JAKARTA – Ada yang menarik ketika berkunjung ke Sarinah di akhir April pekan lalu tepatnya pada Minggu, 30 April 2023. Betapa tidak, puluhan musisi jazz tanah air terlihat begitu antusias menampilkan kepiawaiannya di pagelaran NAYASTA JAZZ FEST 2023.
NAYASTA JAZZ FEST 2023 sendiri dikemas dengan mengedepankan kemapanan dan kearifan musik jazz dalam negeri yang di gelar di anjungan maupun ruang dalam Sarinah dari pukul 13.00 sampai 22.00 WIB. Event ini sendiri telah terdaftar dalam jadwal organisasi International Jazz Day yang dinaungi UNESCO dan Herbie Hancock Institute. Hari Jazz internasional ini dinobatkan oleh UNESCO di tahun 2011 untuk mengedepankan peranan musik jazz dalam hal diplomasi dan mempersatukan warga dunia.
Sebagian besar artis pendukung NAYASTA JAZZ FEST 2023 telah tampil di berbagai panggung jazz dunia sehingga dapat mewakili wajah Indonesia di dunia internasional. Event ini sebenarnya menyusul kesukses gelaran acara International Jazz Day di Sarinah tahun lalu. Sebagai penyelenggara SCID sekali lagi mendukung International Jazz Day dengan NAYASTA JAZZ FEST 2023 yang menghadirkan tiga belas grup dengan total 86 musisi yang mewakili empat generasi musisi Jazz Indonesia.
Menampilkan musisi jazz Indonesia dari empat generasi berbeda dan banyak dari mereka telah memenangkan berbagai penghargaan nasional maupun internasional. Dalam jajaran penampil utama, di antaranya adalah Oele Pattiselanno & His Jazz Mates, Dwiki Dharmawan & The Soul of Indonesia feat. Ivan Nestorman, Barry Likumahuwa & The Rhythm Service dan Alonzo Brata yang merupakan penampil termufa berusia 19 tahun.
Alonzo sendiri pada tahun lalu memukau penonton di Sarinah pada International Jazz Day 2022. Sejak penampilannya tersebut, Alonzo telah berkolaborasi dengan beberapa musisi yang tampil pada festival ini, seperti dengan Barry Likumahuwa di Solo tahun lalu. Selain nama di atas akan tampil pula sejumlah musisi lain yang menjadi line up, antara lain Nita Aartsen feat. Dian Pratiwi, Sri Hanuraga Trio, Adra Karim feat. Rafi Muhammad, Lantun Orchestra, Borderline dan Kelapa Muda.
Mengambil kesempatan sebelum dirinya tampil, JOI sempat berbincang sejenak dengan Alonzo yang tampak antusias sekali untuk tampil di NAYASTA JAZZ FEST 2023 ini. “Tema festival yang menghadirkan 4 generasi jazz tanah air ini sungguh sebuah ide keren. Tidak tampak gap usia disini. Bukan hanya bisa main bersama, tapi juga sebagai junior saya bisa belajar langsung pada senior,” ungkap Alonzo yang pada penampilannya ini membawakan 11 lagu di panggung Anjungan Sarinah.
“Saya juga akan membawakan lagu ‘Kutitipkan Pada Ilahi’,” ungkap Alonzo. Seperti yang kita ketahui lagu ini merupakan sajian khusus dari ALonzo untuk bulan Ramadan yang diciptakan dengan pengaruh religi. Ini dimaksudkan untuk mengingat semua orang yang telah hilang dari kita dan berdoa untuk mereka.
Tanggapan positif lainnya juga ditunjukkan oleh Oele Pattiselanno yang sudah tampil bersama grupnya di Stage Relief. Oele menjabarkan bahwa pagelaran jazz ini menjadi hal yang sedikit berbeda dari panggung sejenis yang pernah dihadirinya. “Ini merupakan pertunjukan jazz yang hebat. Walau tidak besar tapi penonton yang tidak beranjak dari bangku menyaksikan musisi yang tampil itu patut diapresiasi. Mereka tetap stay, dan walaupun ditampilkan di are publik tapi ternyata mereka datang memang untuk nonton!” ungkap Oele.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang SCID dan Sarinah lakukan terhadap event NAYASTA JAZZ FEST 2023 ini,” jujur Dwiki Dharmawan. Misi UNESCO dan Harbie Hancock Institute dalam mempersatukan dunia lewat musik jazz sangat sejalan dengan ide penyelenggara.
“UNESCO dan Harbie Hancock menginginkan adanya dialog antar budaya, melalui musik jazz. Intercultural dialog ini diharapkan bisa terbentuk sehingga menumbuhkan dunia yang penuh tolerasi, yang saling mencintai dan penuh kedamaian,” kata Dwiki lagi.
Dalam sambutannya Albert Aulia Ilyas mewakili Sarinah menyebutkan NAYASTA JAZZ FEST JAZZ 2023 adalah acara yang sangat special. “Tidak hanya karena menghadirkan para musisi jazz terbaik dalam negeri, tapi juga karena acara ini sudah terdaftar dalam organisasi International Jazz day, yang dianungi oleh UNESCO dan Harbie Handcock Institute.”
Albert berharap agar para pengunjung Sarinah dapat menikmati dan mengapresisasi musik jazz Indonesia sekaligus mengeksplorasi kekayaan budaya Indonesia lewat musik. “Sarinah sangat terbuka dalam beragam acara seni. Sarinah telah menjadi tempat bagi banyak seniman dan musisi untuk memamerkan karyanya,” undang Albert.
Diluar 2 stage utama, SCID sebagai promotor juga menyediakan corner khusus: Nayasta Street Jazz yang menampilkan musisi muda jazz berbakat yakni Farabi Youth, Rifki Soeria dan Benn Yapari.
SCID mengharapkan NAYASTA JAZZ FEST akan menjadi kalender tahunan dimana Sarinah akan menjadi HUB musik Jazz Indonesia di epicentrum musik Indonesia tepatnya di DKI Jakarta. Sebagai sebuah event tahunan NAYASTA JAZZ FEST menjadikan dirinya sebagai sebuah event yang bisa dimanfaatkan stakeholder jazz lain di Indonesia untuk mempromosikan kegiatan tahunan mereka./ JOURNEY OF INDONESIA