Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mengatakan bahwa sektor keuangan digital akan tumbuh delapan kali lipat di 2030, dari sekitar Rp600 triliun menjadi Rp4.500 triliun. Minat masyarakat yang tinggi ini dilatarbelakangi karena layanan digital dirasa bisa membuat aktivitas sehari-hari mereka jadi lebih mudah dan praktis.
Sebagai layanan pembayaran digital yang berkomitmen mendorong akses digitalisasi finansial bagi pelaku bisnis dan konsumen di seluruh Indonesia, ShopeePay turut hadir dengan berbagai layanan, fitur, serta promo. Hal ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengakselerasi ekosistem pembayaran yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Eka Nilam Dari, Head of Business and Partnerships ShopeePay mengatakan, “Transformasi uang dari tunai ke digital tentunya diharapkan dapat membawa kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat, yang tadinya memiliki keterbatasan akses terhadap layanan keuangan, kini jadi bisa bertransaksi di mana pun dan kapan pun. Begitu pula dengan UMKM yang merupakan salah satu tulang punggung ekonomi nasional, dapat memanfaatkan berbagai fitur ShopeePay untuk bisa relevan dengan preferensi konsumen serta menjangkau pasar yang lebih luas lagi.”
Hingga saat ini, ShopeePay telah digunakan di lebih dari 500 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Tidak hanya wilayah metropolitan, ShopeePay juga telah mendorong akses keuangan digital di berbagai daerah, di mana Sidoarjo, Palembang, Sleman, Karawang, dan Bantul merupakan beberapa wilayah non-metropolitan dengan pengguna terbanyak.
Berkat kepraktisannya, layanan pembayaran digital ShopeePay juga dimanfaatkan pengguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan harian dengan lebih efisien, mulai dari kebutuhan dan perlengkapan rumah tangga, makanan dan minuman, investasi, hingga hobi.
Berdasarkan data internal, pengguna paling banyak memanfaatkan layanan ShopeePay untuk berbelanja di e-commerce Shopee, membeli produk digital seperti pulsa dan bayar tagihan, transfer saldo ke sesama pengguna dan rekening bank melalui fitur Transfer ShopeePay, hingga melakukan pembayaran di gerai offline. Pada akhirnya, pengguna tidak hanya dapat menikmati layanan pembayaran yang mudah, tetapi juga bisa beraktivitas dengan lebih efektif dan produktif karena semua kebutuhan dapat dipenuhi dalam satu aplikasi.
Sejalan dengan komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM, tidak hanya konsumen, layanan ShopeePay juga hadir untuk terus membantu pelaku usaha, terutama UMKM, untuk masuk ke dalam ekosistem digital. Penetrasi digital pada sektor UMKM ini diharapkan dapat membentuk ekosistem digital yang semakin mumpuni, baik dari segi pembeli maupun penjual. Pengembangan sektor UMKM dinilai sangat penting mengingat aktivitas UMKM berkontribusi hingga 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki juga mengungkapkan jika saat ini sebanyak 83% pelaku UMKM nasional bergantung pada digitalisasi. Guna mendukung hal ini, ShopeePay juga melakukan berbagai program dan kegiatan yang berfokus pada pemanfaatan teknologi bagi UMKM, seperti menyediakan Buku Panduan “Bisnis Bangkit Bersama ShopeePay” yang disediakan secara gratis di laman resmi ShopeePay, sederet pelatihan bisnis secara daring, serta program promo yang diharapkan dapat mendorong eksistensi UMKM.
Saat ini, sekitar hampir 90% dari total gerai yang bermitra dengan ShopeePay merupakan gerai bisnis UMKM. Di samping itu, ShopeePay juga turut membantu perkembangan UMKM di luar kota metropolitan untuk masuk ke dalam ekosistem digital dan menjangkau lebih banyak konsumen, di mana Pekanbaru, Bandar Lampung, Deli Serdang, dan Surakarta merupakan beberapa wilayah dengan gerai UMKM terbanyak.
Selain menyediakan kemudahan pembayaran bagi pelanggan, layanan pembayaran digital ShopeePay juga dapat memperluas jangkauan dan visibilitas usaha, serta membantu pelaku usaha untuk memantau pencatatan atau laporan transaksi dengan lebih mudah dan real-time.
Sebagai penutup Eka Nilam Dari menyebutkan bahwa ShopeePay berharap seluruh fitur, program, dan layanan yang dihadirkan dapat semakin bermanfaat bagi pengguna dan juga pelaku usaha di seluruh Indonesia agar bersama-sama dapat mewujudkan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan merata./ JOURNEY OF INDONESIA