Serangan virus Corona (Covid-19) telah menjadi momok utama diseluruh penjuru dunia pada abad ini. Virus yang diketahui berjangkit dari kota Wuhan, China secara cepat mampu menginveksi manusia secara global. Kekisruhan dan kepanikan yang simpang siur terhadap virus ini menimbulkan banyak persepsi. Tak berbeda juga dengan yang terjadi di tanah air pada saat ini.
Lambatnya penanganan yang dilakukan oleh pemerintah dan munculnya berbagai macam pendapat terhadap cara menyikapi virus ini semakin memperparah keadaan. Mulai jatuh nya korban manusia, barulah langkah-langkah konkrit dan masif tampak dilakukan dengan serius baik oleh pemerintah ataupun pihak swasta.
Hal ini juga ternyata mengusik perhatian seorang Ki Kusumo, untuk menyampaikan pemikirannya terhadap peristiwa besar ini. Sebagai seorang ahli supranatural, ia mengajak masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi sebaran Covid-19 ini.
“Saya melihat ini lebih kepada sebuah peristiwa yang orang Jawa menyebutnya dengan nama Pageblug, yaitu sebuah peristiwa ledakan, sebuah cerita tentang kesialan, sebuah wabah, sebuah penyakit yang menyerang secara sporadis pada setiap manusia seluruh dunia yang sebenarnya dikendalikan oleh makhluk-makhluk tak kasat mata,” ungkapnya melalui siaran tertulis pada Sabtu (21/3).
“Kita dulu mungkin pernah mendengar tentang SARS, Flu Burung, Lumpuh Layu, dan lainnya yang kelihatannya sempat menjadi epidemi. Belum lagi ada beberapa peristiwa-peristiwa lain yang membuat takut dan terjadi secara cepat dan sporadis seperti bencana alam dan sebagainya. Dalam kepercayaan kami, orang Jawa pasti ingat dengan yang namanya peristiwa Betara Kala“, sampainya.
Disini Ki Kusomo seperti ingin menerangkan bahwa sebenarnya kejadian ini merupakan bagian dari alam yang tengah menyeimbangkan tubuhnya. Menyeimbangkan sistemnya, karena sekarang ini sudah banyak sekali hal-hal yang merusak alam. Bumi yang sudah semakin tua namun dirusak sana-sini. “Diambil pohonnya, diambil sumber daya alam, dan lain sebagainya, sehingga terjadi gempa, longsor dan sebagainya. Karena ketidakseimbangan hal tersebut, bumipun secara alami mengalami atau melakukan sebuah prosesnya,” ujarnya.
Bila kita membicarakan bumi maka kita akan membicarakan alam nyata dan alam tidak nyata, ada alam sadar dan alam tidak sadar. Dimana pergerakan itu terjadi karena sebuah pengaturan sebuah sistem yang begitu alami berjalan dengan sendirinya.
Kembali menyikapi peristiwa saat ini yang disebutnya sebagai ‘Peristiwa Kala’, ia mengambil contoh lainnya pada peristiwa hama belalang dimana-mana. Bagaimana kita mengatasinya? Tidak dengan cara disemprot dengan bahan kimia, atau dilakukan sebuah proses yang nyata. Tapi melalui ritual, sehingga belalangnya pergi. ini sebuah proses ritual yang berhubungan dengan alam gaib. Sebuah peristiwa yang berkaitan dengan alam nyata itu ada yang mengatur.
“Ada sebuah energi yang membuat mereka melakukan tindakan dan perbuatan yang terjadi seperti sekarang ini,” tandasnya.
Ki Kusumo juga mengajak masyarakat dan pemerintah untuk bersahabat kembali dengan alam dengan cara menggunakan pengobatan tradisional dan tidak melupakan hal yang berkaitan dengan dunia spiritual dengan selalu mengingat Tuhan.
“Jangan pernah lupakan Tuhan, jangan pernah lupakan bahwa di alam nyata ada alam tidak nyata, bahwa kita hidup berdampingan. Semua harus saling menghargai, mentoleransi sehingga keseimbangan alam itu terjadi. Dalam kondisi seperti ini saya melihat wabah virus Covid-19 sudah begitu luar biasa. Sudah melebihi alam fikir kita, begitu cepatnya beredar dan memakan banyak korban,” ucap Ki Kusumo.
Dirinya juga mencontohkan betapa setiap negara seakan lumpuh, seperti tidak mampu menghadapi wabah virus ini. “Oleh karena itu saya berfikir bahwa ini adalah peringatan dari alam semesta. Bahkan sampai sholat Jum’at berjamaah saja ditiadakan, sepertinya masyarakat kita lebih takut Virus Corona dari pada takut sama Tuhan,” tambahnya.
Menutup pesannya Ki Kusumo menyarankan agar semua pihak tetap tenang. Tidak panik dengan tetap berdoa dan pasrah dengan kehendak Nya. “Saya mengajak seluruh warga masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk juga sama-sama agar kita bisa berdoa bersama, kita melakukan sesuatu yang berkaitan dengan spiritual. Jangan panik, dan selalu pasrahkan semuanya kepada Tuhan. Ingat bahwa kita punya Tuhan!,” tegas Ki Kusumo./ JOURNEY OF INDONESIA