JAKARTA – Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa hasil Pra Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata (Pra Rakornas Pariwisata) 2024 akan menjadi fondasi strategis dalam transformasi pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan. Langkah ini sekaligus mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.
Widiyanti membuka acara Pra Rakornas 2024 secara daring pada Rabu (4/12/2024) di Hotel Pullman Central Park Jakarta. Dengan tema “Transformasi Pembangunan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas”, forum ini bertujuan menyatukan visi dan misi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara tangguh, mandiri, dan inklusif pada 2045.
“Kami berharap forum ini memberikan masukan konkret, khususnya pada tiga fokus utama: pertama, penyusunan program strategis pembangunan pariwisata 2025; kedua, penetapan prioritas flagship projects seperti Bangga Berwisata di Indonesia, Tourism 5.0, harga tiket pesawat terjangkau, serta peningkatan kualitas SDM. Ketiga, memperkuat sinergi lintas sektor untuk mempercepat pencapaian tujuan bersama,” paparnya.
Widiyanti menegaskan pentingnya sektor pariwisata dalam kebijakan pembangunan nasional, sebagaimana tercermin dalam RPJPN 2025–2044 dan RPJMN 2025–2029.
Sektor pariwisata ke depan diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, dengan target pada 2025, yakni Rasio PDB Pariwisata sebesar 4,6 persen, Devisa Pariwisata mencapai 22,1 hingga 25,2 miliar dolar AS; Kunjungan Wisatawan Mancanegara sebesar 17 juta-19 juta kunjungan; Pergerakan Wisatawan Nusantara sebesar 1,08 miliar pergerakan; dan tenaga kerja pariwisata sebesar 25,8 juta orang.
“Pariwisata bukan hanya soal jumlah, tetapi dampak positifnya. Dengan meningkatkan kualitas layanan dan produk, kita dapat menciptakan pengalaman wisata bernilai tinggi, meningkatkan daya saing global, dan memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi unggulan,” jelas Menpar.
Widiyanti menekankan pentingnya prinsip keberlanjutan dalam pengembangan pariwisata. “Pariwisata berkelanjutan harus memberi manfaat tanpa merusak lingkungan, budaya, dan kesejahteraan masyarakat. Dengan kebersamaan, kita dapat menciptakan pembangunan pariwisata yang berdampak positif untuk ekonomi, masyarakat, dan generasi mendatang,” tegasnya.
Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama keberhasilan. Menpar menyebutkan, dukungan kebijakan, anggaran yang memadai, serta koordinasi antar lembaga adalah elemen penting. Selain itu, keterlibatan sektor swasta dan masyarakat juga diperlukan untuk merumuskan solusi dan pelaksanaan program. “Pra Rakornas ini adalah momen penting untuk menyerap aspirasi, memetakan tantangan, serta menyinkronkan kebijakan antar sektor. Ini langkah awal menuju Indonesia yang lebih tangguh,” pungkas Widiyanti.
Plt. Sekretaris Kementerian Pariwisata, Bayu Aji, juga menekankan pentingnya forum ini dalam memetakan peluang dan tantangan transformasi pariwisata. “Terima kasih kepada seluruh narasumber dan peserta. Saya harap kegiatan ini memperkuat komitmen lintas sektor untuk menciptakan sinergi yang konkret,” ujar Bayu.
Melalui Pra Rakornas 2024, diharapkan sektor pariwisata mampu menjadi pilar utama menuju Indonesia Emas yang berdaya saing global./ JOURNEY OF INDONESIA | Ismed Nompo