BULELENG – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenpar), Ni Luh Puspa, menyoroti pentingnya peran perempuan dalam pengembangan pariwisata Indonesia pada Talkshow Hari Ibu bertema “Perempuan dalam Konteks Budaya Global”. Acara ini berlangsung di Hotel Lovina Haven Boutique Resort, Buleleng, Bali, Sabtu (7/12/2024). Ia menegaskan, perempuan tidak hanya menjadi pendukung perekonomian, tetapi juga pilar utama dalam menjaga keseimbangan sosial dan budaya di destinasi wisata.
“Peran penting perempuan dalam pembangunan nasional sejalan dengan semangat kesetaraan gender, salah satu poin dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Nasional juga menegaskan hal ini,” ungkap Ni Luh Puspa.
Data UN Tourism Global and Report on Women in Tourism 2019 menunjukkan perempuan berkontribusi lebih dari 50 persen di sektor pariwisata secara global. Di Indonesia, kontribusi perempuan semakin nyata. “Pada 2023, sebanyak 54,22 persen tenaga kerja di sektor pariwisata adalah perempuan,” tambahnya, merujuk pada data Pusdatin Kemenparekraf.
Untuk memperkuat peran perempuan, Kemenparekraf telah meluncurkan buku seperti “Inspirasi dari Perempuan di Destinasi Pariwisata Indonesia” dan “Sosok Perempuan Inspiratif di Destinasi Pariwisata”. Selain itu, Indonesia menjadi tuan rumah 2nd UN Tourism Women Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific pada Mei 2024. “Acara ini tidak hanya mempromosikan pariwisata Bali, tetapi juga menjadi momentum memperkuat peran perempuan dan mendorong kesetaraan gender,” jelasnya.
Meski perempuan mendominasi sektor pariwisata, kesenjangan gender masih menjadi isu. Perempuan di sektor ini memiliki pendapatan rata-rata 14,7 persen lebih rendah dibandingkan laki-laki. Faktor seperti stereotip gender, keterbatasan pendidikan, dan peluang karier menjadi penghalang utama. “Kita harus memastikan perempuan memiliki ruang, peluang, dan pengakuan yang setara, khususnya di sektor pariwisata,” tegas Ni Luh Puspa.
Ni Luh Puspa menggarisbawahi tiga langkah strategis: mendorong partisipasi perempuan di industri pariwisata, memastikan kesetaraan dalam pengambilan keputusan, dan memanfaatkan teknologi untuk memberdayakan perempuan.
Perempuan juga memiliki peran multifungsi, mulai dari pengambil kebijakan, pekerja di destinasi wisata, influencer yang mempromosikan pariwisata, hingga pelaku usaha dalam pengembangan suvenir. “Mari kita jadikan perempuan mitra strategis dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Perempuan adalah penjaga peradaban, pelopor inovasi, dan inspirasi bagi generasi mendatang,” tutupnya.
Dengan penguatan peran perempuan, sektor pariwisata diharapkan dapat tumbuh lebih inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan dunia./ JOURNEY OF INDONESIA | Morteza