JAKARTA – Usulan legalisasi kasino sebagai solusi tambahan pemasukan negara mendapat penolakan tegas dari Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati. Ia menilai langkah tersebut tidak hanya keliru secara moral dan hukum, tetapi juga dapat menurunkan citra Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia.
“Judi, baik offline maupun online telah memberikan dampak destruktif bagi perekonomian dan generasi muda. Melegalkan kasino hanya akan memperparah situasi,” ujar Anis Byarwati di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/5/2025).
Menurutnya fokus pemerintah seharusnya tertuju pada penguatan sektor perpajakan yang hingga kini masih belum optimal. Ia menyebut, tax ratio Indonesia yang masih di bawah 10 persen menjadi bukti bahwa kontribusi pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) belum maksimal. Padahal, ekonomi nasional telah tumbuh dengan nilai PDB melampaui Rp20 ribu triliun.
Dengan kondisi tersebut, Indonesia dinilai akan kesulitan meningkatkan belanja pemerintah tanpa menambah utang. “Kalau penerimaan pajak kita lemah, pilihan satu-satunya adalah utang. Ini tentu bukan strategi berkelanjutan,” tegasnya.
Anis menekankan bahwa pemerintah memiliki banyak peluang untuk meningkatkan penerimaan pajak dari sektor-sektor yang saat ini belum tergarap optimal. Ia mencontohkan sektor digital dan pertambangan yang masih banyak mengalami undertax, yakni belum sepenuhnya berkontribusi sesuai potensi ekonomi sektor tersebut.
“Daripada mencari sumber pendapatan yang tidak halal seperti kasino, lebih baik kita intensifkan penarikan pajak dari sektor-sektor strategis yang sudah ada,” ujarnya. Intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan harus dijalankan secara seimbang agar penerimaan negara bisa tumbuh tanpa menimbulkan beban sosial dan moral.
Ketua DPP di Bidang Ekonomi dan Keuangan ini juga menilai, belanja perpajakan yang selama ini diarahkan untuk mendorong pertumbuhan sektor usaha semestinya bisa meningkatkan penerimaan negara secara proporsional. “Logikanya, ketika aktivitas ekonomi meningkat, maka penerimaan pajak juga seharusnya ikut naik. Jika tidak, berarti ada yang perlu dibenahi dalam sistemnya,” pungkasnya.
Anis menyatakan bahwa sumber daya ekonomi Indonesia sangat kaya dan potensial. Ia mendorong agar pemerintah tidak terjebak pada wacana yang bertentangan dengan nilai-nilai hukum dan agama, seperti legalisasi perjudian. Sebaliknya, Indonesia perlu menggali potensi penerimaan sah yang selama ini belum tergarap secara maksimal./ JOURNEY OF INDONESIA | Nuhaa