JAKARTA – Bosch Indonesia memperkuat posisinya di pasar alat kelistrikan dengan meluncurkan detektor tegangan non-kontak GVD 1000-17 Professional dan rangkaian alat manual berinsulasi bersertifikasi VDE. Kehadiran produk baru ini tidak hanya menandai inovasi teknologi, tetapi juga menjadi jawaban atas tingginya angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi dan kelistrikan di Indonesia.
Data 2024 mencatat lebih dari 462 ribu kasus kecelakaan kerja di Indonesia, dengan sektor konstruksi sebagai penyumbang terbesar. Sementara itu, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 memproyeksikan terciptanya 1,7 juta lapangan kerja baru di bidang kelistrikan. Kondisi ini menuntut tersedianya peralatan kerja aman dan andal bagi teknisi listrik Indonesia.
Peluncuran ini diperkenalkan melalui konferensi pers di Holiday Inn Express Jakarta International Expo Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran (17/09/25). Hadir sebagai narasumber Kevin Sadeli, Marketing Manager BOSCH Measuring Tools Indonesia; Edwina Fitri Ardlina, Marketing Manager BOSCH Accessories Indonesia; Andi Musa Effendi, teknisi listrik profesional sekaligus Content Creator Setrum Huges; serta Damar Aji, trainer Electrical Engineering sekaligus staf pengajar Politeknik Negeri Jakarta.

Kevin Krisna Sadeli, Marketing Manager BOSCH Measuring Tools Indonesia, menjelaskan detektor tegangan GVD 1000-17 Professional memiliki kemampuan mendeteksi listrik pada rentang 24–1.000 volt AC. Produk ini dibekali sertifikasi IP67 yang tahan air, debu, serta benturan, dan dilengkapi fitur senter, indikator getaran, hingga self-test otomatis untuk menjamin keamanan kerja teknisi.
Selain itu, BOSCH juga menghadirkan 36 jenis alat manual berinsulasi dengan sertifikasi VDE Jerman. Peralatan ini mampu menahan hingga 1.000 volt AC dan 1.500 volt DC, mencakup obeng insulasi, tang multifungsi, tester tegangan, hingga kunci pas insulasi berbahan baja krom vanadium. Dengan desain ergonomis dan anti-slip, rangkaian ini dirancang untuk meningkatkan kenyamanan sekaligus keamanan teknisi di lapangan.

Edwina Fitri Ardlina, Marketing Manager BOSCH Accessories Indonesia, menyebut desain ergonomis menjadi perhatian utama. “Kami ingin memastikan teknisi bisa bekerja lebih nyaman di medan sulit tanpa mengurangi efektivitas dan keselamatan,” ujarnya.
Teknisi listrik profesional sekaligus kreator konten, Andi Musa Effendi, menekankan pentingnya alat detektor tegangan sebagai perlengkapan utama di lapangan. “Kami harus memastikan area bebas tegangan sebelum bekerja. Dengan alat yang tepat, keselamatan lebih terjamin,” katanya.
Pakar kelistrikan sekaligus pengajar Politeknik Negeri Jakarta, Damar Aji, menambahkan, sertifikasi internasional seperti VDE dan CE menjadi jaminan keamanan serta keandalan produk Bosch. “Peralatan listrik wajib sesuai standar keselamatan agar teknisi maupun masyarakat awam terlindungi dari risiko sengatan,” jelasnya./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk