Sunday, July 6, 2025
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Grebeg Syawal 2025 di Solo Safari, Perpaduan Tradisi Joko Tingkir dan Wisata Keluarga yang Sarat Makna

    Grebeg Syawal 2025 di Solo Safari, Perpaduan Tradisi Joko Tingkir dan Wisata Keluarga yang Sarat Makna

    Yayasan Bali Purnati Sukses Hadirkan Panggung Maestro VII, Tampilkan Maestro Seni Tradisional Indonesia

    Yayasan Bali Purnati Sukses Hadirkan Panggung Maestro VII, Tampilkan Maestro Seni Tradisional Indonesia

    Jaga Potensi Hutan, Masyarakat Malagufuk Hidup Bermartabat di Tanah dan Hutan Adatnya

    Jaga Potensi Hutan, Masyarakat Malagufuk Hidup Bermartabat di Tanah dan Hutan Adatnya

  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile
No Result
View All Result
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Grebeg Syawal 2025 di Solo Safari, Perpaduan Tradisi Joko Tingkir dan Wisata Keluarga yang Sarat Makna

    Grebeg Syawal 2025 di Solo Safari, Perpaduan Tradisi Joko Tingkir dan Wisata Keluarga yang Sarat Makna

    Yayasan Bali Purnati Sukses Hadirkan Panggung Maestro VII, Tampilkan Maestro Seni Tradisional Indonesia

    Yayasan Bali Purnati Sukses Hadirkan Panggung Maestro VII, Tampilkan Maestro Seni Tradisional Indonesia

    Jaga Potensi Hutan, Masyarakat Malagufuk Hidup Bermartabat di Tanah dan Hutan Adatnya

    Jaga Potensi Hutan, Masyarakat Malagufuk Hidup Bermartabat di Tanah dan Hutan Adatnya

  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile
No Result
View All Result
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
No Result
View All Result

Meski Minim Penonton, Pentas Chrisye Live Tour by Erwin Gutawa Sukses Menghibur

by Nuhaa
15/12/2019
Reading Time: 4 mins read
Meski Minim Penonton, Pentas Chrisye Live Tour by Erwin Gutawa Sukses Menghibur

Pentas Chrisye Live Tour by Erwin Gutawa (Ibonk)

Share on FacebookShare on Twitter

Apa yang dibayangkan sebelumnya akhirnya menjadi kenyataan, Erwin Gutawa berhasil menghibur dan membuat senang hati ratusan penonton dalam Pentas Chrisye Live Tour by Erwin Gutawa yang digelar Gedung Sasana Budaya Ganesha Bandung, Rabu (11/12/2019). Ini merupakan pentas langka, tidak mainstream dan mengusung konsep multimedia ini dikelola EG Production, bersama Trisatya Show & Entertainment dan KIMS.

Di atas panggung, Chrisye hanya muncul lewat video yang ditayangkan ke layar besar yang diletakan di tengah dan sisi kiri kanan panggung. Dari layar, terlihat Chrisye dalam video yang tengah menyanyi. Video ini diambil dari berbagai panggung antara tahun 1994 – 2002. Sementara suara musik dimainkan secara live oleh Erwin (piano) dan sejumlah musisi pengiring, antara lain Jeane Phialsa (drum), Adenanda Refano (bass), Yessi Kristianto (keyboard), Noni Dju (Keyboard & Synth), Erik Nur Firmansyah (Guitar 1) , Galih Galinggis (Guitar 2), Marcella Aprillia (Violin), Dwipa Hanggana Pratala (Cello ), Andika Candra (Saxophone/Flute), Dorry Windhu (Contra Bass/Mallet /Guitar Accoustic/Cuk/Timpani), dan Gelar Restusubada (Percussion)

Baca juga :

Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

Laska Hotel Subang Dorong Edukasi Kopi Lewat Barista Class

Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025, Harmoni Musik, Relawan Muda, dan Aksi Lestari di Ujung Timur Kalimantan

Bersama para musisi itu pula, Erwin dengan mudah membujuk penonton bernyanyi bahkan bergoyang. Suasana terasa seolah Chrisye hadir secara nyata di depan penonton. Padahal, Chrisye telah 12 tahun wafat. Sejumlah lagu Chrisye yang dimainkan malam itu, hampir semuanya lagu hits sepanjang masa. Maka tak heran jika lagu-lagu seperti ‘Semusim’, ‘Aku Cinta Dia’, ‘Kisah Cintaku’, ‘Anak Sekolah’, ‘Kidung’, juga ‘Gita Cinta’ habis di lahap penonton yang hadir.

Apalagi ketiga intro ‘Kala Cinta Menggoda’, terdengar, seluruh penonton dalam gedung Sabuga mendadak tersugesti bergoyang. Lagu ini ditutup dengan penampilan bass solo dari Erwin yang mengundang tepuk tangan bersemangat. Bass memang alat musik pertama yang membuat Erwin terkenal di pentas musik Indonesia.

Erwin Gutawa, back to bassist (Ibonk)

Sangat terasa memang jika Erwin tak ingin membuat panggung malam itu sekadar pentas nostalgia yang terlihat biasa saja. Karena itu, ia memunculkan Gita Gutawa dan Sandhy Sondoro untuk ambil bagian. Diawali oleh Gita yang secara solo menyanyikan lagu ‘Sendiri’ dan ‘Kala Sang Surya Tenggelam’ dengan mulus dan indah. Dan secara cemerlang, Erwin khusus merancang Gita menyanyi duet virtual dengan Chrisye, lewat lagu ‘Anggrek Bulan’.

Lagu yang diambil dari album Chrisye bertajuk Dekade, yang aslinya dinyanyikan Chrisye bersama Sophia Latjuba. Sophia sendiri pernah dimunculkan dalam duet virtual di atas panggung konser “Kidung Abadi” pada 2012. Sebuah konser yang didedikasikan untuk memperingati 5 tahun wafatnya Chrisye. Pola rekaman duet dan penampilan video “Anggrek Bulan” versi Gita-Chrisye, bagi anak milenial dianggap seperti mengadopsi gaya nyanyi karaoke pada aplikasi Smule.

Jauh sebelum Smule lahir, sesungguhnya ide virtual duet rekaman semacam ini, pernah dilakukan David Foster (1991), dengan mempertemukan suara Natalie Cole dan ayahnya Nat King Cole yang sudah wafat 26 tahun sebelum rekam dibuat. Khusus penggarapan duet Gita-Chrisye dalam ‘Anggrek Bulan’, Erwin meninggalkan jejak cerdas yang patut dicatat sekaligus dikenang baik sebagai karirnya pribadi, karir almarhum Chrisye dan Gita maupun catatan emas pentas musik rekaman Indonesia.

Selayaknya, lagu tersebut bisa disebarluaskan menjadi rekaman dan dijaja di toko digital maupun dalam bentuk fisik. Kalau memungkinkan, jangan ditunda terlalu lama waktu edarnya. Agar nasibnya tidak seperti lagu ‘Kidung Abadi’. Lagu unik pertama di dunia, karya Erwin dan Gita ini, seperti kita tahu, diciptakan Erwin Gutawa secara khusus, dengan lirik ditulis Gita dari menggabungan 264 suku kata, yang diambil dari lagu-lagu yang pernah direkam Chrisye.

Gita Gutawa dan Sandhy Sondoro (Ibonk)

“Ini mungkin pertama kali dalam sejarah dunia, sebuah lagu diciptakan dan direkam dari suara orang yang sudah wafat,” kata Erwin. Sayangnya, prose penciptaan lagu tersebut, terlambat diserbarluaskan dalam bentuk rekaman. Sehingga moment “kebaruan” dan “keistimewaan” penggarapannnya, seperti kurang mendapat atensi masyarakat.

Selanjutnya muncul Sandhy Sondoro yang menyuguhkan lagu ‘Anak Jalanan’ dan ‘Andai Aku Bisa’, sekaligus berduet dengan Gita dalam ‘Badai Pasti Berlalu’. Ini menjadi duet “maut” dan indah yang tak terbayangkan sebelumnya. Penyanyi pop dengan jenis suara soprano, dipertemukan dengan penyanyi soul dan blues. Sungguh paduan indah dan sempurna.

Bandung sebagai kota pembuka dari rangkaian tur Chrisye Live Tour by Erwin Gutawa, kelhatannnya kurang antusias menjadi saksi sejarah dari konser nostalgia untuk mengenang almarhum Chrisye (16 September 1957 – 30 Maret 2007). Terbukti, hanya separuh kapasitas Gedung Sasana Budaya Ganesha Bandung yang terisi penonton.

“Bisa jadi harga tiketnya kemahalan, terutama yang di posisi festival,” ungkap Ferry Mursyidan Baldan, Penggagas dan Pendiri Komunitas Kangen Chrisye (K2C), sesaat sebelum konser digelar. Ferry bersama Komunitas Kangen Chrisye (K2C) ikut ambil bagian menjadi penonton. Ferry juga mengajak lebih dari 60 orang sahabat dan kerabat untuk bernostalgia dengan Chrisye./ JOURNEY OF INDONESIA

Tags: BandungChrisye Live by Erwin GutawaErwin GutawaEventGita GutawaSabugaShow
Share807Tweet505

Related Posts

Di Perjalanan ke 17 Tahun, BRI Jazz Gunung Kini Hadir dalam Format Series
Events

Di Perjalanan ke 17 Tahun, BRI Jazz Gunung Kini Hadir dalam Format Series

03/07/2025
Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025, Harmoni Musik, Relawan Muda, dan Aksi Lestari di Ujung Timur Kalimantan
Music

Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025, Harmoni Musik, Relawan Muda, dan Aksi Lestari di Ujung Timur Kalimantan

30/06/2025
“Tarian Jiwa Jawa” Getarkan Malam Borobudur Lewat Gerak dan Jiwa Bertutur dalam Keheningan
Show

“Tarian Jiwa Jawa” Getarkan Malam Borobudur Lewat Gerak dan Jiwa Bertutur dalam Keheningan

28/06/2025
Usia 12 Tahun, Ragasastra Buka Pameran Seni “The Dimondy World” di Artotel Thamrin Jakarta
Events

Usia 12 Tahun, Ragasastra Buka Pameran Seni “The Dimondy World” di Artotel Thamrin Jakarta

27/06/2025
Liburan Sekolah Tambah Seru di Grand Metropolitan dengan Hadirnya Lyodra dan Angry Birds
Events

Liburan Sekolah Tambah Seru di Grand Metropolitan dengan Hadirnya Lyodra dan Angry Birds

26/06/2025
Next Post
Temen Kondangan, Film Komedi Angkat Kegalauan Jomblo

Temen Kondangan, Film Komedi Angkat Kegalauan Jomblo

Recomended

Jakarta Menuju Kota Global, Menteri Pariwisata dan Gubernur DKI Teken Kolaborasi Strategis
News

Jakarta Menuju Kota Global, Menteri Pariwisata dan Gubernur DKI Teken Kolaborasi Strategis

04/07/2025
Di Perjalanan ke 17 Tahun, perhelatan BRI Jazz Gunung Kini Hadir dalam Format Series
Events

Di Perjalanan ke 17 Tahun, perhelatan BRI Jazz Gunung Kini Hadir dalam Format Series

03/07/2025
Kemenpar Promosikan Wisata Jakarta-Bandung, Gaet Turis Malaysia Lewat Program Wonderful Indonesia Journey
News

Kemenpar Promosikan Wisata Jakarta-Bandung, Gaet Turis Malaysia Lewat Program Wonderful Indonesia Journey

03/07/2025
Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara
Culture

Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

03/07/2025
Menparekraf Tegaskan Kolaborasi Lintas Sektor sebagai Kunci Pariwisata Aman dan Berkelanjutan
News

Menparekraf Tegaskan Kolaborasi Lintas Sektor sebagai Kunci Pariwisata Aman dan Berkelanjutan

02/07/2025
Gandeng Savira Razak, Tears Don’t Lie Luncurkan Single ‘Hancur’
Music

Gandeng Savira Razak, Tears Don’t Lie Luncurkan Single ‘Hancur’

01/07/2025
Journey of Indonesia

Journey of Indonesia is a popular online newsportal and going source for technical and digital content for its influential audience around the globe. You can reach us via email.


journeyofid@gmail.com

  • Journey of Indonesia
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Editorial
  • Kontak

© 2024 Journey of Indonesia.

No Result
View All Result
  • Journey of Indonesia
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile

© 2024 Journey of Indonesia.