JAKARTA – Darma Mangkuluhur Hutomo, adalah putra dari Hutomo Mandala Putra atau lebih dikenal dengan Tommy Suharto. Dalam bincang santai menjelang buka puasa bersama dengan Himpunan Anak Media (HAM) atas inisiasi ARTOTEL Group menyampaikan beberapa konsepnya untuk menggeliatkan pariwisata Indonesia.
Darma mengaku sangat menyukai traveling, sehingga secara otomatis, hospitality turut berperan besar dalam kehidupannya. Ini jua termasuk bisnis yang dilakoninya saat ini salah satunya adalah di bidang perhotelan. “Tidak cuma itu, di bidang hiburan juga masuk di dalamnya,” terang Darma pada Selasa (19/3) di BERANDA Restaurant, ARTOTEL Suites Mangkuluhur Jakarta, saat jelang buka puasa.
Dalam bincang santai ini pun Darma mengakui melakoni bisnis secara serius yang berkaitan dengan pariwisata dimulai pada tahun 2018 dengan membuka Boca Rica Tapas Bar and Lounge, yakni restoran yang menyajikan hidangan khas negara Spanyol. “Dulu saya kuliahnya di Barcelona, Spanyol. Kemudian saya ingin membawa suasana Spanyol ini ke Indonesia. Spanyol itu kulinernya sangat menarik, dan saya mau orang Indonesia menikmatinya, tentu dengan sedikit paduan rasa Indonesia,” jelasnya rinci.
Untuk di perhotelan, Darma menjabat sebagai Direktur Utama untuk jaringan Hotel Lorin yang saat ini ada di Sentul, Solo, Belitung dan Bali. Termasuk ARTOTEL Suites Mangkuluhur Jakarta, di mana ARTOTEL Group sebagai operator hotel besar di Indonesia sebagai mitra bisnisnya.
Di luar pengelolaan bisnis perhotelan yang telah berjalan, ia pun akan membangun fasilitas bisnis baru yang bakal mengundang minat wisatawan baik lokal maupun asing untuk menyambanginya, yaitu wisata golf.
Bisnis untuk wisata golf ini berada di kawasan New Kuta Golf, Pecatu, Bali, salah satu lapangan golf terbaik di Indonesia. Di kawasan ini, ada lahan seluas empat hektare yang rencananya akan dibangun lapangan golf, butik hotel dengan kasta mewah dengan konsep unik dan belum pernah ada sebelumnya.
“Hotel di Bali, uniknya itu very golf oriented, tidak cuma turism. Jadi, kita akan bangun butik hotel yang mewah lengkap dengan fasilitas kebugaran, kemudian dari dalam kamar bisa menikmati teh dengan view lapangan golf. Ini akan menjadi pengalaman menarik bagi orang yang baru bermain golf,” katanya.
Di Indonesia cuma memiliki 158 lapangan golf, kita kalah dengan Thailand yang memiliki 351 lapangan golf. Bayangkan Thailand dikunjungi 6 juta wisatawan asing per tahun hanya untuk menikmati golf, sementara wisatawan asing yang datang ke Indonesia untuk main golf hanya 270 ribu per tahun.
“Pemain golf lokal di Indonesia yang aktif cuma 170 ribu orang, sementara di Thailand mencapai 1 juta orang. Jadi, peluangnya sangat besar. Saya rencananya akan bikin hotel yang unik yang memenuhi syarat gaya hidup dari para golfer tersebut, sehingga dapat meningkat kunjungan wisatawan asing ke Indonesia,” urainya.
Darma menyampaikan jika market terbesar golf saat ini adalah anak muda. Mereka tidak hanya sekedar main golf, tapi juga menikmati gaya hidup, seperti ke driving range, ketemu koleganya, lantas mereka minum, makan dan lainnya. “Kita membangun dan siapkan sistem ini untuk mereka,” lanjutnya.
Kemudian bisnis yang telah dilakoni dan mengundang minat wisatawan yaitu Lounge in The Sky atau Resto Gantung di atas ketinggian. Restoran Gantung ini didatangkan langsung dari Brussel, Jerman. Pertama kali hadir di Jakarta, di kawasan Mangkuluhur City dan viral di berbagai kanal media sosial.
“Resto gantung ini memang konsepnya lebih ke tourism. Tahun ini, Lounge in The Sky, Insya Allah bakal dihadirkan kembali di Pulau Dewata, kita sedang finalisasi lokasinya. Dan konsepnya tiap tahun restoran gantung ini akan berpindah pindah kota yang banyak wisatawannya. Apalagi di Bali bakal lebih menarik view nya dan dapat dinikmati secara 360 derajat,” pungkas Darma./ JOURNEY OF INDONESIA