JAKARTA — Sinetron “Ketika Cinta Memanggilmu” (KCM) kian menunjukkan dominasinya di layar kaca. Tayang setiap malam di SCTV pukul 19.30 WIB, sinetron ini tak hanya menawarkan kisah cinta penuh konflik, tetapi juga menyuguhkan cerita yang cukup kuat. Diperankan oleh para aktor muda berbakat seperti Agatha Valerie, Cakrawala Airawan, dan Antonio Blanco Jr., serial ini sukses menciptakan keterikatan emosional dengan pemirsanya.
Salah satu karakter yang menyita perhatian adalah Galang, diperankan oleh Cakrawala Airawan. Galang yang awalnya tampak tenang, perlahan menunjukkan sisi gelapnya setelah dihantam oleh berbagai pengkhianatan dan luka masa lalu. “Galang merasa semua yang dia punya telah dirampas. Dia menolak untuk sembuh dan terus tenggelam dalam dendam,” ungkap Cakrawala dalam sesi wawancara virtual dengan para jurnalis pada Rabu, 25/6/25 lalu.
Karakternya yang kini menjadi sosok antagonis utama bahkan berani melakukan aksi ekstrem, seperti memasukkan karakter Bastian ke dalam mobil yang hendak dihancurkan ekskavator. Untuk menghidupkan karakter ini, Cakrawala mengaku menjalani pelatihan adegan laga dan bahkan melakukan sebagian besar aksinya sendiri.
Tantangan tak hanya datang dari aksi fisik. Galang juga dikenal dengan penyamarannya yang ekstrem, hingga dalam satu episode bisa berganti penampilan sampai lima kali. “Yang capek itu bukan berantemnya, tapi ganti look terus. Harus total demi bikin penonton nggak sadar itu Galang,” tambahnya sambil tertawa.
Sementara itu, Bella, sosok wanita ambisius yang diperankan oleh Agatha Valerie, menawarkan lapisan emosi yang tak kalah kompleks. Sebagai karakter materialistis yang rela melakukan apa pun demi uang, Bella justru mencuri simpati penonton karena sisi manusiawinya yang perlahan terungkap. “Awalnya Bella hanya cewek biasa. Tapi tekanan dari sang ayah membuat dia berubah jadi seseorang yang terobsesi pada uang dan status,” jelas Agatha.

Interaksinya dengan Adam (Antonio Blanco Jr.) memperlihatkan sisi lembut Bella. Salah satu adegan emosional yang membekas adalah saat Bella mengalami kecelakaan dan Adam tetap berada di sisinya meski mendapat tekanan dari keluarganya untuk meninggalkan perempuan yang ia cintai. “Itu adegan yang berat, karena harus memainkan dilema antara cinta dan prinsip. Tapi justru itu yang bikin karakter Adam jadi nyata,” ujar Antonio.
Chemistry antara Antonio dan Agatha pun menjadi kunci kekuatan drama ini. Meski awalnya saling canggung, keduanya cepat menemukan ritme. Awalnya sih aku pikir dia galak dan bakal susah buat diajak improvisasi. Tapi ternyata dia orangnya sangat baik dan santai,” ungkap Antonio dengan jujur.
Agatha pun mengakui hal serupa, “Antonio itu kayak mesin jalan. Nggak bisa diam di lokasi. Tapi justru bikin syuting jadi menyenangkan.”
Uniknya, di balik peran-peran penuh konflik itu, para pemain justru memiliki hubungan hangat di luar adegan. Antonio menyebut tim KCM sangat solid. “Kadang adegan belum mulai aja kita udah ngakak duluan, sampai harus take ulang berkali-kali,” ujarnya sambil tertawa.
Keduanya juga mengungkapkan kekaguman pada aktor senior seperti Indra Brasco dan Rionaldo Stockhorst yang menjadi panutan di lokasi syuting. “Om Indra itu mentor sejati. Selalu on time dan profesional,” kata Antonio.
Tak hanya di layar, sinetron ini juga memicu fenomena shipping di kalangan penggemar. Hubungan rumit antar tokoh menimbulkan perdebatan hangat di media sosial. “Itu tandanya penonton benar-benar terhubung dengan cerita yang kita bawakan,” tutur Agatha.
Dengan alur yang penuh kejutan, pendalaman karakter yang intens, serta ikatan emosional kuat antara pemain dan penonton, “Ketika Cinta Memanggilmu” telah menjelma menjadi sinetron unggulan yang menyajikan lebih dari sekadar kisah cinta biasa. Ini adalah drama yang menggambarkan luka, pengampunan, dan pilihan-pilihan sulit yang harus dihadapi manusia saat cinta benar-benar memanggil./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk