JAKARTA — Musisi legendaris Fariz Roestam Moenaf atau yang dikenal sebagai Fariz RM kembali harus berhadapan dengan proses hukum terkait kasus penyalahgunaan narkoba. Dalam sidang tuntutan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (4/8), kehadiran sejumlah pihak dari mantan tim manajemennya menjadi sorotan.
Mantan pimpinan manajemen Fariz RM, Permata Warokka terlihat hadir bersama para penggemar setia. Di tengah tekanan proses hukum yang tengah dijalani musisi berusia 66 tahun itu, mereka datang untuk menunjukkan dukungan moral secara langsung. “Kami datang ke sini sebagai Ex Manajemen Fariz RM bersama para fans untuk memberikan support moril. Di balik semua yang terjadi, kami tetap peduli dan ingin yang terbaik bagi Fariz,” ujar Permata.
Jaksa Penuntut Umum dalam persidangan tersebut mengajukan tuntutan enam tahun penjara disertai denda sebesar Rp800 juta, dengan subsider tiga bulan kurungan. Tuntutan itu didasarkan pada rekam jejak Fariz RM yang diketahui pernah terjerat kasus serupa sebelumnya. Jaksa menilai sang musisi telah melanggar ketentuan hukum dalam upaya pemberantasan narkoba yang gencar digalakkan pemerintah.
Sidang ini sendiri sempat mengalami dua kali penundaan. Namun, bagi Permata, hal itu tidak menjadi persoalan utama. “Kalau soal sidang ditunda, saya tidak terlalu ambil pusing. Dari pengalaman sebelumnya, itu sudah sering terjadi. Yang penting proses ini tetap berjalan sampai tuntas,” katanya.
Sebagai sosok yang pernah terlibat dalam proses pemulihan Fariz di masa lalu, Permata mengaku prihatin atas keterlibatan kembali sang musisi dalam penyalahgunaan narkoba. Meski demikian, ia menegaskan bahwa dukungan dari orang-orang terdekat tetap penting untuk diberikan. “Dulu kami pernah terlibat langsung dalam proses pemulihan beliau. Tapi ya, pada akhirnya keputusan hidup tetap di tangan pribadi masing-masing. Kami hanya bisa berharap yang terbaik dan mendukung dari luar,” tuturnya.
Proses hukum yang berlangsung panjang, lanjut Permata, tak hanya menjadi beban bagi terdakwa, tetapi juga menguras emosi bagi keluarga, sahabat, dan penggemar. “Jujur saja, sidang ini sangat menguras emosi. Menunggu proses yang tak pasti itu melelahkan. Kami dari tim manajemen dan para fans hanya ingin semuanya cepat selesai agar Fariz bisa fokus pada pemulihan,” ucapnya.
Permata juga menekankan pentingnya pendekatan pemulihan, bukan sekadar penghukuman. “Kalau rehabilitasi, istilahnya bukan sembuh, tapi pulih. Dan semua orang yang mencintai Mas Fariz pasti ingin dia pulih. Kita tahu ini bukan hal mudah, apalagi ini kasus yang keempat. Tapi harapan itu selalu ada,” ujarnya penuh harap.
Fariz RM dikenal luas lewat karya-karya musik yang melekat di ingatan publik, seperti Sakura, Barcelona, dan Selangkah ke Seberang. Kini, di usia yang tidak lagi muda, ia menghadapi ujian besar dalam hidup dan kariernya. Sidang akan kembali dilanjutkan pekan depan dengan agenda pembacaan nota pembelaan dari pihak terdakwa./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk