Hadirnya Solo City Jazz di kota Solo sebagai kota budaya dan batik ini tak lepas dari rasa terkesan dengan keindahan kota, eksotika heritage yang bertebaran di segala penjuru kota Solo, serta keramahan warga masyarakatnya.
Sejak awal hadirnya Solo City Jazz di tahun 2009, sengaja dirancang menjadi sebuah perhelatan skala festival yang berbeda. Sajian musik jazz namun harus dapat melebur, menyatu dengan segala hal unik dan menarik dari kota Solo. Seiring perjalanan waktu, sejarah musik jazz membuktikan bahwa jazz sejatinya menjadi salah satu musik yang paling terbuka. Membuka diri untuk pengaruh dari berbagai jenis musik lainnya.
Alhasil, event Solo City Jazz dan genre musik yang ditawarkan tersaji pada kalender tetap tahunan kota Solo, Solo City Jazz ini adalah jazz yang beragam. Sajian jazz yang tak hanya harus akrab dengan telinga dan mata penontonnya, tapi akrab pula dengan budaya khas kota Solo.
Sebagai penyelenggara, C-Pro terus mempertahankan identitas Solo City Jazz ini, pada setiap tahun penyelenggaraannya. Berupaya keras untuk mempertahankan acara ini sebagai salah satu mata acara budaya, yang menjadi salah satu daya tarik pariwisata kota Solo.
Setelah mengalami masa terburuk akibat pandemi Covid 19, Solo City Jazz akhirnya bisa kembali terselenggara di tahun 2022 ini. Setelah dengan sangat terpaksa harus dihentikan pada tahun 2020 dan 2021. Tahun 2022 ini menjadi tahun penyelenggaraan ke 11 kalinya Solo City Jazz sejak perhelatan pertama di tahun 2009. Di tahun 2010 juga sempat absen, karena musibah bencana alam, letusan Gunung Merapi.
Di tahun 2022 ini akhirnya menjadi pembuka semangat baru. Kala pandemi melandai dan event diizinkan untk diadakan kembali akhirnya disambut dengan penuh sukacita. Tak lupa juga ungkapan terima kasih pada pihak Pemerintah Kota Solo yang kembali menjadi mitra terpenting kami, yang juga berkeinginan melanjutkan lagi festival ini.
Tetap memakai konsep yang berbeda, Solo City Jazz 2022 pun dirancang sangat menarik dibandingkan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya lewat tema Tribute To atau semacam penghormatan tinggi bagi tokoh-tokoh musik penting yang telah berpulang.
Di kesempatan 2022 ini, sengaja akan dimainkan karya dari nama-nama seperti Jopie Latul, Utha Likumahuwa, Didi Kempot. Tak lupa juga Dian Pramanapoetra, dimana Dian pernah tampil 3 kali di Solo City Jazz. Selain itu sederet nama-nama yang pernah tampil di pesta musik jazz garapan C-Pro ini mulai dari tokoh musik, I Wayan Sadra, gitaris Donny Suhendra untuk menyebut sebagian diantaranya.
Tak lupa pula, mengenang sahabat baik pendukung militan Annas Habibi, yang pada setiap tahunnya selalu menyempatkan diri menjadi pembawa acara di event ini. Kehadirannya selalu memberi kesegaran dan membuat suasana tambah meriah.
Panggung Solo City Jazz 2022 di hari pertama pada 14/10 akan diselenggarakan di Kori Kamandungan, Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Salah satu spot heritage penting kota Solo. Menghadirkan line up bibit muda potensial asal kota Solo, pianis Aditya Ong yang tampil dengan trionya. Kemudian juga pianis ibukota, penyintas Covid 19 yang pernah merasakan perjuangan selama 41 hari dirawat di Rumah Sakit, akan membawa serta kelompok music meriahnya, Latin Groove.
Kehadiran seniman musik tradisi asal Solo, Peni Candra Rini akan memberikan warna lain di perhelatan jazz tahunan ini. Peni baru saja memperoleh penghargaan dari Aga Khan Music Awards 2022, yang merupakan sebuah penghargaan khusus diberikan kepada para penggiat dan penampil musik kontemporer di seluruh dunia.
Lalu ada Alonzo Brata, seniman muda berbakat, dengan suara khasnya. Pemuda asal Jakarta ini, akan melakukan kolaborasi dengan bassis muda yang banyak sekali penggemarnya, Barry Likumahuwa. Tentu saja, ini akan menjadi sebuah peristiwa musik yang seru dan akan menghangatkan Solo City Jazz 2022.
Kehadiran Bagus “Jambronk” Pramono dan Janod juga akan menjadi sebuah sajian seru untuk dinikmati.
Sementara untuk hari kedua, 15/10, Solo City Jazz akan diadakan di Pamedan Pura Mangkunegaran. Dengan para penampil yang tak kalah seru dan hangat, dimunculkan penyanyi cantik Mercy Dumais, yang berkolaborasi dengan Rio Moreno. Kemudian juga, penyanyi senior, dengan banyak hits lagunya yang begitu popular, Deddy Dhukun bersama Bengawan Symphony Orchestra akan sedikit unjuk kebolehan.
Tak kalah menarik penampilan Papua Original akan memberikan warna khusus sebuah musik riang gembira, dan penuh semangat.
Bagaimana dengan nama Andre Hehanusa? Sosok yang dikenal luas dengan lagu-lagu his terbaiknya ini akan unjuk kebolehannya dalam menghadirkan nuansa musik di era kejayaannya. Andre sendiri bersedia mendukung penuh perhelatan Solo City Jazz 2022 ini sebagai penasehat teknis. Menampilkan diantaranya lagu-lagu kunciannya seperti ‘Kuta Bali’, ‘KKEB’, ataupun ‘Bidadari’, Andre Hehanusa akan berkolaborasi dengan violinis cantik, Mia Ismi.
Tak hanya Ismi, Andre akan menyatukan rasa bersama penyanyi muda, yang juga aktor peraih penghargaan Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2006 dan Aktor Pendatang Baru Terbaik Indonesia Movie Awards 2007 (lewat film Denias, Senandung di Atas Awan), Albert Fakdawer.
Seusai menikmati meriahnya kolaborasi Andre Hehanusa, Mia Ismi dan Albert Fakdawer, penonton juga akan dapat menikmati penampilan, Jason Ranti. Jason “Jeje” Ranti, saat ini begitu popular di kalangan penggemar musik milenial, dengan lagu-lagunya yang bersyair kritik sosial dan “rada bandel”.
Demikianlah Solo City Jazz 2022, yang akan tersaji dan diharapkan menghibur seluruh penonton dari berbagai starta, usia dan jenis musik. Diharapkan Solo City Jazz menjadi tontonan musik hiburan, yang menyehatkan jiwa dan rohani para penonton.
Secara khusus tentu saja, C-Pro sebagai penyelenggara memberi penghargaan yang tinggi dan apresiasi, atas dukungan penuh dari pihak BRI, Wings Group, Sido Muncul serta pihak lainnya termasuk pihak Pemerintah kota Solo./ JOURNEY OF INDONESIA