JAKARTA – Penyanyi keroncong Indra Utami Tamsir meluncurkan single terbaru berjudul ‘Bulan Ampunan’, hal ini dilakukannya dengan mengambil momentum kehadiran bulan suci Ramadan 2023/1444 H tahun ini.
Tak seperti karyanya terdahulu, lagu ini terdengar istimewa, dikarenakan lagu religi islami dikemas dengan alunan musik pop. “Tapi tetap memperlihatkan karakter keroncong yang menjadi ciri khas warna vokal saya,” ungkap Indra Utama Tamsir yang kerap dipanggil dengan IUT.
Lirik ‘Bulan Ampunan’ ditulis sendiri oleh IUT sepanjang tiga hari yang berkisah tentang keindahan dan kesenangan umat muslim menyambut datangnya bulan Ramadan. Bulan yang dijanjikan Allah SWT penuh dengan ampunan.
Sementara musik untuk lagu ‘Bulan Ampunan’ ini digarap oleh Budi Tandang, musisi kreatif dan jenius yang selama ini selalu membantu IUT dalam mencipta lagu.
Menurut Budi, musik untuk lagu religi IUT ini sengaja digarapnya tidak mainstream seperti layaknya musik Islami, yang bernada musik Arab maupun terdengar seperti Qasidah. Budi menggarap lagu ini dalam balutan musik pop, yang mengkolaborasikannya dalam beberapa alat musik seperti saxophone, suling, gitar, bass dan lain-lain.
“Sementara itu, saya membiarkan IUT bernyanyi dengan karakter keroncong yang menjadi ciri khasnya, dan ia berhasil melagukannya dengan tepat,” ujar Budi Tandang.
Ketika ditanya bagaimana pendapatnya terhadap lagu karya ciptanya ini, IUT menyebutkan ada bait dalam lirik lagu ini yangdirasakannya paling menyentuh. …“Amal cuma seujung kuku, tak sepadan dengan dosaku”.
Kata-kata tersebut tersimpan lama dalam benak IUT. Syair tersebut terekam dalam ingatannya pertama kali, tatkala pada suatu hari, di saat tengah berbagi dengan kaum duafa, jumlah donasi yang disediakannya tak sebanyak dengan jumlah yang hadir.
”Dalam hati saya malu sekali, punya amalan sedikit, tapi menyimpan dosa saya yang sudah menggunung,” ujar perempuan kelahiran 16 Juli ini.
IUT menyebut lirik lagu ‘Bulan Ampunan’ adalah cerminan dan harapan seluruh umat muslim, yang ketika datang Ramadan pasti mencari, menunggu dan sangat berharap bisa mendapatkan malam ampunan, yang disebut dengan malam seribu bulan.
IUT mengaku saat rekaman lagu ‘Bulan Ampunan’ itu tanpa kesulitan. Melakukan take sebanyak tiga kali. Dan pada take yang ketiga, ia bernyanyi tanpa henti dari awal atau intro sampai coda seperti nyanyi sedang live show.
“Saya kayak trance, terasa masuk utuh ke dalam syair lagu dan seperti memohon betul kemurahan ampunan Allah SWT,” ujar IUT yang pernah meraih predikat Penyanyi Keroncong Terbaik versi AMI Award 2013 dan mendapat julukan The Next Waljinah.
Lagu ‘Bulan Ampunan’ sudah bisa disimak di semua platform music digital dan video klipnya sudah pulang menayang di channel YouTube indrautamitamsirofficial.com
Sekedar info, IUT telah berjaya cukup lama di jagat musik keroncong langgam Jawa. IUT pernah meluncurkan empat album keroncong “Pengantin Agung” (2012), “Nggayuh Katresnan” (2013), “Wanita” (2016), “Karangan Bunga Dari Selatan” (2018).
Tak hanya itu, IUT juga pernah menggelar konser Langgam Jawa Keroncong Mini Concert (2014) dan Langgam Untuk Dunia (2015).
Ini bukan yang pertama bagi IUT dan Budi, menulis dan meluncurkan lagu religi. Pada Ramadan tahun 2022 lalu, keduanya menciptakan lagu keroncong religi kontemporer berjudul ‘Syair Bertasbih’.
Bagi wanita berzodiak Cancer ini, ada harapan dirinya lewat lagu ‘Bulan Ampunan’ ini, Ia berharap setiap muslim yang menunggu bulan Ramadan bisa bersama-sama kembali menjadi fitrah./ JOURNEY OF INDONESIA