ASEAN NCAP secara simbolis memberikan penghargaan kepada Toyota atas capaian positif yang ditorehkan oleh All New Veloz. Hal ini disampaikan Toyota Indonesia melalui siaran persnya pada Kamis (30/06) kemarin.
Toyota menyebutkan bahwa teknologi serta fitur safety yang lengkap dan canggih dari All New Veloz berhasil menunjukkan performa terbaik dengan meraih 5-Star ASEAN NCAP rating dengan total skor 79,99 poin.
All New Veloz menjadi model Toyota pertama yang diuji oleh The New Car Assessment Program for South East Asian Countries (ASEAN NCAP) menggunakan protokol 2021 – 2025.
Di dalam protokol baru ini, ada empat (4) kategori pengujian dimana All New Veloz berhasil mencatatkan 34,88 poin pada kategori Adult Occupant Protection (AOP). 17,17 poin untuk kategori Child Occupant Protection (COP), 16,03 poin pada kategori Safety Assist (SAT) dan 11,92 poin untuk kategori Motorcyclist Safety (MS). Skor tinggi di semua kategori ini dapat tercapai salah satunya berkat peran teknologi active safety yaitu Toyota Safety Sense (TSS).
Secara garis besar, Toyota Safety Sense (TSS) pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015. TSS merupakan seperangkat fitur keselamatan aktif yang dikembangkan untuk mengurangi kecelakaan sesuai dengan konsep supporting drivers. Obyektifnya adalah untuk membantu pengemudi agar dapat berkendara dengan aman dan nyaman di segala kondisi jalan, dan pada saat yang sama mengurangi potensi kerusakan mobil serta cidera parah pada penumpang dan pengguna jalan lainnya jika kecelakaan tidak dapat dihindari.
TSS menggunakan kamera lensa tunggal dan radar canggih untuk mencegah kecelakaan, mengurangi korban kecelakaan, dan memberikan assist kepada pengemudi di jalan. Sistemnya akan memberikan alarm peringatan bahaya dalam bentuk grafis atau suara, bahkan dapat melakukan intervensi pada kemudi, pedal akselerator, dan pedal rem ketika dideteksi tabrakan sudah tidak dapat dihindari untuk menekan korban jiwa dan kerusakan kendaraan. TSS diyakini berhasil mereduksi potensi tabrakan dari belakang hingga 70% di Jepang, di mana tujuan utamanya adalah meniadakan korban jiwa atau zero accident di masa datang.
TSS dirancang untuk mendukung kewaspadaan pengemudi, pengambilan keputusan yang tepat, dan pengoperasian kendaraan pada rentang kecepatan yang luas. Dikemas bersama dalam sistem terintegrasi, fitur keamanan aktif ini fokus pada 3 hal yakni: mencegah atau mengurangi dampak tabrakan dari depan, menjaga pengemudi tetap berada di lajurnya, dan meningkatkan keselamatan selama mengemudi di malam hari.
Ketiganya merupakan kesulitan utama yang harus dihadapi oleh pengguna kendaraan di berbagai belahan dunia. Poin pertama terjadi karena obyek yang tidak terlihat (blind spot), pergerakan tiba-tiba pengguna jalan lain, atau pengemudi yang tidak waspada. Poin kedua disebabkan oleh sopir yang mengantuk sehingga memicu microsleep, terdistraksi seperti bermain ponsel, atau kurang waspada ketika melaju di jalan tol yang monoton.
Sementara penyebab poin ketiga adalah keterbatasan daya pandang manusia di malam hari sehingga menurunkan kewaspadaan. Tapi, keberadaan TSS tidak melepaskan tanggung jawab pengendara atas keselamatan mereka sendiri sehingga harus waspada, berkendara dengan aman, dan mematuhi aturan lalu lintas./ JOURNEY OF INDONESIA