Thursday, March 23, 2023
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
Banner Iklan
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    Melalui ASOI Diharapkan Pelaku Seni Ondel Ondel Untuk Lebih BerKreatif

    Melalui ASOI Diharapkan Pelaku Seni Ondel Ondel Untuk Lebih BerKreatif

    Berlangsung Meriah, Cap Go Meh-Bogor Street Festival 2023, Sebuah Potret Keberagaman

    Berlangsung Meriah, Cap Go Meh-Bogor Street Festival 2023, Sebuah Potret Keberagaman

    Melihat Kemeriahan Menjelang Imlek di Pecinan Glodok Jakarta

    Melihat Kemeriahan Menjelang Imlek di Pecinan Glodok Jakarta

    BIN Cigar, Menjadi Ujung Tombak Cerutu Jember di Mata Dunia

    BIN Cigar, Menjadi Ujung Tombak Cerutu Jember di Mata Dunia

    Sajikan Perspektif Alternatif Tari Kontemporer dalam Tujuh Karya Seniman Indonesia dan India dalam “Invisible Dance”

    Sajikan Perspektif Alternatif Tari Kontemporer dalam Tujuh Karya Seniman Indonesia dan India dalam “Invisible Dance”

    Happy Soju, Siap Berekspansi Setelah Tampil di Event FHI 2022

    Happy Soju, Siap Berekspansi Setelah Tampil di Event FHI 2022

    Trending Tags

    • Entertainment
      • FIlm
      • Music
      • Show
    • Profile
    No Result
    View All Result
    Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
    • Home
    • News
      • Berita Foto
    • Events
    • Travel
      • Tourism
      • Culinary
      • Hotels
    • Lifestyle
      • Automotive
      • Gadget
      • Fashion
      • Health
    • Culture
      Melalui ASOI Diharapkan Pelaku Seni Ondel Ondel Untuk Lebih BerKreatif

      Melalui ASOI Diharapkan Pelaku Seni Ondel Ondel Untuk Lebih BerKreatif

      Berlangsung Meriah, Cap Go Meh-Bogor Street Festival 2023, Sebuah Potret Keberagaman

      Berlangsung Meriah, Cap Go Meh-Bogor Street Festival 2023, Sebuah Potret Keberagaman

      Melihat Kemeriahan Menjelang Imlek di Pecinan Glodok Jakarta

      Melihat Kemeriahan Menjelang Imlek di Pecinan Glodok Jakarta

      BIN Cigar, Menjadi Ujung Tombak Cerutu Jember di Mata Dunia

      BIN Cigar, Menjadi Ujung Tombak Cerutu Jember di Mata Dunia

      Sajikan Perspektif Alternatif Tari Kontemporer dalam Tujuh Karya Seniman Indonesia dan India dalam “Invisible Dance”

      Sajikan Perspektif Alternatif Tari Kontemporer dalam Tujuh Karya Seniman Indonesia dan India dalam “Invisible Dance”

      Happy Soju, Siap Berekspansi Setelah Tampil di Event FHI 2022

      Happy Soju, Siap Berekspansi Setelah Tampil di Event FHI 2022

      Trending Tags

      • Entertainment
        • FIlm
        • Music
        • Show
      • Profile
      No Result
      View All Result
      Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
      No Result
      View All Result
      ADVERTISEMENT

      Melihat Lebih Dekat Geliat Wisata Gunung Bromo di Tengah Pandemi

      by Morteza
      20/01/2021
      Reading Time: 5 mins read
      Melihat Lebih Dekat Geliat Wisata Gunung Bromo di Tengah Pandemi

      Gunung Bromo dalam sergapan kabut di bulan Desember 2020 lalu (Morteza)

      Share on FacebookShare on Twitter

      Wanita muda itu berjalan pelan mengitari penanjakan Gunung Bromo. Tangannya menggenggam plastik merah berisikan sembilan pak bunga eidelweiss, hasil budi daya dari kebunnya. Bunga abadi itu hendak ia jual kepada para wisatawan yang mengunjungi gunung berketinggian 2.393 mdpl tersebut.

      Pagi itu, hanya terlihat sorot mata tajam saja dari wanita bernama asli Fanny. Hidungnya rapat tertutup masker, sementara pada bagian kepala dan sekujur badan ia pasangi ponco dipadupadankan dengan sarung sewek (kain khas Tengger). Ia bilang supaya hangat, karena hari itu langit sedang menangis, tak henti-hentinya menitikkan hujan.

      Baca juga :

      DPR Apresiasi Budaya Kerja Calon Gubernur BI, Perry Warjiyo

      Ingin Berkunjung ke LEGOLAND Malaysia Resort, Berikut Infonya

      Pandemi Silam, LEGOLAND Malaysia Resort Siap Terima Wisatawan dari Indonesia

      Tentu saja hujan pagi di Bromo menimbulkan kekecewaan bagi para pelancong, yang sedianya sudah terjaga sejak pukul tiga pagi, demi melihat pesona matahari terbit beserta lanskap jajaran Pegunungan Tengger hingga menatap si atap Jawa, Gunung Semeru.

      Namun, karena hantaman badai pagi dan kondisi Gunung Semeru yang kala itu sedang batuk, tiada panorama indah terlihat, jarak pandang saja hanya 20 meter lantaran tertutup tebalnya kabut. Mungkin, pagi itu saya memang belum mujur, diharuskan datang lagi ke sini di luar musim hujan.

      Akan tetapi, hujan di suatu pagi itu justru memberikan berkah bagi Fanny, sebab selain berjualan bunga eidelweiss hasil budidaya di kebunnya, matras hitam yang ia tenteng pun laris manis disewa pewisata. Hari itu, saku celananya nampak tebal berisikan warna-warni kertas rupiah.

      Fanny, wanita Tengger yang menggantungkan rezeki dagangannya dari para pelancong gunung Bromo (Morteza)

      Dengan wajah sumringah, wanita 23 tahun ini mengaku memang sudah lama tidak mengantongi segepok uang. Musababnya adalah hantaman pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Syukurnya, kata Fanny, sejak November 2020, pariwisata Bromo mulai dibuka kembali. Otomatis, cuan pun mengalir kembali, semata untuk membiaya si buah hati yang saat ini duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar.

      Fanny bercerita, hantaman pandemi Covid-19 ini sangat nyata menjadi pukulan telak bagi dirinya beserta Suku Tengger yang sehari-hari mencari nafkah di penanjakan Gunung Bromo.

      Selagi pariwisata Bromo ditutup total lebih dari setengah tahun, ia berfokus mencari nafkah memanfaatkan keberadaan pekarangan untuk menanam kubis, kol, kentang, tomat, cabai, hingga membudidayakan tanaman eidelweiss. Fanny secara terbuka berkata apa adanya, kalau dari hasil tani saja, tentu hanya cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

      Ia juga bercerita betapa pentingnya Hari Kasada bagi kaum mereka. Sekitar Agustus 2020 kemarin, bersama Suku Tengger lainnya Fanny turun ke bawah kawah Bromo menunaikan ritual tahunan, dengan membawa buah tangan seperti sayur mayur, buah-buahan dan lainnya.

      “Dibuat sesaji. Satu tahun sekali, satu kabupaten, semoga hasil tanam lancar, dikasih rezeki, hewan biar hidup, pengunjung (pelancong) datang lagi. Itu bentuk rasa terima kasih Suku Tengger ke Bromo,” ucapnya kepada JOI di titik penanjakan Bromo, Probolinggo, Jawa Timur pada Rabu, pertengahan Desember 2020 kemarin.

      Penunggang Kuda di Bromo (Morteza)

      Fanny bersama Suku Tengger lainnya yang setiap hari mencari rezeki di titik penanjakan Bromo, mengaku sudah lama sekali tak menjajakan eidelweiss, tikar, sarung tangan, udeng, hingga cinderamata yang berkaitan dengan Gunung Bromo kepada para pengunjung. Untuk diketahui, keberadaan pedagang di penanjakan tergolong singkat karena sekitar pukul 08.00 – 09.00 WIB, mereka harus turun bertani lagi ke ladang.

      Jadi, kedatangan wisatawan ke Bromo, sangatlah membantu kebangkitan perekonomian warga sekitar. Fanny pun berharap mata rantai corona lekas berakhir, supaya banyak wisatawan kembali mendatangi kawasan Bromo, Tengger, Semeru seperti sediakala.

      Hal senada dikatakan Joko, pria berkumis ini sehari-hari bekerja sebagai pengemudi jeep. Jeep merupakan kendaraan utama yang membawa wisatawan membelah lautan pasir Bromo, menggapai titik penanjakan tuk menyaksikan matahari terbit.

      Dengan nada sedikit jengkel ia bilang, pandemi corona ini betul-betul membuatnya terpukul hampir tak berdaya. Betapa tidak, sudah 15 tahun ini ia bertugas mengantar pelancong ke Bromo nyaris tanpa masalah. Namun, baru pada tahun 2020, pariwisata lokal dianggapnya mati suri, syukurnya mulai berdetak lagi di penghujung Oktober-November 2020.

      Jadi, dari Maret sampai awal Oktober 2020, Joko memilih banting setir menjadi petani dadakan. Bahkan, jadi kuli harian pembangunan jalan pun sanggup ia lakoni. Pokoknya, ujar dia, segala usaha akan ia coba untuk tetap bertahan hidup di tengah pandemi ini.

      Sambil tertawa terbahak-bahak, ia menceritakan kenangan pahit saat dirinya berhasil memanen sayur yang hanya dihargai di pasaran Rp500 per kilogram. Alhasil, sayur mayur yang ia tanam itu dikonsumsi sendiri, ditumpuk, hingga pada akhirnya ada yang membusuk.

      Segelintir pengunjung dan lautan pasir di gunung Bromo (Morteza)

      “Kalau dihargai Rp1.500-Rp2.000 kita masih dapat untung. Kita sudah coba tawarkan sayur ke Semarang, kemana-mana saya siap antar. Tapi ndak ada yang mau. Ini daya beli masyarakat yang enggak ada toh,” ucapnya sambil terkekeh.

      Maka itu, bapak tiga anak ini amat mengharapkan situasi di Indonesia pada tahun 2021 berangsur membaik, tidak seperti tahun 2020 yang ia anggap suram. Besar harapannya, wisatawan mulai memberanikan diri berpelesir dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti yang selalu ditekankan oleh pemerintah, agar setelah berwisata tidak ada kasus terpapar wabah menular dari Bromo.

      Sementara, SubKoordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area IVB Kemenparekraf untuk pasar Australia, Nurdiansyah, yang ikut turun membantu pemulihan pasar wisata domestik, mengaku optimis sektor pariwisata Indonesia secara perlahan namun pasti akan beranjak pulih.

      Namun, ia menekankan bagi wisatawan yang hendak mendatangi Bromo harus mengindahkan standar protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability), dan disarankan jika tujuan utama pengunjung Bromo ingin melihat sunrise, mohon ditunda dahulu lantaran kondisi cuaca sedang kurang bagus.

      “Protokol itu (CHSE) harus dipatuhi, agar tidak ada penumpukan massa pengunjung di lokasi wisata. Hal itu supaya orang yang berwisata bisa pulang ke rumah tetap dalam kondisi sehat. Kemenparekraf juga sedang gencar memberikan sertifikasi CHSE (InDOnesia CARE) secara gratis kepada industri pariwisata di seluruh Indonesia” ucapnya kepada JOI pertengahan Desember 2020 kemarin.

      Pantauan JOI di lokasi penanjakan Gunung Bromo, sudah ada pembuatan tanda kuning physical distancing, agar pengunjung bisa menjaga jarak aman. Sayangnya, belum terlihat pihak Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di lokasi wisata tersebut./ JOURNEY OF INDONESIA

      Tags: BromoDestinasiPesona IndonesiaTenggerWisataWonderful Indonesia
      Share929Tweet581

      Related Posts

      pantai sawarna srikandi
      Tourism

      Mengenal Sawarna Srikandi: Sejarah dan Keindahan Pantai Tersembunyi di Banten

      10/03/2023
      1.6k
      Ingin Berkunjung ke LEGOLAND Malaysia Resort, Berikut Infonya
      News

      Ingin Berkunjung ke LEGOLAND Malaysia Resort, Berikut Infonya

      09/03/2023
      1k
      Atria Hotel Magelang Gelar Malam Penghargaan Bertema “A Truly Javanese”
      Hotels

      Atria Hotel Magelang Gelar Malam Penghargaan Bertema “A Truly Javanese”

      06/03/2023
      2.9k
      Terus Kembangkan Jaringan, Dafam Ekspansi ke Tegal, Belitung dan Morotai
      Hotels

      Terus Kembangkan Jaringan, Dafam Ekspansi ke Tegal, Belitung dan Morotai

      05/03/2023
      2.1k
      The Trans Luxury Yacht, Nikmati Sensasi Hotel Bintang Lima Diatas Samudera
      Hotels

      The Trans Luxury Yacht, Nikmati Sensasi Hotel Bintang Lima Diatas Samudera

      02/03/2023
      2.8k
      Next Post
      Ayo Kunjungi Bangka Belitung Untuk Berwisata Kuliner dan Melihat Tarsius

      Ayo Kunjungi Bangka Belitung Untuk Berwisata Kuliner dan Melihat Tarsius

      ADVERTISEMENT

      Recomended

      Sambut Ramadan 1444 H, Indra Utami Tamsir Luncurkan Single Bernuansa Islami
      Music

      Sambut Ramadan 1444 H, Indra Utami Tamsir Luncurkan Single Bernuansa Islami

      22/03/2023
      2k
      Events

      DPR Apresiasi Budaya Kerja Calon Gubernur BI, Perry Warjiyo

      21/03/2023
      1.6k
      Penerapan MLFF Masih Terkendala Belum Akuratnya Registrasi dan Identifikasi Kendaraan di Tanah Air
      News

      Penerapan MLFF Masih Terkendala Belum Akuratnya Registrasi dan Identifikasi Kendaraan di Tanah Air

      21/03/2023
      2.1k
      BMW Astra Lakukan Serah Terima 17 Unit BMW iX Pertama Di Indonesia
      Automotive

      BMW Astra Lakukan Serah Terima 17 Unit BMW iX Pertama Di Indonesia

      21/03/2023
      1.6k
      Widuri Ekraf Ditarget Lahirkan Pengusaha Muda dan Buka Lapangan Kerja
      Events

      Widuri Ekraf Ditarget Lahirkan Pengusaha Muda dan Buka Lapangan Kerja

      21/03/2023
      1k
      Pancarkan Aura Cantik Terbaik Lewat Sk-II Genoptics Ultraura Essence Baru
      Fashion

      Pancarkan Aura Cantik Terbaik Lewat Sk-II Genoptics Ultraura Essence Baru

      20/03/2023
      1.1k
      Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia

      Journey of Indonesia is a popular online newsportal and going source for technical and digital content for its influential audience around the globe. You can reach us via email.


      journeyofid@gmail.com

      DMCA.com Protection Status
      Copyrighted.com Registered & Protected
      • Journey of Indonesia
      • Kebijakan Privasi
      • Pedoman Media Siber
      • Kontak

      © 2023 Journey of Indonesia.

      No Result
      View All Result
      • Journey of Indonesia
      • News
        • Berita Foto
      • Events
      • Travel
        • Tourism
        • Culinary
        • Hotels
      • Lifestyle
        • Automotive
        • Gadget
        • Fashion
        • Health
      • Culture
      • Entertainment
        • FIlm
        • Music
        • Show
      • Profile

      © 2023 Journey of Indonesia.

      Welcome Back!

      Login to your account below

      Forgotten Password?

      Retrieve your password

      Please enter your username or email address to reset your password.

      Log In

      Add New Playlist