JAKARTA – Sebuah tonggak penting tercipta dalam sejarah pendidikan vokasi Indonesia saat Politeknik Tempo menyelenggarakan wisuda perdana, Sabtu (12/7/2025), di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat. Momen ini menjadi penanda perjalanan resmi 26 mahasiswa dari tiga program studi: Produksi Media, Desain Media, dan Manajemen Pemasaran Internasional, dalam menapaki dunia profesional.
Namun, tak sekadar seremoni kelulusan, wisuda ini menjadi simbol dari pencapaian sistem pendidikan vokasi yang mengedepankan praktik langsung, kolaborasi industri, dan penguatan karakter. Beberapa lulusan bahkan telah diterima bekerja sebelum mengenakan toga. “Beberapa mahasiswa kami bahkan sudah diterima bekerja sebelum resmi diwisuda. Ini membuktikan bahwa pendidikan vokasi, jika dibekali dengan pendekatan yang tepat, mampu menghasilkan lulusan yang siap dan dipercaya di dunia profesional,” ujar Direktur Politeknik Tempo, Shalfi Andri dalam sambutannya yang penuh semangat.
Sejak berdiri pada 2021, Politeknik Tempo konsisten menempatkan pembelajaran praktis sebagai pilar utama. Kolaborasi erat dengan pelaku industri media, desain, dan pemasaran menjadi keunggulan kampus ini, sekaligus menjawab kebutuhan dunia kerja yang terus berubah.
Salah satu yang menjadi perhatian dalam prosesi wisuda kali ini adalah hadirnya sejumlah tokoh penting dari dunia pendidikan dan mitra industri. Perwakilan dari LLDIKTI Wilayah III, Ketua Yayasan PELITA, serta jajaran ASPIKOM Jabodetabek turut memberikan apresiasi. “Kami bangga dengan Politeknik Tempo atas ketertiban pelaporan data wisuda. Ini contoh komitmen yang baik,” ujar Wiji Murdoko dari LLDIKTI Wilayah III.
Kebanggaan serupa disampaikan oleh Herry Hernawan, Ketua Yayasan Rumah Edukasi Tempo. Dalam orasinya, ia menegaskan bahwa wisuda bukanlah garis akhir. “Ini adalah awal untuk menapaki kehidupan profesional atau menjadi wirausahawan yang berdampak. Ilmu dan pengalaman kalian adalah bekal untuk berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya disambut tepuk tangan para hadirin.
Prosesi berlangsung dalam suasana haru dan penuh makna. Penampilan seni dari Unit Kegiatan Mahasiswa Tempo Menari (UKM TeNar) dan Tempo Music Camp (TMC) membawa nuansa khas Betawi melalui tarian “Sirih Kuning” dan “Kembang Kipas”, serta lantunan lagu-lagu nasional dan soundtrack web series produksi mahasiswa.
Salah satu momen paling menyentuh datang saat diputarnya video dokumenter “Wisudawan Journey” yang merekam jejak para mahasiswa sejak awal perkuliahan. Tangis haru mewarnai ruangan saat pembacaan “Surat dari Rumah” oleh orang tua, diikuti lagu “Bunda” yang dibawakan Aziza Andira Putri Sangaji.
Dalam sambutan mewakili wisudawan, Abdullah Alfa Ruhma menyampaikan pesan menyentuh tentang perjalanan mereka. “Kampus ini seperti rumah kedua. Kami belajar, tertawa, berdiskusi, dan tumbuh bersama untuk mengejar mimpi,” ujarnya, sebelum menyerahkan kenang-kenangan dari angkatan pertama kepada kampus tercinta.
Sebagai bagian dari penguatan komunitas alumni, Politeknik Tempo juga menetapkan Muhammad Syifa (Desain Media) sebagai Ketua Alumni pertama. Langkah ini diharapkan membuka ruang kolaborasi berkelanjutan antara alumni, kampus, dan dunia kerja.
Tak lupa, penghargaan diberikan kepada tiga lulusan terbaik: Salsabilla Mutiara Bilqis (Produksi Media, IPK 3,95), Siti Rizky Anggraeni (Manajemen Pemasaran Internasional, IPK 3,91), dan Dara Dinanti Firzada (Desain Media, IPK 3,79). Mereka menjadi representasi dari kualitas akademik yang dibangun kampus vokasi ini.
Wisuda perdana Politeknik Tempo bukan sekadar sebuah seremoni akademik, melainkan tonggak awal bagi para lulusan untuk membawa nilai-nilai profesionalisme, etika, dan semangat inovasi ke tengah masyarakat. Dunia kerja kini menanti kontribusi nyata dari lulusan muda ini, yang telah dibentuk melalui proses pendidikan vokasi yang terarah dan menyeluruh./ JOURNEY OF INDONESIA | Morteza