JAKARTA — Claudia Emmanuela Santoso kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu penyanyi muda Indonesia paling berprestasi di kancah internasional. Pemenang The Voice of Germany 2019 itu dipercaya langsung oleh maestro musik Tanah Air, James F. Sundah, untuk membawakan lagu terbaru ciptaannya berjudul ‘1000 Tahun Cahaya’.
Lagu ini bukan sekadar karya baru, melainkan perwujudan dari kolaborasi lintas budaya dan lintas benua. ‘1000 Tahun Cahaya’ dinyanyikan dalam tiga bahasa yakni Indonesia, Inggris, dan Jepang dan dirilis secara serentak melalui Zoom dari tiga benua, yakni Asia, Amerika, dan Eropa, pada 15 Oktober.
Dalam momen peluncuran itu, Claudia menyanyikan versi Indonesia dan Inggris, sementara versi Jepang dibawakan oleh Meilody, juara Bintang Radio RRI 2007. “Saya juga akan merekam lagu yang sama dalam bahasa Jerman,” ujar Claudia dalam konferensi pers daring dari rumahnya di Jerman.
James F. Sundah, yang dikenal lewat karya-karya legendaris seperti ‘Lilin-Lilin Kecil’, ‘September Ceria’, dan ‘Astaga’ mengaku memilih Claudia bukan tanpa alasan. “Aku percaya anak ini punya skill dan keunikan sendiri,” kata James. Bagi sang maestro, Claudia memiliki kualitas vokal dan kepekaan artistik yang mampu menghidupkan kedalaman makna dari lagu-lagu ciptaannya.
Bagi Claudia sendiri, kesempatan ini adalah kehormatan besar sekaligus tantangan. “Bagi aku, tantangan terbesarnya adalah bagaimana menyampaikan pesan yang begitu dalam agar tetap sampai ke hati pendengar. Apalagi Om James sangat spesifik soal feeling, jadi aku harus benar-benar fokus pada emosi di balik lirik dan melodi,” ujarnya.
Claudia juga menuturkan, saat pertama kali mendengar lagu tersebut, ia langsung merinding. “Sudah lama aku tidak mendengar lagu dengan nuansa puitis dan emosional sedalam ini,” katanya dengan mata berbinar.

Sebagai penyanyi yang kini bermukim di Jerman dan sedang menempuh pendidikan Magister Musikologi, Claudia menaruh perhatian besar pada detail interpretasi. Dalam versi bahasa Inggris dan Jerman, ia berupaya menjaga agar keindahan makna asli tetap terasa lembut, tulus, dan penuh syukur. “Lagu ‘1000 Tahun Cahaya’ diciptakan Om James untuk Tante Lia, istrinya, tapi aku percaya maknanya universal, tentang kasih, syukur, dan harapan akan masa depan yang indah. Itu yang aku coba hadirkan lewat vokalku,” tutur Claudia.
Tak hanya menjadi karya musikal, lagu ini juga menjadi jembatan budaya yang memperkenalkan pesona musik Indonesia kepada dunia. Dengan kekuatan lirik dan melodi yang menyentuh, Claudia berharap pendengar dapat merasakan bahwa cinta sejati tak mengenal batas waktu. “Aku ingin audiens benar-benar bisa merasakan bahwa cinta itu tidak terbatas waktu bahkan seribu tahun cahaya pun tetap bercahaya,” ujarnya.
Keistimewaan proyek ini kian lengkap dengan prestasi baru bagi James F. Sundah. Pada hari peluncuran lagu, sang pencipta menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor “Penerbitan Serentak Single Tiga Bahasa dari Tiga Benua dengan Peran Terbanyak Berhak atas Hak Ekonomi Hak Cipta Karya Lagu (1000 Tahun Cahaya).”
“Ini benar-benar membanggakan sekaligus mengharukan, terlebih sebelum ini Om James sempat mengalami sakit. Jadi penghargaan ini menjadi cahaya semangat yang menguatkan kita semua,” ungkap Claudia lagi.
Dengan ‘1000 Tahun Cahaya’, Claudia Emmanuela Santoso sekali lagi membuktikan bahwa musik bisa menembus batas bahasa dan jarak. Suaranya yang jernih, interpretasinya yang emosional, serta sentuhan puitis karya James F. Sundah berpadu menjadi sebuah karya yang bukan hanya indah, tetapi juga bermakna. Sebuah persembahan cinta yang berpendar melintasi ruang, waktu, dan seribu tahun cahaya./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk