Saturday, March 25, 2023
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
Banner Iklan
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    Melalui ASOI Diharapkan Pelaku Seni Ondel Ondel Untuk Lebih BerKreatif

    Melalui ASOI Diharapkan Pelaku Seni Ondel Ondel Untuk Lebih BerKreatif

    Berlangsung Meriah, Cap Go Meh-Bogor Street Festival 2023, Sebuah Potret Keberagaman

    Berlangsung Meriah, Cap Go Meh-Bogor Street Festival 2023, Sebuah Potret Keberagaman

    Melihat Kemeriahan Menjelang Imlek di Pecinan Glodok Jakarta

    Melihat Kemeriahan Menjelang Imlek di Pecinan Glodok Jakarta

    BIN Cigar, Menjadi Ujung Tombak Cerutu Jember di Mata Dunia

    BIN Cigar, Menjadi Ujung Tombak Cerutu Jember di Mata Dunia

    Sajikan Perspektif Alternatif Tari Kontemporer dalam Tujuh Karya Seniman Indonesia dan India dalam “Invisible Dance”

    Sajikan Perspektif Alternatif Tari Kontemporer dalam Tujuh Karya Seniman Indonesia dan India dalam “Invisible Dance”

    Happy Soju, Siap Berekspansi Setelah Tampil di Event FHI 2022

    Happy Soju, Siap Berekspansi Setelah Tampil di Event FHI 2022

    Trending Tags

    • Entertainment
      • FIlm
      • Music
      • Show
    • Profile
    No Result
    View All Result
    Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
    • Home
    • News
      • Berita Foto
    • Events
    • Travel
      • Tourism
      • Culinary
      • Hotels
    • Lifestyle
      • Automotive
      • Gadget
      • Fashion
      • Health
    • Culture
      Melalui ASOI Diharapkan Pelaku Seni Ondel Ondel Untuk Lebih BerKreatif

      Melalui ASOI Diharapkan Pelaku Seni Ondel Ondel Untuk Lebih BerKreatif

      Berlangsung Meriah, Cap Go Meh-Bogor Street Festival 2023, Sebuah Potret Keberagaman

      Berlangsung Meriah, Cap Go Meh-Bogor Street Festival 2023, Sebuah Potret Keberagaman

      Melihat Kemeriahan Menjelang Imlek di Pecinan Glodok Jakarta

      Melihat Kemeriahan Menjelang Imlek di Pecinan Glodok Jakarta

      BIN Cigar, Menjadi Ujung Tombak Cerutu Jember di Mata Dunia

      BIN Cigar, Menjadi Ujung Tombak Cerutu Jember di Mata Dunia

      Sajikan Perspektif Alternatif Tari Kontemporer dalam Tujuh Karya Seniman Indonesia dan India dalam “Invisible Dance”

      Sajikan Perspektif Alternatif Tari Kontemporer dalam Tujuh Karya Seniman Indonesia dan India dalam “Invisible Dance”

      Happy Soju, Siap Berekspansi Setelah Tampil di Event FHI 2022

      Happy Soju, Siap Berekspansi Setelah Tampil di Event FHI 2022

      Trending Tags

      • Entertainment
        • FIlm
        • Music
        • Show
      • Profile
      No Result
      View All Result
      Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
      No Result
      View All Result
      ADVERTISEMENT

      Ujung Kulon, Taman Nasional Warisan Masa Lalu

      by Ibonk
      21/12/2017
      Reading Time: 4 mins read
      Ujung Kulon, Taman Nasional Warisan Masa Lalu

      Taman Nasional Ujung Kulon (Ibonk)

      Share on FacebookShare on Twitter

      Nama Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), sudah cukup seringlah kita dengar. Namun berapa banyak dari anda para pembaca yang pernah menginjakkan kaki dan berpetualang disana? Begitu panjang catatan sejarah sampai akhirnya Ujung Kulon ditetapkan sebagai Taman Nasional.

      Ujung Kulon mulai diperkenalkan pertama kali oleh seorang ahli botani Jerman bernama F. Junghun pada tahun 1846. Sebagai seorang peneliti, Junghun dan peneliti lain pada era tersebut sangat mengenal kekayaan flora dan fauna Ujung Kulon. Sampai akhirnya semua berubah tatkala letusan Krakatau pada tahun 1883 meluluhlantakkan semua. Letusan yang menimbulkan gelombang tsunami maha dahsyat langsung menghancurkan kawasan ini.

      Baca juga :

      DPR Apresiasi Budaya Kerja Calon Gubernur BI, Perry Warjiyo

      Ingin Berkunjung ke LEGOLAND Malaysia Resort, Berikut Infonya

      Pandemi Silam, LEGOLAND Malaysia Resort Siap Terima Wisatawan dari Indonesia

      Tak berlangsung lama, ekosistem vegetasi dan satwa liar tumbuh kembali di kawasan ini dengan cepat. Akhirnya pada tahun 1921 kawasan Ujung Kulon termasuk pulau Panaitan ditetapkan sebagai Suaka Alam oleh pemerintah Hindia Belanda. Tahun 1937, istilah Suaka Alam dirubah menjadi kawasan Suaka Margasatwa, ditandai dengan masuknya Pulau Peucang ke dalam area ini.

      Pulau Peucang sendiri adalah pulau berhutan hujan tropis yang menurut para ahli sejarah terbentuk akibat ledakan karang laut yang terangkat oleh dahsyatnya gelombang tsunami saat gunung Krakatau meletus.

      Perahu – perahu wisatawan di pulau Peucang (Ibonk)

      Suaka Margasatwa Ujung Kulon beberapa kali mengalamai perubahan nama sampai pada akhirnya tahun 1992 ditetapkan sebagai Taman Nasional Ujung Kulon dan UNESCO menetapkan Taman Nasional ini sebagai Natural World Heritage Site (Situs Warisan Alam Dunia). TNUK meliputi kawasan Cagar Alam Gunung Honje, Cagar Alam Pulau Panaitan, Cagar Alam Pulau Peucang termasuk didalamnya Pulau Handeuleum.

      TNUK memiliki luas sekitar 120,551 ha ini, merupakan tempat utama perlindungan Badak dan Banteng. Taman Nasional ini juga memiliki bagian laut yang sangat signifikan berhubungan antara kegiatan penangkapan ikan dengan perlindungan badak.

      Akhir – akhir ini terdapat penurunan pendapatan yang diakibatkan penangkapan ikan besar – besaran serta rusaknya habitat pesisir karena banyaknya terumbu karang yang dieksploitasi dengan menggunakan bom air. Masyarakat pesisir kemudian mulai melanggar batas kawasan hutan lindung dengan mengubah vegitasi asli menjadi lahan pertanian. Hal ini tentu saja berpengaruh pada habitat badak yang menjadi terdesak. Sangat disayangkan memang, berdasarkan data dari pengawasan populasi tercatat Badak kurang dari 50 ekor.

      Untuk kegiatan para wisatawan, pengelola TNUK melakukan pembatasan jumlah pengunjung di setiap pekannya. Tujuannya, untuk menjaga keaslian habitat dan menghindari kepunahan satwa penghuni Taman Nasional. Oleh sebab itu pengunjung diharuskan mengantongi izin terlebih dahulu dari pengelola sebelum memasuki kawasan Taman Nasional ini.

      Izin masuk bisa diperoleh dari Kantor Pusat Taman Nasional di Labuan, kemudian melaporkan kedatangan di Kantor Pengawas di Pulau Handeuleum dan selanjutnya di data ulang lagi di Kantor Pengawas di Pulau Peucang.

      Susur sungai Cigenter (Ibonk)

      Apa yang ditawarkan TNUK tentunya sangat menarik. Kita bisa saja berharap bertemu dengan species langka Badak bercula satu yang sangat langka tersebut. Disamping itu kita dapat juga trekking menyusuri hutan hujan tropis, menikmati pantai berbatu karang, bird watching, diving, snorkeling, mengamati satwa liar seperti Babi Hutan, Rusa, atau sekawanan Monyet yang terlihat sudah sangat akrab dengan para wisatawan yang datang.

      Tak kalah menarik adalah wisata canoeing dengan menyusuri sungai Cigenter yang hanya memakan waktu sekitar 20 menit dari Pulau Handeuleum. Persis layaknya menyusuri sungai purba di Amazon, di sini kita berkesempatan menyaksikan hewan liar yang kebetulan berada di tepian sungai berhutan rimbun ini. Melihat Biawak, Ular, Burung – Burung dan jejak – jejak Badak merupakan pengalaman yang tidak mungkin terlupakan.

      Tempat eksotis lainnya adalah padang pengembalaan Banteng di Pulau Cidaun yang tepat berada di seberang Pulau Peucang. Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit berperahu. Jika memang mujur, kita dapat melihat secara langsung puluhan Banteng liar tengah merumput di padang savanah. Selain Banteng , sekawanan Merak yang memamerkan bulu – bulu indahnya dan burung Enggang dapat kita saksikan secara langsung.

      Jangan lewatkan juga untuk mengunjungi Cibom atau Tanjung Layar, menempuh jarak sekitar hampir 2 jam perjalanan laut dari pulau Peucang. Tanjung Layar sendiri memiliki sejarah yang cukup penting dalam sejarah maritim Indonesia dan kolonial Belanda. Di sini dibangun mercu suar, yang dijadikan “Ujung Pertama” Pulau Jawa dikarenakan lokasinya yang strategis dan sebagai petunjuk arah bagi kapal – kapal yang melintasi Selat Sunda.

      Salah satu pantai di Tanjung Layar, Ujung Kulon (Ibonk)

      Begitu menginjakkan kaki di pantai Tanjung Layar, pengunjung akan disuguhi dengan rimbunnya hutan. Untuk sampai di titik terujung pulau Jawa kita harus trekking selama 40an menit melalui jalan setapak membelah rimbunnya hutan. Pemandangan eksotis dapat kita temukan disana lewat hamparan pantai karang dan bukit-bukit karang menjulang bakal melunturkan kelelahan kita.

      Perjalanan ke TNUK dapat dicapai dari Jakarta sekitar 5 jam perjalanan ke Kecamatan Sumur, lalu dilanjutkan lewat perjalanan laut dengan menyewa perahu bermesin sekitar 2 juta rupiah PP dengan jarak tempuh sekitar 3 jam. Yang perlu disiapkan sebelum berwisata alam TNUK diantaranya perbekalan yang cukup, air mineral, makanan ringan, tissue, lotion anti nyamuk, sun block, topi, kacamata, sepatu/ sandal trekking, perlengkapan snorkeling, kamera dan obat obatan pribadi.

      Untuk kenyamanan bermalam di TNUK, pengelola menyediakan pondokan yang disewakan dengan fasilitas yang terbilang cukup memadai. Pondokan tersebut tersedia di Pulau Peucang dan Handeuleum. Secara administratif TNUK terletak di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

      Setelah melihat sekian banyak warisan alam untuk kita ini, tugas kita yang lain akhirnya adalah mencintai dan turut serta menjaga kelestarian alam untuk diwariskan kepada anak cucu kita. Agar mereka masih dapat melihat keaslian habitat flora dan fauna di TNUK, sepenggal surga di ujung pulau Jawa./ JOURNEY OF INDONESIA

      Tags: CidaunCigenterDestinasiPesona IndonesiaPulau PeucangSusur SungaiTaman Nasional Ujung KulonTanjung LayarTNUKTrekkingUjung KulonWisataWonderful Indonesia
      Share399Tweet250

      Related Posts

      Archipelago International Raih Dua Penghargaan, Wujud Komitmen Tanpa Batas
      Hotels

      Archipelago International Raih Dua Penghargaan, Wujud Komitmen Tanpa Batas

      24/03/2023
      1k
      pantai sawarna srikandi
      Tourism

      Mengenal Sawarna Srikandi: Sejarah dan Keindahan Pantai Tersembunyi di Banten

      10/03/2023
      1.6k
      Ingin Berkunjung ke LEGOLAND Malaysia Resort, Berikut Infonya
      News

      Ingin Berkunjung ke LEGOLAND Malaysia Resort, Berikut Infonya

      09/03/2023
      1k
      Atria Hotel Magelang Gelar Malam Penghargaan Bertema “A Truly Javanese”
      Hotels

      Atria Hotel Magelang Gelar Malam Penghargaan Bertema “A Truly Javanese”

      06/03/2023
      2.9k
      Terus Kembangkan Jaringan, Dafam Ekspansi ke Tegal, Belitung dan Morotai
      Hotels

      Terus Kembangkan Jaringan, Dafam Ekspansi ke Tegal, Belitung dan Morotai

      05/03/2023
      2.1k
      Next Post
      Taman Sari Gua Sunyaragi Cirebon

      Taman Sari Gua Sunyaragi Cirebon

      ADVERTISEMENT

      Recomended

      OPPO Luncurkan Reno8 5G Warna Baru dengan RAM 12GB
      Gadget

      OPPO Luncurkan Reno8 5G Warna Baru dengan RAM 12GB

      24/03/2023
      2k
      Rangkum Perjalanan Kehidupan, Liz Hadi Rilis Single Religi Bertajuk ‘Takdir’
      Music

      Rangkum Perjalanan Kehidupan, Liz Hadi Rilis Single Religi Bertajuk ‘Takdir’

      24/03/2023
      1k
      Blibli Hadirkan Kampanye ‘Ga Sabar’ Rayakan Kehadiran Ramadan
      News

      Blibli Hadirkan Kampanye ‘Ga Sabar’ Rayakan Kehadiran Ramadan

      24/03/2023
      1.6k
      RedKonser Sukses Kumpulkan 11.000 Penonton di Stadion Kridosono, Yogyakarta
      Music

      RedKonser Sukses Kumpulkan 11.000 Penonton di Stadion Kridosono, Yogyakarta

      24/03/2023
      1.1k
      Archipelago International Raih Dua Penghargaan, Wujud Komitmen Tanpa Batas
      Hotels

      Archipelago International Raih Dua Penghargaan, Wujud Komitmen Tanpa Batas

      24/03/2023
      1k
      Indonesia Berupaya Tingkatkan Kunjungan Wisman Melalui PLBN Skouw Jayapura
      News

      Indonesia Berupaya Tingkatkan Kunjungan Wisman Melalui PLBN Skouw Jayapura

      23/03/2023
      1.1k
      Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia

      Journey of Indonesia is a popular online newsportal and going source for technical and digital content for its influential audience around the globe. You can reach us via email.


      journeyofid@gmail.com

      DMCA.com Protection Status
      Copyrighted.com Registered & Protected
      • Journey of Indonesia
      • Kebijakan Privasi
      • Pedoman Media Siber
      • Kontak

      © 2023 Journey of Indonesia.

      No Result
      View All Result
      • Journey of Indonesia
      • News
        • Berita Foto
      • Events
      • Travel
        • Tourism
        • Culinary
        • Hotels
      • Lifestyle
        • Automotive
        • Gadget
        • Fashion
        • Health
      • Culture
      • Entertainment
        • FIlm
        • Music
        • Show
      • Profile

      © 2023 Journey of Indonesia.

      Welcome Back!

      Login to your account below

      Forgotten Password?

      Retrieve your password

      Please enter your username or email address to reset your password.

      Log In

      Add New Playlist