JAKARTA – Dalam sebuah acara Silaturahmi Nasional Ormas Islam dan Majelis-Majelis Agama yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Selasa (16/1/2024), Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikhsan Abdullah, menyerukan agar umat Islam terus aktif memboikot produk Israel dan segala yang terafiliasi dengan negara tersebut.
“Sosialisasi gerakan boikot produk Israel dan produk terafiliasi Israel jangan kendur, harus terus menerus digelorakan,” seru Ikhsan
Seruan ini dipandang sebagai bentuk solidaritas dalam membantu warga Gaza, Palestina, yang telah menderita selama lebih dari tiga bulan akibat tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel.
Ikhsan menekankan pentingnya terus menggelorakan sosialisasi gerakan boikot terhadap produk Israel dan yang terafiliasi dengannya. Menurutnya, hal ini merupakan wujud dari perjuangan dalam mendukung rakyat Palestina, sejalan dengan fatwa dukungan perjuangan Palestina yang dikeluarkan oleh MUI pada November 2023, dengan nomor 83 Tahun 2023.
MUI, sejak saat itu, secara aktif mengajak masyarakat untuk menghindari produk-produk global yang terkait dengan Israel. Ikhsan menyampaikan bahwa ini merupakan implementasi dari fatwa tersebut, yang mewajibkan umat Islam untuk memberikan dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina melalui berbagai cara, termasuk donasi, zakat, infak, atau sedekah.
Fatwa tersebut juga mengharamkan segala bentuk aktivitas dan dukungan terhadap agresi Israel atas Palestina. Selain itu, MUI merekomendasikan agar umat Islam semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terkait dengan Israel atau yang mendukung penjajahan dan zionisme.
Dampak dari ajakan boikot ini telah terlihat dalam masyarakat, dengan banyak kalangan yang meninggalkan produk-produk dari perusahaan multinasional yang terafiliasi dengan Israel atau yang diketahui mendukung genosida di Gaza.
Beberapa brand internasional seperti McDonald, Starbuck, Coca-Cola, Pepsi, Burger King, KFC, Danone, dan lainnya menjadi sasaran boikot. Ikhsan menyebut bahwa gerakan boikot ini telah menciptakan perubahan signifikan di tengah masyarakat, termasuk penguatan preferensi terhadap produk-produk lokal./ JOURNEY OF INDONESIA