JAKARTA — Setelah hampir tiga dekade berdiri, Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) kembali menunjukkan konsistensinya dalam mengampanyekan gaya hidup sehat tanpa rokok. Organisasi yang lahir pada 1995 ini resmi mengumumkan penyelenggaraan ajang Puteri WITT 2026 yang akan digelar Februari mendatang di Jakarta.
Lebih dari sekadar kontes kecantikan, ajang ini menjadi gerakan sosial yang bertujuan mencari sosok perempuan muda yang siap menjadi duta perubahan menuju Indonesia bebas asap tembakau. Dengan mengusung tema “Asap yang Padam, Semangat yang Menyala”, WITT ingin menegaskan bahwa kecantikan sejati lahir dari tubuh yang sehat dan pikiran yang bebas dari ketergantungan nikotin.
Ketua Panitia, Rina Chang, menjelaskan bahwa kampanye berhenti merokok harus dimulai dari kesadaran pribadi. “Kami tidak ingin memaksa, tapi mengajak. Berhenti merokok bukan soal larangan, melainkan keputusan sadar untuk menghargai hidup sendiri,” ujarnya.
Menurut data WHO, kebiasaan merokok diperkirakan menyebabkan lebih dari 23 juta kematian per tahun pada 2030, dan angka itu terus meningkat jika tidak diimbangi dengan edukasi yang efektif. WITT percaya bahwa perempuan muda berusia 17–22 tahun merupakan kunci perubahan. Mereka adalah generasi yang menjadi sasaran utama industri rokok, namun juga memiliki potensi besar untuk menjadi agen edukasi di lingkungannya. Karena itu, Puteri WITT 2026 dibuka untuk peserta yang sehat, belum menikah, memiliki tinggi badan minimal 168 cm, dan tentu saja, tidak merokok.
Pendaftaran dibuka hingga 15 Desember 2025 melalui sistem QRIS di media sosial resmi WITT, dengan persyaratan meliputi data diri, transkrip nilai, esai tentang gaya hidup tanpa asap rokok, serta foto close-up dan seluruh badan.
Menariknya, tahun ini WITT juga menggandeng aktris dan mantan anggota DPR Venna Melinda sebagai Humas baru. Kehadiran Venna diharapkan mampu memperkuat pesan organisasi melalui jejaring publik figur dan lembaga pemerintah. “Yang menang nanti akan jadi calon ibu masa depan. Semoga bisa menjadi ikon bahwa merokok itu bukan bagian dari gaya hidup modern, tapi ancaman bagi masa depan,” ujar Venna di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

Ia menambahkan, WITT berencana memperluas kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, BNN, dan sejumlah lembaga pendidikan agar kampanye ini memiliki daya jangkau nasional. “Kalau kita bicara rokok, ini bukan sekadar kebiasaan, tapi pintu masuk ke masalah kesehatan dan sosial lain. Karena itu, edukasi sejak dini jadi mutlak,” lanjutnya.
Selain mencari duta sehat, WITT juga menggelar Malam Donasi sebagai bentuk solidaritas bagi sesama. Dana yang terkumpul akan disalurkan kepada Yayasan Jantung Indonesia, Yayasan Kanker Anak Indonesia, dan Srikandi Donor Darah Indonesia. Menurut Wakil Ketua Umum Mirna Kurniati, kegiatan ini memperluas peran WITT dalam isu kesehatan nasional. “Donasi ini bukan hanya simbol, tapi komitmen nyata kami dalam memperjuangkan masyarakat yang sehat dan berdaya,” ungkapnya.
Mirna juga membagikan kisah pribadi tentang suaminya yang berhasil berhenti merokok setelah bertahun-tahun menjadi perokok berat. Pengalaman itu, kata dia, menjadi bukti bahwa tekad pribadi mampu menaklukkan kebiasaan yang paling sulit sekalipun. “Tidak ada kampanye yang lebih kuat daripada teladan nyata,” ujarnya tegas.
Ketua WITT Jakarta, Yanthi Heru, menambahkan bahwa gerakan ini adalah bagian dari upaya mewujudkan Generasi Emas 2045—generasi yang sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi. “Kami ingin Puteri WITT menjadi simbol perempuan muda yang bukan hanya cantik, tapi cerdas, peduli, dan berkontribusi nyata. Indonesia butuh figur-figur inspiratif yang mampu mengubah pandangan masyarakat tentang rokok,” jelasnya.
Dengan semangat “asap yang padam, semangat yang menyala”, WITT berkomitmen menjadikan ajang ini lebih dari sekadar lomba—melainkan gerakan sosial yang menyalakan harapan bagi masa depan bebas asap tembakau. Karena dalam setiap langkah seorang Puteri WITT, tersimpan pesan kuat: cantik itu sehat, anggun itu sadar, dan perubahan dimulai dari keberanian memilih hidup tanpa rokok./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk


















