Saturday, August 16, 2025
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
Banner Iklan
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Grebeg Syawal 2025 di Solo Safari, Perpaduan Tradisi Joko Tingkir dan Wisata Keluarga yang Sarat Makna

    Grebeg Syawal 2025 di Solo Safari, Perpaduan Tradisi Joko Tingkir dan Wisata Keluarga yang Sarat Makna

  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile
No Result
View All Result
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Grebeg Syawal 2025 di Solo Safari, Perpaduan Tradisi Joko Tingkir dan Wisata Keluarga yang Sarat Makna

    Grebeg Syawal 2025 di Solo Safari, Perpaduan Tradisi Joko Tingkir dan Wisata Keluarga yang Sarat Makna

  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile
No Result
View All Result
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
No Result
View All Result

Jaran Kencak, Kesenian Tradisional Khas Lumajang

by Ibonk
10/12/2018
Reading Time: 3 mins read
Jaran Kencak, Kesenian Tradisional Khas Lumajang

Pertunjukan Jaran Kencak (Ibonk)

Share on FacebookShare on Twitter

Sayup-sayup dari kejauhan terdengar tabuhan gending gamelan Jawa, dari yang semula lamat-lamat akhirnya semakin jelas. Terlihat serombongan orang dengan menggendong dan memainkan musik tradisional mengikuti iring iringan 3 ekor kuda yang dipenuhi pernak pernik yang cantik berjalan perlahan di tepi Danau Klakah, Lumajang, Jawa Timur, Senin, 9 April 2018.

Seorang laki-laki berkostum kuda lumping yang diyakini adalah pawangnya tampak memecutkan cambuk ke udara sambil memberikan perintah kepada seekor kuda yang menari-nari memimpin di depan untuk menuruti apa yang diperintahkan.

Baca juga :

Mengenal Pesan dan Makna Sarung Perempuan Suku Tengger

Jelajahi 6 Pesona Ranu di Lumajang

Tiga ekor kuda Bima berjenis kelamin betina ini masing-masing di sematkan zirah yang meriah, penuh pernak-pernik dengan warna mencolok. Kuda paling depan meliuk-liukkan badan, mengikuti irama gending. Intonasi kian meninggi kalau kuda bergerak makin atraktif.

Sang kuda, misalnya, akan mengangkat kedua kaki bila di pecut tapalnya, kemudian akan duduk terpekur bila pawang menyentuh leher si kuda. Yang paling hebat jika jika kedua lutut kuda tersebut di tepuk kuat, kuda tersebut akan tidur dalam posisi telentang dijalanan.

Pertunjukan Jaran Kencak (Ibonk)

“Ini namanya pertunjukan “Jaran Kencak,” ungkap Abdullah Al-Kudus, budayawan yang ikut menyaksikan pertunjukan tersebut. Jaran Kencak sendiri sebenarnya tak jauh berbeda dengan Jaran Jenggo di Pantura dan Kuda Renggong di tanag Sunda.

Jaran Kencak ditampilkan hampir satu jam di kawasan danau ini. “Normalnya 8 jam, dari jam 2 siang sampai jam 10 malam,” ujar Abdullah. Dia berkisah, Jaran Kencak adalah produk budaya masyarakat asli Lumajang, yang biasa ditampilkan untuk hajatan.

Konon, tarian ini muncul sebagai bentuk kekaguman masyarakat terhadap Rangga Lawe. Ia adalah ksatria yang tak bisa lepas dari imej kuda bernama Nila Ambara. Kuda Nila dan Rangga Lawe seperti kesatuan yang utuh. Adapun masyarakat lokal percaya, pencipta tarian jaran kencak ialah Kelabi Sajeh.

“Dia petapa yang konon hidup di Gunung Lemongan. Lalu diserang kuda liar. Tapi kekuatannya mampu menaklukkan kuda-kuda itu,” ujar Abdullah. Masyarakat lokal hanya meyakini bahwa tari Jaran Kencak bermula dari seorang petapa bernama Kelabi Sajeh. Kelabi terinspirasi oleh kisah yang dialaminya sendiri saat berperang menundukkan kuda. Juga mengadopsi babat Rangga Lawe yang lekat akan kisah persahabatan manusia dan kuda.

Jaran Kencak sendiri bukanlah pertunjukan hiburan biasa. Atraksi ini bagi masyarakat setempat menyiratkan simbol status. Dihadirkan pada acara-acara hajatan, menunjukkan kemampuan si empunya hajat. Semakin banyak kuda yang dilibatkan, artinya makin kaya orang tersebut.

Pemain musik yang mengiringi Jaran Kencak (Ibonk)

Formasi tarinya sendiri tidak berubah, meski kuda mengalami penambahan jumlah. Kuda atraksi tetap paling depan yang diikuti kuda lainnya yang disebut Temanten. Nah, kuda temanten ini bisa bertambah jumlah. Biaya per ekor kuda yang ditampilkan dalam pertunjukan di banderol rata-rata Rp. 1 juta.

Kuda-kuda temanten inilah nantinya akan mengangkut si pemilik hajat, berikut keluarganya. Adapun kuda atraksi, yang sudah dilatih khusus oleh pawang, tak bakal ditunggangi manusia. Ia akan bergerak lincah menari-nari sepanjang pertunjukan.

Untuk melatih kuda Bima ini hingga terampil dan dapat mempertontonkan kepiawaiannya dibutuhkan waktu kira-kira 3 tahun. Ini sebuah pelatihan yang tidak gampang, dan si pawang akan merasa rugi jika dalam masa pelatihan kuda tersebut cedera ataupun mati.

Atraksi Jaran Kencak tak cuma ada di acara-acara khusus. Tiap November-Desember, Lumajang menggelar Festival Jaran Kencak. Lokasinya di Alun-Alun Kota Lumajang. Pengunjung yang hadir dari berbagai daerah bakal bisa menyaksikan kesenian tersebut dengan leluasa./ JOURNEY OF INDONESIA

Tags: GamelanJaran KencakLumajang
Share394Tweet246

Related Posts

Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia
Culture

Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

07/08/2025
Ratu Boko: Menyapa Senja, Merawat Sejarah, Menghidupkan Masyarakat
Tourism

Ratu Boko: Menyapa Senja, Merawat Sejarah, Menghidupkan Masyarakat

29/07/2025
AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia
Culture

AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

13/07/2025
Surabaya Tampil Sebagai Destinasi Liburan Paling Terjangkau di Asia Versi Agoda
Tourism

Surabaya Tampil Sebagai Destinasi Liburan Paling Terjangkau di Asia Versi Agoda

11/07/2025
Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara
Culture

Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

03/07/2025
Next Post
Adinia Wirasti Rebut Best Actress pada Ajang AAA 2018

Adinia Wirasti Rebut Best Actress pada Ajang AAA 2018

Laska Hotels Laska Hotels Laska Hotels
ADVERTISEMENT

Recomended

LV8 Resort Hotel Canggu Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Festival Satu Nusantara
Hotels

LV8 Resort Hotel Canggu Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Festival Satu Nusantara

15/08/2025
Gadget

Ajak Masyarakat Abadikan Keindahan Indonesia, HONOR Adakan Magic Moments Awards 2025

15/08/2025
dr. Danu Mahandaru, Jadi Rujukan Kecantikan Selebritas Tanah Air
Profile

dr. Danu Mahandaru, Jadi Rujukan Kecantikan Selebritas Tanah Air

15/08/2025
BMW Group Indonesia Perkuat Kepemimpinan Kendaraan Listrik Premium di Maybank Marathon 2025
Automotive

BMW Group Indonesia Perkuat Kepemimpinan Kendaraan Listrik Premium di Maybank Marathon 2025

15/08/2025
RS Hermina Ciputat Resmikan Layanan Kemoterapi, Talasemia Dewasa, dan Perluasan IGD
News

RS Hermina Ciputat Resmikan Layanan Kemoterapi, Talasemia Dewasa, dan Perluasan IGD

15/08/2025
Merdeka Moments di Laska Hotel Subang Hadirkan Sensasi Menginap Nyaman Plus Cita Rasa Nusantara
Hotels

Yuk, Ajak Anak Belajar Sambil Bermain di Kiddos Chef Laska Hotel Subang

14/08/2025
Journey of Indonesia

Journey of Indonesia is a popular online newsportal and going source for technical and digital content for its influential audience around the globe. You can reach us via email.


journeyofid@gmail.com

  • Journey of Indonesia
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Editorial
  • Kontak

© 2024 Journey of Indonesia.

No Result
View All Result
  • Journey of Indonesia
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile

© 2024 Journey of Indonesia.