkan 17 ekor Jalak Bali dan 32 ekor Jalak Putih serta penyediaan pakan burung melalui budidaya kroto dan jangkrik. Kelompok difabel dalam hal ini juga mendapatkan manfaat melalui pelestarian pohon dalam bentuk adopsi pohon dan hingga saat ini telah mencapai 26 orang penerima manfaat.
Selain mengunjungi berbagai inisiatif tersebut, para perwakilan delegasi G20 juga diundang untuk mengikuti berbagai kegiatan masyarakat setempat seperti memahat patung kayu, melukis batok kelapa, serta membuat kerajinan perak dan hiasan dari janur. Seluruh persiapan dan pelaksanaan kunjungan ini melibatkan hingga total 300 orang warga setempat.(*)/ JOURNEY OF INDONESIA