Anheuser-Busch Inbev merupakan perusahaan bir dan minuman terkemuka asal Belgia, hadir memperkenalkan dua varian paling terkemukanya ke Indonesia. Kedua varian bir Hoegaarden, yakni Hoegaarden Original dan Rosée dihadirkan melalui rangkaian event The Gaarden is Open, pada hari Kamis, (03/11/2022) di Lucy in The Sky, Senayan Park, Jakarta.
Menandai perkenalan dua varian Bir Hoegaarden tersebut, Brand Manager Hoegaarden Indonesia, Kartika Erwanto mengatakan, hari ini bir Hoegaarden memperkenalkan dua varian terbaru; The Original dan Rosée yang memadukan Belgian Beer Heritage dan bahan-bahan berkualitas tinggi.
Varian original memiliki kandungan ABV (alcohol by volume) 4.9% dengan cita rasa unik dan kompleks. Bir putih ini memiliki gabungan rasa manis, asam, sedikit pahit, dilengkapi sentuhan rasa spicy dari ketumbar dan sensasi rasa jeruk. Sedangkan Hoegaarden Rosée dengan ABV 3%, dan berwarna merah muda ini, merupakan bir gandum yang sebenarnya.
Selaras dengan warna cantiknya, varian ini menampilkan cita rasa serta warna lembut dari buah raspberries. Hoegaarden Rosée memiliki rasa manis alami dalam balutan aroma buah yang kaya, disertai sedikit sentuhan rempah dan ketumbar. Karena tidak difilter, bir ini hadir dalam warna yang khas dan hidup dengan rona merah muda hingga nuansa oranye terang.
Menyambung dengan apa yang disampaikan Kartika, Dominic Kirk selaku General Manager Anhheuser-Busch Inbev Thailand, Filipina, dan Indonesia secara daring mengaku bersemangat dan bangga meluncurkan Hoegaarden di Indonesia.
“Ini adalah merek dengan sejarah besar dan rasa yang lebih nikmat. Hoegaarden dicintai oleh konsumen di seluruh dunia, terutama berkinerja sangat baik di Kawasan Asia, di mana merek ini dikenal sebagai bir gandum nomor satu,” terang Dominic.
Ia menambahkan, selama 25 tahun terakhir merek ini telah diluncurkan di Cina, Asia Timur, India dan (hampir) semua wilayah Asia Tenggara di mana para penikmatnya sering kali merupakan konsumen bir non-lager pertama yang pernah mencoba. “Indonesia adalah garda terdepan bagi merek kami,” ungkapnya.
Hoegaarden hadir dalam botol favorit dan kemasan glassware, ritual penuangan, serta rasa yang tidak dapat dibandingkan dengan lager pada umumnya saat ini. Terlebih, kita berbicara tentang bir yang pertama kali diseduh sekitar 600 tahun lalu oleh para biarawan yang menerima buah-buahan dan rempah-rempah pertama yang dibawa di sepanjang jalur sutra yang menghubungkan Asia ke Belgia.
Kartika Erwanto juga menyampaikan bahwa cara mengkonsumsi Hogaarden pun memiliki cara yang unik. Pertama, minuman ini dituangkan terlebih dahulu ke dalam gelas yang telah didinginkan. Lalu untuk tuangan kedua, Hoegaarden harus terlebih dahulu twirl baru setelah itu dituang kembali ke gelas. Baru setelah dapat dikonsumsi.
Hoegaarden sendiri merupakan merek super-premium bir gandum asli Belgia deangan resep sarat sejarah yang berasal dari tahun 1445 dan telah teruji oleh waktu. Bir ini diproduksi oleh Anheuser-Busch Inbev dari Belgia, dan telah menunjuk PT Mitra Indo Maju sebagai importir resmi dan ekslusifnya di Indonesia./ JOURNEY OF INDONESIA