JAKARTA – Perjalanan panjang para gitaris dalam menemukan instrumen akustik yang tepat kini mendapat jawaban baru. Maton Guitars, produsen gitar legendaris asal Australia yang berdiri sejak 1946, resmi membuka babak baru dengan hadir di Indonesia. Kehadiran merek yang telah menjadi ikon di dunia musik ini diperkenalkan dalam acara grand launching bertajuk “From Meulbrone to Jakarta #FromStringToHeart” di Melodia Musik, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025).
Maton dikenal dunia karena kualitas handmade, material kayu pilihan, serta karakter tone yang khas. Sejumlah musisi papan atas internasional—dari Tommy Emmanuel, Tash Sultana, John Butler, hingga Keith Urban—pernah menjadikan gitar Maton sebagai instrumen andalan mereka. Kini, giliran musisi Indonesia yang bisa merasakan pengalaman serupa.
Kehadiran Maton di Tanah Air mendapat sambutan hangat dari kalangan musisi. Mikha Angelo dari The Overtunes mengaku terkesan bisa mencoba langsung gitar yang selama ini hanya ia lihat di panggung musisi dunia. “Dulu kita hanya bisa menonton video mereka memainkan Maton. Sekarang bisa langsung coba di Indonesia, rasanya luar biasa,” ungkap Mikha yang berkesempatan memainkan beberapa hits The Overtunes diiringi Maton.

Hal senada disampaikan Sydney Mohede, yang mengungkapkan bahwa kualitas Maton terbukti bahkan dari reaksi sound engineer. “Biasanya saya dikomplain karena suara gitar kurang balance. Tapi ketika pakai Maton, mereka langsung bilang, ‘This is amazing, this is perfect.’ Itu validasi nyata bahwa kualitas Maton memang kelas dunia,” ungkapnya.
Distribusi resmi Maton di Indonesia dipegang oleh Navanti Musika, perusahaan yang didirikan oleh Ivan Tandyo, Pongky Prasetyo, dan Harry Senlitonga. Untuk tahap awal, Navanti menunjuk Melodia Musik sebagai authorized dealer pertama. “Kami percaya pasar musik Indonesia punya potensi besar. Banyak musisi muda yang tampil di panggung internasional. Kehadiran Maton adalah komitmen kami untuk mendukung kreativitas mereka dengan instrumen terbaik,” ujar Ivan Tandyo, Co-Founder Navanti Musika.
Harry Senlitonga menambahkan, Navanti berkomitmen menghadirkan berbagai model standar yang diproduksi di Australia, dengan harga kompetitif. “Untuk seri tertinggi, harga berada di kisaran Rp22 juta hingga Rp70 juta. Ke depan, kami juga akan membawa seri Master Built dan Custom Shop yang diproduksi sangat terbatas,” katanya.

Menurut Jessica Zubkevych, Commercial Manager Maton Guitars, keunikan itu terlihat dari teknik yang digunakan. “Kami memakai scalloped X-bracing untuk menghasilkan resonansi optimal, sambungan leher dovetail yang dipasang manual, hingga finishing tipis agar suara alami gitar tetap keluar. Banyak model kami juga menggunakan kayu asli Australia seperti Penzaline Maple yang indah sekaligus ramah lingkungan,” ujarnya.
David Steedman, Head of Maton Australia, menegaskan bahwa masuknya Indonesia ke jaringan global Maton bukan semata ekspansi bisnis, melainkan ikatan emosional. “Ivan Tandyo dan tim Navanti rutin datang ke pabrik, melihat langsung bagaimana setiap gitar dibuat dengan cinta dan detail. Itu membuat mereka paham nilai yang kami bawa. Dan sungguh luar biasa menyambut Indonesia ke dalam keluarga Maton,” ujarnya.
Maton lahir dari bengkel kecil milik Bill, Vera, dan Reg May di Melbourne pada 1946. Filosofi sang pendiri sederhana: gitar harus dibuat dengan tangan, menggunakan kayu pilihan, dan tetap terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. Prinsip itu bertahan hingga kini di bawah generasi ketiga keluarga May.

Proses pembuatan gitar Maton sepenuhnya mengandalkan tangan para pengrajin. Dalam sepekan, hanya sekitar 100 unit gitar yang diproduksi, masing-masing melewati tahap pemolesan, pembentukan, hingga penyetelan nada secara manual.
Kini, gitar Maton resmi tersedia di jaringan toko Melodia Musik dengan enam tipe yang sudah bisa didapatkan, antara lain Mini Maton, SRS Maton, 808 Maton, Performance Maton, Trobador Maton, dan EM 6 Maton.
Bagi para gitaris profesional maupun penikmat musik, inilah kesempatan untuk merasakan langsung instrumen legendaris yang lahir dari tradisi panjang, dedikasi tinggi, serta cinta tanpa batas terhadap musik. Dari Melbourne ke Jakarta, Maton Guitars siap menuliskan babak baru di panggung musik Indonesia./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk