Jika berkesempatan bisa berkunjung ke Nias, kurang lengkap tanpa berkunjung ke Desa Bawomataluo. Desa ini merupakan ikon wisata budaya dan sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional oleh Kemendikbud tahun 2017, dengan Surat Keputusan (SK) No.168/M/2017.
Desa Bawomataluo sendiri memiliki banyak atraksi budaya seperti relik megalitik, rumah tradisional, tradisi lompat batu, dan lain-lain. Kabarnya, desa itu sudah ada sejak lebih dari 300 tahun. Tak heran, desa ini memiliki banyak nilai sejarah dan tradisi unik. Belum lagi menjadi tujuan liburan yang direkomendasikan bagi mereka yang berkunjung ke Pulau Nias.
Berada di Kabupaten Nias Selatan, dan berada di daerah perbukitan, Bawamataluo sendiri memiliki arti Bukit Matahari. Di desa ini, pengunjung bisa melihat tangga batu dan beberapa rumah tradisional.
Uniknya lagi rumah-rumah ini memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Pondasinya terbuat dari kayu dan ruma-rumah ini memiliki ruangan yang terbuat dari daun sagu. Sejatinya kita menemukan atap ijuk. sebagai pelindung utama tiap rumah dari panas dan hujan. Namun sayangnya saat ini mayoritas atap rumah adat tersebut sudah digantikan dengan atap seng.
Yang tidak bisa dilepaskan begitu saja untuk dilihat di desa ini adalah tradisi uniknya yang disebut Hombo Batu (Lompat Batu).
Kegiatan ini adalah bagian dari desa dan telah dilakukan selama beberapa generasi. Anak laki-laki berkumpul di suatu tempat dan bersiap untuk lulus ujian dengan melakukan lompat batu. Ujian tersebut menentukan kematangan anak laki-laki. Di masa lalu, aksi ini dilakukan sebagai kualifikasi untuk bergabung dalam perang lokal.
Bagi wisatawan yang menyaksikan performa seperti itu pasti menyenangkan dan mendebarkan. Itu karena ada risiko terluka di kalangan peserta.
Daya tarik terbaik lainnya yang bisa dinikmati wisatawan di Desa Bawomataluo adalah Tari Fataele atau Tarian Perang. Beberapa penari pria berkumpul untuk melakukan gerakan tarian yang unik, sebagai simbol keberanian lokal.
Mereka tampil lewat kostum yang terlihat begitu besar, menghadirkan beberapa warna dan ornamen. Mereka juga menggunakan tombak dan pedang sebagai atribut tari.
Pesona lain dari Desa Bawomataluo adalah kehadiran kursi kuno Raja Nias. Kursi ini terbuat dari batu, memiliki panjang 10 meter. Biasanya, raja menggunakannya saat menyampaikan pesan kepada bangsanya. Selain dari tempat duduk, pengunjung juga bisa menemukan patung-patung kuno, yang digunakan untuk menyembah para dewa.
Desa Bawomataluo adalah aset yang sangat berharga dan wajib dilestarikan. Dengan segala tradisi, adat istiadat dan budaya yang dimiliki, menjadikan desa tersebut sebagai daya tarik yang kuat untuk mendatangkan wisatawan./ JOURNEY OF INDONESIA