JAKARTA – Kecelakaan lalu lintas masih menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Data World Health Organization (WHO) mencatat, insiden di jalan raya menempati peringkat ke-8 penyebab kematian global. Hilangnya fokus pengemudi akibat microsleep, tekanan darah menurun, atau sekadar rasa lelah, kerap menjadi pemicu utama.
Penelitian National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat bahkan menunjukkan, kehilangan konsentrasi hanya empat detik saat mobil melaju 100 km/jam setara dengan kendaraan meluncur lebih dari 100 meter tanpa kendali. Fakta ini menegaskan, keselamatan di jalan raya bukan hanya bergantung pada kewaspadaan pengemudi, tetapi juga pada kecerdasan kendaraan dalam merespons kondisi darurat.
Subaru menjawab tantangan tersebut dengan memperkenalkan fitur Emergency Stop Assist, bagian dari teknologi Subaru EyeSight® generasi terbaru yang terintegrasi dengan Driver Monitoring System (DMS). Sistem ini akan mengambil alih kendali ketika mendeteksi pengemudi tidak memberi respons, seperti mata terpejam terlalu lama atau tidak ada gerakan pada setir. Mobil akan mengeluarkan peringatan suara dan visual, memperlambat laju, berhenti aman di sisi jalan, menyalakan lampu hazard, hingga membuka kunci pintu otomatis agar pertolongan dapat dilakukan dari luar.
“Bagi Subaru, keselamatan dan kenyamanan adalah prioritas utama. Emergency Stop Assist dan Jok Anti Pegal merupakan wujud komitmen kami untuk selalu menghadirkan teknologi yang benar-benar bermanfaat bagi pengemudi dan penumpang,” ujar Arie Christopher, Chief Executive Officer Subaru Indonesia.

Tak hanya soal keselamatan, Subaru juga memperhatikan kesehatan jangka panjang pengemudi lewat Medical Ergonomic Seat, atau yang populer disebut Jok Anti Pegal. Kursi ini dikembangkan bersama institusi medis di Jepang dengan pendekatan ilmiah untuk menopang panggul dan punggung bawah, mengurangi tekanan di area leher serta pinggang, sekaligus menjaga postur tubuh tetap ideal sepanjang perjalanan. Bagi pengemudi yang sering menempuh jarak jauh, fitur ini memberi kenyamanan ekstra sekaligus mendukung kesehatan tulang belakang.
Kehadiran dua inovasi ini mempertegas posisi Subaru di tengah tren digitalisasi otomotif global. Alih-alih sekadar mengejar teknologi pintar, merek asal Jepang ini menekankan bahwa mobil juga harus mampu merawat pengemudi dan penumpangnya. Subaru ingin menjadi partner perjalanan, bukan sekadar alat transportasi.
Di Indonesia, fitur Emergency Stop Assist dan Jok Anti Pegal sudah tersedia pada model The All-New Subaru Forester. Setiap unit yang dipasarkan melalui Plaza Subaru dilengkapi garansi resmi lima tahun/180.000 km, servis gratis tiga tahun/30.000 km, serta layanan Subaru Roadside Assistance (SRA) 24 jam selama lima tahun. Informasi lengkap dapat diakses melalui situs resmi Subaru Indonesia atau akun Instagram @subaru.indonesia.
Sejak resmi kembali ke Indonesia pada Februari 2020 lewat PT Plaza Auto Mega, Subaru konsisten menghadirkan DNA khasnya: Symmetrical AWD, Boxer Engine, dan performa sporty yang lahir dari tradisi motorsport. Dengan tujuh dealer berstandar global, Subaru Indonesia terus membangun reputasi sebagai merek yang mengutamakan pengalaman berkendara autentik, aman, dan penuh semangat./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk