JAKARTA – UOB kembali memperkuat kontribusinya dalam dunia seni melalui program tahunan UOB Painting of the Year. Program ini memberikan wadah bagi seniman muda maupun berpengalaman untuk berkarya dan berkompetisi dalam dua kategori, yakni Emerging dan Established Artist. Pameran kali ini menampilkan 49 lukisan karya finalis yang akan dipamerkan di Gedung A.A Maramis, Jakarta.
Pameran dibuka untuk umum setiap hari pada mulai 17-27 Oktober 2024 pada pukul 10.00 hingga 21.00 WIB, dan 27 Oktober 2024 mulai pukul 10.00 hingga 20.00 WIB.
UOB terus membuka kesempatan luas dengan menyediakan 1.000 slot pendaftaran setiap tahun. Setiap peserta dapat mengirim hingga tiga karya yang dinilai oleh dewan juri berpengalaman. Pada tahun ini, partisipasi seniman muda meningkat signifikan, dan beberapa di antaranya berhasil menembus tahap finalis.
Dalam konferensi pers pada Rabu (16/10/2024), salah satu juri, Melati Suryodarmo, menegaskan pentingnya kejujuran dalam kompetisi ini. Ia mengingatkan bahwa setiap karya yang diajukan haruslah hasil murni dari kreativitas peserta, bukan manipulasi teknologi yang hanya ditumpuk dengan cat atau media lain. “Kejujuran adalah aspek utama. Kami akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan karya benar-benar autentik, terutama saat wawancara,” ujar Melati.
Senada dengan Melati, juri lainnya, Dr Agung Hujatnika yang merupakan kurator seni independen dan pengajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, mengapresiasi keberagaman ide dan teknik yang dihadirkan oleh peserta tahun ini. “Konsep yang muncul sangat inspiratif dan eksperimental,” ungkap Agung.
Ia juga menekankan pentingnya wawancara sebagai cara menggali kedalaman teknik dan proses kreatif para peserta. “Saat wawancara, kami meminta peserta untuk menjelaskan teknik yang mereka gunakan dan menggali lebih jauh ide di balik karya mereka,” tambahnya.
Agung merasa optimistis dengan munculnya banyak karya eksploratif dari generasi baru seniman Indonesia. “Tahun ini lebih banyak karya yang berani bereksperimen dan tidak terikat tema tertentu,” jelasnya. Program UOB Painting of the Year, menurutnya, menawarkan kebebasan bagi seniman untuk mengeksplorasi ide dan medium sesuai dengan visi masing-masing. Hal ini menjadikan kompetisi UOB sebagai ruang inovatif bagi seniman baru yang ingin memperkenalkan diri ke publik.
Melalui pameran ini, UOB tidak hanya mendorong lahirnya talenta seni baru, tetapi juga memperkuat perannya sebagai jembatan antara dunia seni dan masyarakat.
Dalam kompetisi ini, UOB Indonesia menganugerahkan penghargaan UOB Painting of the Year (POY) 2024 (Indonesia) kepada Muhammad Yakin atas lukisannya yang berjudul “The Idol of Unmoved Uncaused Cause Mover”. Sebuah karya seni yang dibuat menggunakan tinta akrilik, tinta hitam musou, warna-warni dan daun emas di atas linen. Seniman berusia 32 tahun asal Bukittinggi ini mengungkapkan bagaimana upaya individu modern dalam mencapai cita-cita yang dibentuk oleh beragam tokoh, ide, dan ideologi.
Sebagai pemenang utama kompetisi UOB POY (Indonesia) ke-14, Yakin akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp250 juta. Karya seninya akan bersaing dengan karya pemenang dari Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam dalam UOB Southeast Asian POY Award, yang akan diumumkan pada 13 November 2024 di Singapura. Yakin juga berkesempatan untuk mengambil bagian dalam program residensi di luar negeri yang disponsori oleh UOB./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk