Satu lagi film biopic kembali meramaikan film Nasional kali in. Film yang digarap sutradara asal Makassar, Sulawesi Selatan, Shaifuddin Bahrum yang berjudul “Ati Raja” siap tayang pada tanggal 7 November 2019. Film yang mengambil lokasi di Makassar, Barru, Pare-pare dan Goa ini menceritakan tentang tokoh Ho Eng Dji, sosok seniman Makassar yang menciptakan lagu ‘Ati Raja’ yang sangat populer di Sulawesi Selatan.
“Ati Raja adalah sebuah lagu yang sarat akan makna dan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwasanya Tuhan itu satu (Esa). Di dalam liriknya juga sangat gamblang menjelaskan hanya kepada Tuhan kita memohon. Sebagai manusia seharusnya juga tahu kalau Tuhan tahu mana yang terbaik yang akan dikabulkan. Lagu ini sangat sakral didengar,” beber sutradara Shaifuddin Bahrum, di kawasan Roxy, Jakarta Barat pada Selasa (29/10/2019).
Film yang akan tayang pada 7 November mendatang, memang sekaligus menyambut Ultah Makassar yang ke-412. Shaifuddin tertarik untung mengangkat salah satu tokoh yang menginspirasi di tengah kesulitan hidup di zaman itu, dia masih tetap berkarya dan lagu-lagunya pun menyampaikan tentang makna hidup. Lewat syair dan lagu ia juga bicara mengenai banyak hal, mulai dengan hubungan dengan Tuhan, kearifan lokal, toleransi, dan cinta.
Lewat sebuah cerita dan tulisan skenario yang dibuatnya, Shaifuddin yang akrab dipanggil Daeng Udin ini menceritakan kisah dari seniman Ho Eng Dji yang memiliki cerita dan pesan yang kuat mengenai multikultur agar kehidupan kembali harmonis tanpa memikirkan perbedaan.
“Cerita tentang Ho Eng Dji ini semasa hidupnya ternyata banyak memiliki pesan yang kuat terutama pesan tentang multikultur yang saat ini mulai terganggu. Saat itu di eranya tidak ada etnis atau multi etnis, semuanya melebur tanpa memikirkan perbedaan,” kata Shaifuddin lagi menjelaskan.
Syamsul Lussa yang hadir sebagai perwakilan dari Lembaga Sensor Film (LSF) mengatakan jika lagu Ati Raja merupakan sebuah lagu yang sangat sakral, bahkan sampai sekarang masih kerap dinyanyikan. Film ini sangat menarik, selain penuh dengan kearifan lokal film Ati Raja ini juga memberitahukan siapa sosok dibalik pencipta lagu tersebut. Mengingat selama ini orang hanya tahu lagu tersebut diciptakan oleh No Name (NM).
“Ati Raja ini juga sangat cocok ditayangkan saat ini, karena kondisi negara saat ini yang mulai berkurang siai toleransinya. Film ini bisa menjadi contoh daerah lain, bahkan juga negara untuk bisa merubah sentimen etnis yang terjadi saat ini,” katanya.
Film yang diproduksi oleh Persaudaraan Peranakan Tionghoa dan Makassar berkerja sama dengan 786 Production ini diperankan oleh Fajar Baharuddin, Jennifer Tungko, Stephani Vicky Andries, Chesya Tjoputra, Goebawan Monoharto, Yatti Lisa, Zulkifli Gani Otto, Noufah A. Parajangi, Saenab Hasmar, Agung Iskandar, Wendy, Syahriar Tato Kiki Hehanusa, dan lain-lain.
Shaifuddin Bahrum berharap film ini dapat diterima masyarakat Makassar dan bisa menjadi model culture bukan hanya di seluruh daerah tapi bisa juga ke negara lain, agar tidak ada lagi perbedaan warna kulit dan multi etnis./ JOURNEY OF INDONESIA