JAKARTA — Jakarta Illustration & Creative Arts Fair (JICAF) 2025 di The Space, Senayan City, menjadi panggung pembuktian bagi VANNOE sebagai salah satu produsen teknologi visual interaktif dalam negeri. Selama 18 September hingga 5 Oktober, publik disuguhi inovasi yang memadukan teknologi, seni, dan kolaborasi, mulai dari Videotron, KIOSK, hingga produk andalan mereka,
IFP bukan sekadar layar sentuh pintar. Dengan presisi tinggi, visual jernih, dan respons alami, perangkat ini mengubah cara orang berkomunikasi dan berkolaborasi. Dari ruang rapat perusahaan, kelas sekolah, hingga pameran kreatif, IFP membuka pengalaman baru yang lebih interaktif. “Dulu papan tulis dan kamera biasa jadi andalan. Sekarang, semua bisa dilakukan dalam satu perangkat, bahkan hasil diskusi langsung terdokumentasi otomatis,” ujar Gunandjar Barokah, CEO PT Arora Kreatif Indonesia yang hadir di JICAF 2025.

Dedy Kristiawan, Sales Manager B2G VANNOE menyebutkan bahwa produk ini semakin relevan ketika masuk ke dunia pendidikan. “Kita menyediakan barang tepat guna sehingga bisa digunakan sesuai kebutuhan. Dengan empat ukuran hingga 98 inci, perangkat ini mendukung ruang kelas besar. Harga untuk ukuran 86 inci sekitar Rp254 juta. Saat ini kami menargetkan dunia pendidikan dan perusahaan.”
Pengadaan IFP kini banyak didukung melalui dana pemerintah, baik APBD maupun APBN. “Dana BOS misalnya, memungkinkan sekolah mengakses perangkat ini tanpa harus membebani orangtua murid. Dengan demikian, teknologi interaktif masuk langsung ke ruang kelas untuk memudahkan proses belajar,” tegasnya lagi.
Dari sisi teknis, IFP VANNOE hadir dengan pilihan layar 65–98 inci, sistem operasi ganda (Windows dan Android), kamera AI 48 MP dengan voice tracking, serta memori besar dan berbagai port konektivitas. Semua itu dilengkapi soundbar 4 woofer terintegrasi, perangkat all-in-one pertama di Asia Tenggara yang dikenalkan di JICAF 2025.

Dengan kualitas suara profesional, subwoofer compact, dan dua wireless microphone, perangkat ini meniadakan kebutuhan instalasi audio tambahan di ruang kelas maupun ruang rapat.
Lebih jauh lagi, IFP memiliki nilai TKDN 43%, menjadikannya simbol kemandirian industri teknologi lokal. Perangkat berukuran besar ini juga mendapat dukungan layanan purna jual dari teknisi di berbagai daerah sehingga memudahkan perawatan langsung di lokasi pengguna.
Dengan positioning “Visual and Audio Innovation for Enterprise,” VANNOE telah menapaki portofolio luas, mulai dari sektor bisnis, pemerintahan, hingga program edukasi digital pemerintah melalui konsep Smart Classroom. Inovasi ini bukan hanya soal menghadirkan layar, melainkan juga membangun ekosistem belajar dan bekerja yang lebih efisien, kolaboratif, dan inspiratif./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk