Jika punya kesempatan waktu dan anda tengah berada di Jawa Tengah sempatkanlah untuk menikmati udara segar di Oemah Bamboo Merapi di Dukuh Plalangan, Lencoh, Selo, Boyolali. Berada di ketinggian 1.700 mdpl, spot wisata yang juga merupakan jalur pendakian Gunung Merapi itu menawarkan pemandangan yang asri dan sangat instagramable.
Spot nya sendiri ini sangat mudah dicapai, anda tinggal mengikuti jalur Ampel, Boyolali, yang menjadi alternatif rute tercepat.
Jika dari kejauhan anda melihat tulisan “New Selo”, artinya anda sudah tidak jauh lagi dan Oemah Bamboo Merapi berada tepat di belakang New Selo.
Sesampaiknya di parkiran, anda dapat ber-swafoto di spot-spot terbaik dengan latar belakang pemandangan alam yang menakjubkan. Nah, perjalanan sendiri belum berujung disini saja, Oemah Bamboo sendiri berada dibelakang spot pandang New Selo tersebut. Kita harus melewati jalan setapak menanjak sejauh kira-kira 300 meter berjalan. Selepas itu di sebelah kiri, anda akan menjumpai tangga bambu menuju sebuah rumah besar berbentuk gazebo dan menara dari kumpulan bambu.
Spot pertama yang akan Anda temui berupa terowongan bambu berdesain cukup apik. Para pengunjung biasanya menyempatkan diri berfoto di spot itu. Melangkah lebih ke dalam, Anda akan menemukan gazebo dan menara pandang yang berhubungan.
Sesuai namanya, Oemah Bamboo memang di bangun dengan bahan bambu di cerukan tebing. Bangunan tersebut cukup panjang , saling berkaitan dan dibentuk bertingkat- tingkat dengan beberapa spot pandang yang menawarkan pemandangan Selo 360 derajat. Dipercantik pula dengan beberapa spot seperti lorong, jembatan, gazebo, bar, hingga menara.
Total terdapat tujuh gazebo yang berukuran 3×3 meter, 3×4 meter, dan satu gazebo aula. Di antara bangunan gazebo ada dua menara pandang setinggi 10 meter dan 8 meter.
Untuk mencapai puncak menara tertinggi, dibutuhkan sedikit keberanian menaiki empat tingkat lantai. Di puncak menara tertera jelas diperuntukkan menampung 4 orang. Diantara menara, disediakan jaring sebagai sarana pengamanan jika ada wisatawan terjatuh. Namun sayangnya setelah dipergunakan selama bertahun-tahun, terdapat titik-titik rawan dari lantai yang goyah, ataupun lilitan bambu yang sudah mengendur. Belum lagi jika naik turun tangga di menara, beberapa pegangan pengamannya sudah seharusnya diperbaiki.
Perlukan kehati-hatian ekstra bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan 360 derajat diatas menara tersebut, dan pihak pengelola sudah seharusnya merenovasi secara sungguh-sungguh tempat ini. Meskipun kekuatan himpunan bambu tua yang liat, masih cukup mampu saling menopang. Namun tidak ada salahnya untuk mengedepankan kehati-hatian.
Menurut beberapa warga setempat yang dijumpai dilokasi ini, jika sangat beruntung pada udara yang cerah di pagi hari selain mendapatkan suasana sunrise yang indah, dari puncak menara pengunjung dapat melihat tak kurang dari tujuh gunung yakni Merbabu, Merapi, Ungaran, Lawu, Slamet, Sindoro, dan Sumbing.
Asyiknya lagi, untuk mengusir rasa dingin wisatawan bisa memesan kopi di kedai kopi berngaran Oemah Bamboo Coffee. Seperti yang disampaikan oleh Jawardi bahwa Oemah Bamboo ini sendiri memang sebenarnya diperuntukkan untuk menikmati kopi.
Untuk mendapatkan pasokan biji kopi dan green bean, mereka mendapatkannya dari hasil panen warga, atau membeli langsung di tengkulak. “Kadang ada warga yang setor langsung ke sini. Harga jualnya Rp7.000 – Rp7.500 Jadi memang masih terbatas,” ucap Jarwadi. Untuk satu gelas kopi, pengunjung hanya perlu membayar Rp15 ribu. Cukup worth it lah, harumnya aroma kopi dipadu dengan indahnya hamparan pemandangan
Bagi yang tertarik, hanya dengan membayar tiket Rp 10.000 per orang, anda sudah dapat menyegarkan jiwa yang letih oleh rutinitas./ JOURNEY OF INDONESIA