JAKARTA – VinFast, produsen mobil listrik asal Negeri Naga Biru, semakin menonjol di pasar kendaraan listrik Indonesia dengan kendaraannya yang inovatif, menawarkan alternatif menarik dibandingkan mobil berbahan bakar bensin. VinFast sebagai perintis dari kebijakan berlangganan baterai di Indonesia mampu mengatasi rintangan besar bagi calon pembeli kendaraan listrik, menjadikan peralihan ke listrik lebih menarik dari sebelumnya. Pendekatan unik ini bisa menjadi titik balik, mendorong lebih banyak konsumen untuk membuang bahan bakar dan beralih ke listrik.
Peralihan global menuju kendaraan listrik sedang berada pada puncaknya. Meskipun kendaraan listrik terbilang terlambat memasuki pasar Asia Tenggara, tetapi pasar ini tetap menarik. Dengan industri otomotif yang kian berkembang pesat dan menjadi lahan subur bagi industri kendaraan listrik, kawasan Asia Tenggara menawarkan potensi yang sangat besar. Produsen mobil asal Vietnam, VinFast, berupaya memanfaatkan peluang ini dengan tujuan untuk segera memantapkan dirinya di pasar-pasar yang menjanjikan ini.
Motor dari kendaraan listrik memiliki efisiensi hingga 90%, jauh melebihi mesin kendaraan berbahan bakar bensin yang biasanya hanya mencapai 35%. Hal ini berarti mobil listrik dapat lebih cepat dan menawarkan akselerasi yang lebih mengesankan mengalahkan mobil berbahan bakar bensin. Alasannya terletak pada motor listrik yang menghasilkan torsi lebih besar dibandingkan mesin pembakaran dalam.
Menurut Survei Konsumen Kendaraan Listrik Indonesia tahun 2023 yang dilakukan PwC, dari 80% responden mobil dan 75% responden sepeda motor, sebagian besar responden mengidentifikasi keramahan lingkungan sebagai motivasi utama dalam membeli kendaraan listrik. Hal ini sejalan dengan persepsi positif terhadap kendaraan listrik sebagai masa depan transportasi, dimana 61% dan 57% responden memandang positif mobil listrik dan sepeda motor sebagai alternatif kendaraan yang lebih hijau.
Thanh Sang, penggemar mobil bensin sejak lama sekaligus seorang pemilik usaha kecil di Hanoi, baru-baru ini beralih haluan ke mobil listrik. Setelah membeli dan menjual lima sedan bertenaga bensin selama hampir dua dekade, Sang membayar uang muka untuk SUV listrik VinFast pada awal tahun 2024. Ia menerangkan bahwa alasan ia beralih dikarenakan pengalaman yang dirasa lebih menyenangkan ketika menggunakan mobil listrik.
“Tidak hanya memberikan pengalaman yang lebih aman dengan mode kepintaran lebih baik dibandingkan mobil berbahan bakar bensin, desain yang mereka miliki juga mengesankan. Terlebih, kebijakan penjualan dan purna jual VinFast sangat menarik sehingga membulatkan keputusan saya untuk membeli mobil listrik mereka,” ujar Thanh Sang.
Hanya dalam waktu sebulan sejak debutnya di IIMS 2024, VinFast telah mendapatkan perjanjian dengan lima dealer, menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengirimkan 600 kendaraan listrik sebagai armada perusahaan, meluncurkan penjualan model VF e34, dan memperkenalkan kebijakan berlangganan baterai pertama di Indonesia. Baru-baru ini, PT Gallerie Setia Utama mengumumkan pembukaan toko dealer VinFast pertama di Tanah Air.
Dengan memperkenalkan kendaraan listrik VF e34 bersamaan dengan serangkaian kebijakan purna jual yang inovatif, VinFast bertujuan untuk menstimlasi transisi Indonesia dari mobil berbahan bakar bensin.
Lebih lanjut, survei tersebut juga menyoroti perbedaan alasan utama memilih mobil listrik dibandingkan sepeda motor listrik. Meskipun 41% responden mobil listrik menyoroti efisiensi biaya sebagai faktor utama dalam adopsi mobil listrik, 44% responden sepeda motor listrik menjawab bahwa mesin yang lebih senyap menjadi faktor utama dan menempati posisi teratas dalam preferensi sepeda motor listrik.
VinFast memulai debutnya di Indonesia dengan VF e34, SUV listrik segmen C yang dikonfigurasi untuk pasar kemudi kanan. VF e34 dengan harga bersaing mulai dari Rp315.000.000, belum termasuk baterai, bahkan menurunkan harga beberapa model crossover kelas B.
Meskipun memiliki harga yang menarik, VF e34 tetap menawarkan ruang interior yang luas berkat drivetrain listrik yang efisien. Berbeda dengan mobil berbahan bakar bensin, VF e34 menghilangkan kebutuhan akan kompartemen mesin besar di bagian depan, memaksimalkan ruang penumpang dan kargo dengan panjang 4.300 mm, lebar 1.793 mm, dan tinggi 1.613 mm. SUV ini juga menawarkan kenyamanan berkendara dengan wheelbase 2.611 mm dan ground clearance 180 mm.
VF e34 juga menawarkan serangkaian fitur cerdas yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman berkendara. SUV ini hadir sebagai standar dengan Advance Driver-Assistance Systems (ADAS) yang komprehensif untuk memprioritaskan keselamatan di jalan. Untuk menambah kenyamanan, VF e34 mengintegrasikan teknologi cerdas yang mudah digunakan, termasuk pembaruan perangkat lunak melalui udara, dukungan kontrol suara, dan pemantauan baterai waktu nyata. Selain itu, kendaraan ini juga menawarkan peringatan risiko pencurian dan kemampuan mempelajari preferensi pengguna untuk sentuhan yang lebih sesuai dengan pengendara.
Sebagai pionir perusahaan kendaraan listrik dalam solusi baterai, VinFast memiliki posisi yang baik untuk membangun kehadiran yang kuat di pasar kendaraan listrik Indonesia yang sedang berkembang.
Sejak lama, biaya awal sebuah mobil listrik termasuk baterainya, telah menjadi penghalang signifikan bagi beberapa calon pengendara kendaraan listrik. VinFast mengatasi tantangan ini dengan model berlangganan baterai yang inovatif. Pelanggan kini dapat membeli VF e34 dengan harga lebih rendah dengan mengecualikan baterai dari biaya di muka. Hal ini membebaskan modal untuk investasi lain dan membuat kendaraan listrik menjadi pilihan yang lebih menarik bagi konsumen yang lebih luas.
“Selain itu, kebijakan berlangganan baterai menawarkan ketenangan pikiran. VinFast bertanggung jawab atas pemeliharaan, perbaikan, dan bahkan penggantian baterai jika kapasitasnya turun di bawah ambang batas tertentu. Pelanggan cukup membayar sedikit biaya bulanan untuk penggunaan baterai, sehingga menghilangkan kekhawatiran mengenai kesehatan dan penurunan kualitas baterai,” ungkap CEO VinFast Indonesia, Tran Quoc Huy
Kekhawatiran utama bagi pembeli mobil, terutama yang memiliki teknologi baru seperti kendaraan listrik adalah potensi depresiasi akibat teknologi yang berkembang pesat. VinFast mengatasi kekhawatiran ini dengan pendekatan dua arah. Pertama, VF e34 menawarkan pembaruan perangkat lunak over-the-air (OTA), memastikan perangkat lunak kendaraan tetap terkini dan fitur-fiturnya tetap kompetitif dari waktu ke waktu, sehingga berpotensi meningkatkan nilai jual kembali.
Kedua, kebijakan inovatif VinFast mengatasi hambatan utama lainnya, yaitu biaya di muka. Pelanggan dapat membeli VF e34 dengan harga lebih murah dan kemudian membayar biaya berlangganan bulanan berdasarkan penggunaannya: Rp1.500.000 untuk jarak hingga 3.000 km dan Rp2.600.000 untuk jarak lebih dari itu. VinFast memperkirakan bahwa pendekatan ini, dikombinasikan dengan biaya listrik yang lebih rendah dibandingkan dengan bensin, menghasilkan penghematan jangka panjang yang signifikan dibandingkan mengoperasikan mobil berbahan bakar bensin serupa, terutama bagi pengemudi yang sering bepergian.
Hasil penelitian dari Consumer Reports menyoroti keuntungan lain dari kendaraan listrik, yakni biaya perawatan yang lebih rendah. Dengan lebih sedikit komponen bergerak dibandingkan mobil berbahan bakar bensin, kendaraan listrik biasanya hanya memerlukan separuh dari perawatan yang biasa dilakukan untuk mobil bahan bakar bensin konvensional.
Hal ini berarti penghematan yang signifikan sepanjang umur kendaraan, menambah proposisi nilai kendaraan listrik secara keseluruhan dan memengaruhi pilihan konsumen terhadap mobilitas listrik.
Selain itu, VinFast menawarkan paket garansi yang menarik untuk meredakan kekhawatiran pelanggan saat beralih ke kendaraan listrik. VF e34 hadir dengan garansi komprehensif selama 10 tahun, melampaui standar industri dan memberikan ketenangan pikiran bagi konsumen Indonesia saat beralih ke kendaraan listrik./ JOURNEY OF INDONESIA