Saturday, October 18, 2025
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
Banner Iklan
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

    Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile
No Result
View All Result
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

    Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile
No Result
View All Result
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
No Result
View All Result

Jaga Potensi Hutan, Masyarakat Malagufuk Hidup Bermartabat di Tanah dan Hutan Adatnya

by Redaksi
05/07/2024
Reading Time: 3 mins read
Jaga Potensi Hutan, Masyarakat Malagufuk Hidup Bermartabat di Tanah dan Hutan Adatnya

Pemandangan rumah di hutan adat Gelek Malak Kalawilis Pasa di Distrik Sayosa, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya (Ist)

Share on FacebookShare on Twitter

SORONG – Kampung ekowisata Malagufuk, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, telah menjadi destinasi utama pengamatan burung di dunia. Hutan Klaso yang terletak di sana merupakan habitat bagi berbagai jenis burung endemik Papua Barat seperti Lesser bird-of-paradise, Northern Cassowary, Twelve-wired Bird-of-Paradise, King Bird-of-Paradise, dan lainnya.

Pada periode Agustus hingga Desember, Kampung Malagufuk ramai dikunjungi tamu, terutama fotografer satwa, peneliti, dan wisatawan yang menuju atau kembali dari Raja Ampat. Masa ini bertepatan dengan musim kawin burung-burung, menjadikannya waktu terbaik untuk pengamatan.

Baca juga :

Rockafella’s Gelar Music & Talk Show Vol.15: Intimate 90’s Unplugged Therapy

Claudia Emmanuela Santoso Bangga Membawakan Lagu ‘1000 Tahun Cahaya’ Karya James F. Sundah

Film “Samsara” Garin Nugroho Raih Nominasi Terbanyak di Asia Pacific Screen Awards 2025

Masyarakat Malagufuk berhasil mengembangkan ekonomi mereka sambil tetap menjaga kelestarian hutan. Komunitas Gelek Kalami Malagufuk dan Gelek Magablo, yang berasal dari Suku Moi, merawat tanah dan melindungi hutan adat mereka. Mereka memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Opyor Kalami, seorang generasi muda Malagufuk sekaligus pemandu pengamatan burung, menyatakan pentingnya menjaga hutan. “Hutan harus terus dijaga, bahkan setelah generasi saya. Prinsip hidup saya, ‘kau jaga hutan, kau jaga alam, maka alam akan jaga kamu nanti. Dengan prinsip ini, saya yakin kita bisa berkembang dan mandiri,” sebutnya.

Pencapaian ini bukanlah hasil instan. Kegigihan dan kekompakan warga kampung telah terjalin sejak tahun 1990-an. Mereka bekerja sama dengan kelompok masyarakat sipil lain serta NGO seperti Yayasan Pusaka Bentala Rakyat.

Burung cendrawasih kecil (lesser bird of paradise) terlihat di hutan hujan dataran rendah Malagufuk (Ist)

Namun, tantangan besar menghadang dengan adanya ekspansi pembalakan hutan legal dan ilegal, perluasan perkebunan kelapa sawit, dan bisnis ekstraktif mengancam keberlanjutan mereka. Pada Maret 2024, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya mengizinkan pembangunan smelter nikel dan pabrik baja di KEK Sorong, yang bisa mengancam keberadaan Kampung Malagufuk dan Hutan Klaso.

Komunitas Gelek Malak Kalawilis Pasa juga menghadapi ancaman serupa. Mereka harus waspada terhadap perusahaan logging yang sering masuk tanpa izin. Menurut Laporan Pemantauan Deforestasi Papua 2024, deforestasi mencapai 25.457 hektar pada tahun 2023, meningkat dari tahun sebelumnya.

Masyarakat adat merasakan dampak deforestasi secara langsung, mulai dari kesulitan mencari sumber makanan, penurunan kualitas air, hingga potensi kekeringan dan gagal panen. Ini berujung pada masalah kesehatan, gizi buruk, serta masalah sosial dan ekonomi lainnya.

Warga Kampung Malalilis, yang tinggal di daerah HGU perkebunan sawit PT. Henrison Inti Persada, juga merasakan dampaknya. Yeheskiel Malak, mantan buruh perkebunan, menceritakan kesulitan hidup di sana. “Buruh di sini bergantung pada penjual sayur dan ikan keliling. Air bersih pun harus dibeli. Jika gaji terlambat, mereka terpaksa berutang, yang kemudian dipotong dari gaji. Ini membuat buruh terus terlilit utang,” keluhnya.

Masyarakat Malagufuk yakin bahwa kemandirian adalah kunci untuk hidup bermartabat. Gelek Malak Kalawilis Pasa, komunitas marga di Kampung Sayosa, telah kembali ke tanah adat mereka. Mereka adalah yang pertama memperoleh SK Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Suku Moi dari Pemerintah Kabupaten Sorong.

Yeheskiel Malak dengan hasil tangkapan berburu di hutan adat Gelek Malak Kalawilis Pasa (Ist)

Seperti yang disampaikan Franky Samperante selaku Direktur Eksekutif Yayasan Pusaka Bentala Rakyat, menegaskan pentingnya negara menghormati hak masyarakat adat. “Negara memiliki kewajiban memajukan hak dasar rakyat, termasuk menghormati dan melindungi hak masyarakat adat. Negara harus melindungi sumber daya ekonomi dan wilayah kehidupan masyarakat adat dari ancaman ekonomi ekstraktif,” harapnya.

Gelek Malak berharap agar komunitas marga lain juga berkomitmen menjaga tanah adat. Harapan ini tetap ada, meskipun tantangan terus datang. “Tanpa hutan, manusia tidak bisa hidup. Kita memanfaatkan sumber makanan dan obat-obatan dari hutan. Jika tanah dijual, uang bisa habis dalam sebulan. Tapi tanah adat bisa menopang hidup selamanya,” tegas Korneles Malak, tetua adat.

Cara Kampung Malagufuk mengembangkan ekowisata bisa menjadi inspirasi bagi komunitas marga lain di Papua. Mereka berhasil hidup selaras dengan alam, memenuhi kebutuhan hidup, dan menjaga tanah serta hutan adat. Prinsip perlindungan hutan memungkinkan komunitas adat di Malagufuk hidup bermartabat dan berkelanjutan./ JOURNEY OF INDONESIA

Tags: Desa AdatDestinasiFranky SamperanteGelek Malak Kalawilis PasaJourney of IndonesiaMalagufukNewsOpyor KalamiPapua Barat DayaPesona IndonesiaWonderful Indonesia
Share238Tweet149

Related Posts

Traveloka 10.10 Travel Sale Ungkap Destinasi Favorit Asia Pasifik bagi Wisatawan Indonesia
Entertainment

Traveloka 10.10 Travel Sale Ungkap Destinasi Favorit Asia Pasifik bagi Wisatawan Indonesia

08/10/2025
Traveloka 10.10 Travel Sale Hadirkan Promo Destinasi Favorit Asia Pasifik bagi Wisatawan Indonesia
Tourism

Traveloka 10.10 Travel Sale Hadirkan Promo Destinasi Favorit Asia Pasifik bagi Wisatawan Indonesia

07/10/2025
Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak
Culture

Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

06/10/2025
Kompetisi Housekeeping Archipelago 2025 Hadirkan 7 Finalis Top
Hotels

Kompetisi Housekeeping Archipelago 2025 Hadirkan 7 Finalis Top

03/10/2025
Agoda Umumkan Destinasi Wisata Alam Terbaik di Asia: Puncak Masuk Tiga Besar Favorit Dataran Tinggi
Tourism

Agoda Umumkan Destinasi Wisata Alam Terbaik di Asia: Puncak Masuk Tiga Besar Favorit Dataran Tinggi

29/09/2025
Next Post
Yuk Bernostalgia Jajanan Jadul di Jakarta Fair 2024

Yuk Bernostalgia Jajanan Jadul di Jakarta Fair 2024

ADVERTISEMENT

Recomended

Rockafella’s Music & Talk Show Vol.15: Intimate 90’s Unplugged Therapy
Music

Rockafella’s Music & Talk Show Vol.15: Intimate 90’s Unplugged Therapy

17/10/2025
Claudia Emmanuela Santoso Bangga Membawakan Lagu ‘1000 Tahun Cahaya’ Karya James F. Sundah
Music

Claudia Emmanuela Santoso Bangga Membawakan Lagu ‘1000 Tahun Cahaya’ Karya James F. Sundah

16/10/2025
Film “Samsara” Garin Nugroho Raih Nominasi Terbanyak di Asia Pacific Screen Awards 2025
FIlm

Film “Samsara” Garin Nugroho Raih Nominasi Terbanyak di Asia Pacific Screen Awards 2025

16/10/2025
Tumbuhkan Inklusi, Bangun Harapan: DBS Foundation Dukung 140.000 Perempuan dan Anak Muda Indonesia
News

Tumbuhkan Inklusi, Bangun Harapan: DBS Foundation Dukung 140.000 Perempuan dan Anak Muda Indonesia

15/10/2025
Jangan Panggil Mama Kafir, Totalitas Michelle Ziudith Menguras Air Mata Penonton
FIlm

Jangan Panggil Mama Kafir, Totalitas Michelle Ziudith Menguras Air Mata Penonton

14/10/2025
All U Can Hear Gigs Vol. 2: “Pop Rock United” Satukan 25 Musisi Lintas Generasi di Stadion Pakansari
Music

All U Can Hear Gigs Vol. 2: “Pop Rock United” Satukan 25 Musisi Lintas Generasi di Stadion Pakansari

13/10/2025
Journey of Indonesia

Journey of Indonesia is a popular online newsportal and going source for technical and digital content for its influential audience around the globe. You can reach us via email.


journeyofid@gmail.com

  • Journey of Indonesia
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Editorial
  • Kontak

© 2024 Journey of Indonesia.

No Result
View All Result
  • Journey of Indonesia
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile

© 2024 Journey of Indonesia.