BANYUWANGI — Udara pegunungan yang dingin di Amfiteater Taman Gandrung Terakota, Jiwa Jawa Resort, Banyuwangi, Sabtu (9/8/2025) malam, seketika terasa hangat oleh alunan musik jazz. Di panggung BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen, Kevin Yosua Trio berkolaborasi dengan trompetis asal Prancis, Fabien Mary, menghadirkan perpaduan improvisasi dan harmoni yang memikat penonton.
Kevin Yosua (contrabass), Rio Manuel (kibor) dan Hansen Arief (drum) membuka ruang bagi Fabien Mary untuk menghadirkan napas musikalnya lewat deretan lagu jazz standard seperti ‘I Should Care’, ‘Take The “A” Train’, ‘All Too Soon’, hingga ‘Bean And The Boys’.
Menariknya, ini adalah pertemuan pertama mereka. “Fabien baru tiba dua hari lalu. Kami hanya membicarakan lagu apa yang akan dimainkan, dan sisanya kami biarkan mengalir. Di situlah letak keseruan bermain jazz,” kata Kevin seusai tampil.

Hujan yang sempat mengguyur tak membuat penonton beranjak. Justru, tetes air menjadi latar alami yang menyatu dengan nada. “Kami semua sudah mempersiapkan ini seumur hidup. Begitu bertemu, kami langsung siap bermain bersama,” tutur Fabien.
Bagi Fabien, musik jazz adalah bahasa universal. “Meskipun tidak saling mengenal, kami bisa bermain lagu yang sama. Itu membuat semuanya terasa mudah,” tambahnya.
Seperti umumnya musisi jazz, mereka mengandalkan bank memori lagu-lagu standard dan progresi akor, membiarkan improvisasi menjadi ruh yang menghidupkan panggung. Malam itu, Jazz Gunung Ijen menjadi saksi bahwa musik mampu menyatukan perbedaan, bahkan dalam waktu yang singkat./ JOURNEY OF INDONESIA | Nuhaa