Setelah menurunkan bantuan logistik tahap pertama berupa tenda pleton, terpal, paket sembako dan selimut ini ke daerah Cugenang, Cianjur, Rabu (30/11) lalu, tim gabungan jurnalis dan fotografer Permata Sanny Peduli (PSP) kembali mengunjungi sejumlah titik tenda pengungsian di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jum’at (9/12) kemarin.
Ini merupakan bantuan tahap kedua yang dilakukan oleh PSP terkait dari hasil laporan relawan di lokasi ternyata masih ada sejumlah titik pengungsian yang membutuhkan logistik berupa pakaian dalam, pembalut wanita, selimut, terpal, alat mandi dan makanan bayi masih diperlukan.
“Sesuai dengan laporan dari relawan TRC Solmet, ternyata masih ada titik pengungsian yang sangat membutuhkan logistik khususnya berupa pakaian dalam, selimut, terpal, alat mandi dan bubur bayi. Kami kembali bekerjasama dengan relawan menuju titik lokasi yang dimaksud,” jelas Permata Warokka selaku founder Permata Sanny Peduli.
Kedatangan tim yang membawa logistik disambut hangat warga Kampung Buniaga, Desa Ciherang, Pacet Kabupaten Cianjur. Masih terlihat tenda pengungsi terisi penuh oleh warga setempat. “Kami masih bertahan di tenda pengungsian bersama anak-anak karena rumah kami tidak bisa dihuni lagi. Bisa dilihat kondisi tenda kami yang apa adanya. Anak anak juga mulai terserang flu dan gatal, karena cuaca dingin tidur di tenda,” terang Ade salah seorang warga Kampung Buniaga RT 04/08, Ciherang, Kecamatan Pacet.
Usai menyalurkan bantuan, tim pun diajak melihat kondisi rumah tinggal warga yang hancur. Bahkan ada sebagian rumah yang tertimbun longsoran tanah. “Kalau di daerah kami rata-rata hancur karena longsoran tanah. Juga tembok retak parah dan tak bisa dihuni lagi. Itulah yang membuat kami bertahan di tenda pengungsian seadanya,” tutur Ade melanjutkan laporannya.
Selain mengunjungi sejumlah titik tenda pengungsian di Kampung Buniaga, tim juga bergerak ke Kampung Cibeureum, Desa Cibeureum, Cugenang. Di sana warga setempat juga mengatakan hal yang sama yaitu tinggal di tenda pengungsian yang tidak memadai.
“Di sini sering hujan, jadinya tenda basah dan alasnya rembes kena air. Banyak anak anak yang mulai sakit. Alhamdulillah dari tim ini, bawa selimut juga pakaian dalam dan makanan bayi, terimakasih,” ucap ibu Mae saat berbincang dengan tim PSP.
Pemberian bantuan logistik dari PSP ini, menjadi cukup lancar berkat pendampingan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Solmet (Solidaritas Merah Putih) yang juga turun tangan saat bantuan tahap pertama.
Noviana K selaku Wakil Sekjen TRC Solmet mengatakan bila bantuan yang diberikan PSP sesuai dengan kebutuhan pengungsi. Bahkan menurutnya tim ini sangat cepat kembali membawa logistik yang dibutuhkan untu segera disalurkan ke beberapa titik di Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cugenang. Sebagian melalui relawan yang membawa logistik ke daerah terpencil seperti di daerah Longkewang dan Rancagoong, Kecamatan Cilaku dengan sepeda motor dikarenakan lokasi yang masih sulit dijangkau.
Untuk hal tersebut Novi sangat berterima kasih kepada Permata Warokka selaku founder dan tim nya yang telah memberikan bantuan kepada para korban dan memberikan kepercayaan kepada TRC Solmet untuk mendampingi pendistribusian bantuan. “Semoga Ibu Permata beserta Tim selalu diberikan kesehatan dan berkah yang berlimpah. Semoga kolaborasi PSP dan TRC Solmet dapat terus berlanjut dan memberikan yang terbaik untuk kemanusiaan,” tutup Novi.
Diluar dari pemberitaan miring tentang acak kadutnya suplai bantuan dan kejadian negatif dalam penanganan bencana di Cianjur ini, secara nyata para korban sangat mengharapkan obat-obatan, perlengkapan shalat, toilet dan saluran air bersih masih sangat dibutuhkan pengungsi./ JOURNEY OF INDONESIA