Kesuksesan Yo Wes Ben yang meraih sukses dengan meraup sebanyak 800.000 ribu penonton dan mendapatkan penghargaan pada Festival Film Bandung 2018 sebagai kategori Film Remaja yang Memuat Kearifan Lokal, rasanya tak salah jika akhirnya Starvision kembali membuat sekuelnya yang berjudul Yo Wes Ben 2.
Film yang kental dengan keberagaman bahasa daerah ini berhasil menempati posisi box office, Yo Wes Ben 2 datang dengan semangat kedaerahan dibalut dengan cinta, persahabatan dan keluarga yang dibumbui dengan komedi kocak hampir disetiap dialog dan scene yang ditampilkan. Film garapan sutradara Fajar Nugros dan Bayu Skak ini mengkombinasikan dua budaya Jawa dan Sunda dengan latar belakang sebagian berada di daerah Bandung.
Cerita diawali dengan para personil Yo Wes Ben yang terdiri dari Bayu (Bayu Skak), Doni (Joshua Suherman), Nando (Brandon Salim), dan Yayan (Tutus Thomson) bersiap meninggalkan bangku SMA. Bayu yang berpacaran dengan Susan (Cut Meyriska) harus putus di tengah jalan, karena ternyata Susan akan melanjutkan sekolahnya di Jerman. Usai diputus Susan, Bayu dihadapkan dengan permasalahan keluarganya. Ibunya yang hanya penjual pecel tak bisa membayar kontrakan rumahnya dan terancam diusir dari kontrakannya.
Bayu yang juga tinggal bersama sang paman, Cak Jon (Arief Didu) kemudian mencari akal bagaimana mengumpulkan uang untuk membayar kontrakan rumahnya. Dengan memanfaatkan kepopuleran Yo Wes Ben di kota Malang, jadi harapan Bayu untuk menyelesaikan masalah keuangannya.
Namun celakanya, masing-masing personil mempunyai masalah. Mulai dari Yayan yang menikah, Nando yang dihadapkan dengan krisis keluarga karena ayahnya akan menikah lagi sampai dengan masalah Doni yang berambisi ingin memiliki pacar. Persoalan semakin rumit ketika Cak Jon yang ditunjuk sebagai manager Yo Wes Ben tak mampu mencarikan job untuk mereka.
Krisis keuangan yang menimpa Bayu membuatnya melupakan Susan. Bayu kemudian memecat Cak Jon dari manajer Yo Wes Ben dan mempercayakan Yo Wes Ben kepada Cak Jim (Timo Scheunemann), bule yang mengklaim dirinya sudah membesarkan banyak artis nasional bersama dengan asistennya, Mia (Anggika Bolsterli). Namun, Bayu dan kawan kawan harus hijrah ke Bandung, kota yang dianggap dapat menghasilkan band-band nasional yang terkenal.
Tiba di Bandung, Bayu dan Yo Wes Ben harus menghadapi masalah. Ketika tiba di Bandung, ternyata semua yang dijanjikan Cak Jim tidak terbukti. Kredibilitas Cak Jim yang katanya telah mengorbitkan beberapa artis nasional malah mencurigakan. Bayu yang butuh uang harus menggadaikan komitmennya dengan Yo Wes Ben, band inipun akhirnya terpecah. Nando dan Yayan tidak sependapat dengan Bayu, merekapun memutuskan untuk berpisah. Di tengah kemelut yang menimpa mereka, Bayu jatuh cinta dengan Asih (Anya Geraldine) yang mempunyai bapak yang galak. Bayu pun berusaha menaklukan hati bapaknya Asih. Bagaimana kemudian nasib Bayu dan Yo Wes Ben?
Film yang tayang pada 14 Maret 2019 ini hampir seluruhnya menggunakan bahasa Jawa dan Sunda. Namun penonton tak perlu khawatir dengan penggunaan bahasa ini, film ini telah dilengkapi dengan subtittle bagi untuk kedua bahasa tersebut. Sehingga dialog yang mengundang tawa pun tetap dapat dinikmati.
Dua sutradara di film ini terlihat sangat mampu mengolah kalimat demi kalimat sehingga menghasilkan komedi yang mengocok perut. Walau dengan bahasa Jawa dan Sunda, masing-masing karakter mampu memerankan dengan baik.
Adegan kocak dan istilah dalam bahasa Jawa populer pun kerap ditampilkan di sini, ketika kata “Djancuk” menjadi sebuah kata yang mampu mengundang tawa meski kerap dilontarkan. Apalagi ketika dua bahasa ditemukan, dalam salah satu scene yang menampilkan dialog antara orang Jawa dan Sunda. Masing-masing yang tidak paham dengan apa yang diucapkankannya sanggup mengundang gelak tawa penonton.
Yo Wes Ben 2 dari sisi cerita semakin berkembang, terutama adanya karakter-karakter baru yang diperankan di film ini. Film ini bukan hanya menampilkan dua budaya, namun memberikan beberapa pesan positif seperti norma agama, persahabatan, nilai-nilai sosial dan kehidupan.
Lihat saja bagaimana cerita ini tidak mudah ditebak dan sarat dengan falsafah hidup dalam budaya Sunda, di mana salah satu tokoh bapak yang memproteksi anaknya ketika didekati oleh seorang laki-laki. Sang bapak menguji calon kekasih anaknya dengan falsafah sunda “Cageur, bageur, bener, pinter, singer (mawas diri)”, meski sang anak sangat menyukai laki-laki itu tapi harus patuh dengan sikap ayahnya. Ini merupakan salah satu sikap dan nilai yang sudah jarang diterapkan saat ini.
Daya tarik visual dalam Yo Wes Ben 2 juga masih memanjakan mata, seperti indahnya pemandangan warna warni di kota Malang dan juga suasana segar di kota Bandung. Sebuah kombinasi yang unik dari film ini, di mana dua budaya antara Jawa dan Sunda disatukan menjadi suguhan yang menarik dan kocak untuk disimak.
Ditambah dengan kemunculan beberapa tokoh seperti Cak Jim yang diperankan oleh Timo Scheunemann yang berdarah Jerman, Anggika Bolsterli berdarah Swiss, Brandon Salim (Chinese) dan Laura Theux berdarah Perancis. Semangat persatuan juga ingin disampaikan di film ini.
“Karena kita bagian dari republik (Indonesia) jadi ayolah bersatu. Kita saudara semuanya, kita mulai mencoba menjaga persatuan melalui film ini. Ini adalah sebuah gerakan yang tulus untuk meredam isu perbedaan antar golongan,” tukas Bayu di acara press screening Yo Wes Ben 2, di Jakarta, Rabu (6/3).
Hadir juga beberapa tokoh sebagai cameo di Yo Wes Ben 2, seperti Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Gading Marten, Siti Badriah, dan Gibran Rakabumi yang masing-masing mampu menghadirkan suasana segar di film ini. Sebuah film sederhana dan menghibur dengan kearifan lokal yang patut untuk disimak./ JOURNEY OF INDONESIA