JAKARTA – Tak banyak orang yang paham siapa Pamungkas NM atau lengkapnya Pamungkas Narashima Murti. Di skena musik tanah air khususnya bergenre rock nama Pamungkas NM sendiri ini masuk dalam jajaran pencipta lagu dan musisi elit di eranya. Lelaki kelahiran Jakarta, 5 Mei 1963 dari pasangan Brigjen Pol. Drs. Hari Musso SH dengan Rr. Soenarti ini memiliki karya-karya lagu dengan lirik yang menjadi legenda di katalog musik Indonesia.
Karya lagunya seperti ‘Tua-Tua Keladi’, ‘Mimpi’, ‘Bayang-Bayang Ilusi’, ‘Nafas Cinta’, ‘Gaya Remaja’, ‘Ku Tak Ingin’ (Anggun), ‘Menanti Kepastian’, ‘Kerinduanku’ (Achmad Albar), ‘Gelombang Kehidupan’, ‘Bias Sinar’ (Nicky Astria), ‘Bis Kota’, ‘Trauma’ (Godbless), ‘Misteri Kehidupan’, ‘Akhir Sebuah Rindu’, ‘Apa Salahku’ (Mel Shandy), ‘Hari-Hariku’ (Chrisye) dan lagu-lagu lainnya yang dibawakan Gito Rollies, Hesty Brizha dan lain-lain telah menemani kita di era 90 an.
Mengawali karir di dunia musik pada masa SMP sampai masa kuliah sebagai pemain Bas sebelum akhirnya fokus masuk ke industri musik tanah air sebagai penulis lagu. “Pertama kali mulai bermusik pada saat SMP hingga Kuliah. Akhirnya saya mulai fokus sebagai pencipta lagu sejak bersama Teddy Sujaya (drummer Godbless) pada tahun 1988 saat penggarapan album Godbless “Semut Hitam” dengan ikut membuat lagu berjudul ‘Trauma’ bersama Teddy Sujaya yang liriknya dibuat oleh Iwan Fals’, kenang Pamungkas.
Teddy Sujaya sendiri merupakan musisi yang pertama kali bekerjasama dengan Pamungkas dalam membuat karya lagu.
Sebagai pencipta lagu Pamungkas NM yang pernah mendapat penghargaan “BASF Award” lewat lagu ‘Bias Sinar’ yang dinyanyikan oleh Nicky Astria. Ia sedikit bercerita tentang proses pembuatan lagu-lagunya yang akhirnya sering menjadi hits di industri musik Indonesia. “Tips menciptakan lagu bisa jadi hits itu tidak ada, yang ada yaitu dalam menciptakan lagu supaya disukai masyarakat ya harus mengalir apa adanya. Jangan di buat-buat atau di rekayasa. Yang tidak kalah penting nya lagi dalam menciptakan lagu harus ada 3 unsur yaitu ‘Pertanyaan’, ‘Jawaban’ serta ‘Solusi'”, terang Pamungkas.
Ia juga mengaku dalam proses pembuatan lagu terkadang sulit atau malah sebaliknya. “Tergantung mood juga. Biasanya dalam pembuatan lagu atas permintaan produser nya si penyanyi yang kebetulan memang karakter vokalnya pas dengan lagu yang saya ciptakan”, tambahnya lagi.
Pencipta lebih dari 100 lagu ini mengaku terinspirasi dari hal-hal yang dekat dengan kehidupannya sehari-hari. “Dalam menciptakan lagu, saya selalu terinspirasi oleh kehidupan sehari-hari saya sendiri (true story) dan bisa juga dari cerita seseorang yang diceritakan ke saya dan lalu saya buat menjadi lagu”, aku Pamungkas.
Untuk menghormati dedikasi dari seorang Pamungkas di industri musik tanah air selama ini, seluruh karya lagu Pamungkas NM rencananya akan di dokumentasikan dalam bentuk album digital dengan melibatkan musisi-musisi muda dan baru penuh talenta.
Harry ‘Koko’ Santoso dari Deteksi Production selaku promotor konser musik berpengalaman sekaligus pemerhati musik Indonesia adalah sosok pertama yang tertarik untuk meluncurkan konsep album digital dari karya-karya lagu Pamungkas NM yang diberi judul ”Karya Emas Pamungkas NM”.
“Bagi saya keberadaan seniman musik yang menghasilkan karya-karya lagu seperti Pamungkas NM merupakan bagian dari semangat musik Indonesia dan Deteksi Production selalu ingin jadi bagian semangat musik Indonesia”, jelas Harry ‘Koko’ Santoso.
Ide peluncuran album ini kemudian didiskusikan oleh Harry ‘Koko’ Santoso dengan Pamungkas NM yang akhirnya disepakati untuk menggulirkan produk musikal ini dengan melibatkan beberapa musisi solois atau band pendatang baru berbakat tidak hanya yang berasal dari Jakarta melainkan juga dari berbagai penjuru daerah seperti Isabel Azhari dan Halus Lembut (Jakarta), Els Warouw (Lampung), Alien Child (Bali), Dhina Theresia (NTT), Kinaya Band (Toraja) dan beberapa musisi nasional lainnya.
Menanggapi pertanyaan berkaitan dengan tolak ukur atau sistem kurasi terhadap pemilihan para musisi tersebut, Harry ‘Koko’ Santoso memberikan jawaban. “Saya dan Deteksi tidak ada berpikir ada kurasi seperti itu, tolak ukur kita lebih kepada musik dan Lagu karya anak Indonesia saja, secara musikal tentu Deteksi bukan ahli nya, tetapi sebagai anak Indonesia Deteksi merasa sudah benar bahwa karya anak Indonesia tentu menjadi tanggung jawab bersama.”
Proyek ”Karya Emas Pamungkas NM” ini nantinya akan melakukan proses rekaman dimana setiap musisi baik solois ataupun group band akan merekam 1 lagu hits lama milik Pamungkas NM dan 1 lagu baru ciptaan Pamungkas NM tentunya dengan gaya dan aransemen musik sesuai genre masing-masing musisi.
Tidak hanya sampai disitu, Harry “Koko” Santoso yang juga merupakan eksekutif produser di album digital ”Karya Emas Pamungkas NM” ini punya konsep dan rencana lanjutan setelah album nya selesai. “Rencana kedepan Deteksi akan berkolaborasi dengan musisi yang menyanyikan ”Karya Emas Pamungkas NM”, merencanakan konser mereka dan bahkan untuk memperkuat team digital dan team produksi proyek ini, Deteksi juga mengajak sahabat-sahabat yang punya semangat sama, seperti mas Fransiscus Eko dari Cadaazz Pustaka Musik dan mas Angga Foster dari Stoodio Indonesia”, terang Koko.
“Deteksi tentu punya semangat konser untuk anak negeri tercinta dengan cara menggelar konser ”Karya Emas Pamungkas NM” dalam bentuk promo yang divisualisasikan juga lewat video konser dibeberapa daerah Indonesia”, tutup Koko.
Salah satu tanggapan positif muncul dari seorang pendatang baru Isabel Azhari yang baru-baru ini cemerlang lewat OST Noktah Merah Perkawinan. Gadis manis blasteran berusia 17 tahun ini akan menyanyikan 2 karya dari Pamungkas NM dan menyebutkan sangat antusias dengan kesempatan yang didapatkannya ini. “Ya belum lama mendapat materinya dan tengah mendalami liriknya, di bantu mama,” urai Isabel yang merupakan anak dari pasangan Ayu Azhari dan Mike Tramp ini.
Yang jelas, cengkoknya yang sangat bule ketika berbahasa akan sangat unik jika menyanyikan lagu karya Pamungkas ini. “Ya, tapi kalau saya bernyanyi lagu berbahasa Indonesia tidak begitu kelihatan kok,” ujar Isabel yang mampu memainkan 3 jenis instrumen musik ini.
Pamungkas NM sendiri mempunyai harapan khusus terhadap proyek album digital ini, “Saya sangat berharap dengan adanya album “Karya Emas Pamungkas NM” ini, kita sebagai anak bangsa bisa lebih menghargai karya-karya anak bangsa Indonesia yang nantinya akan menjadi tonggak sejarah permusikan di seluruh belahan bumi pertiwi.
“Harapan saya semoga album ini berjalan lancar dan nantinya bisa menjadi acuan bagi Generasi Z dalam bermusik khususnya dalam menciptakan sebuah lagu yang disukai masyarakat sepanjang masa,” tutupnya./ JOURNEY OF INDONESIA