Rumah produksi RA Pictures kembali memproduksi film bertema religi yang berjudul “Ajari Aku Islam”. Film yang dibintangi oleh pasangan yang baru saja menikah Agustus 2019 lalu, Roger Danuarta dan Cut Meyriska ini menceritakan tantang kisah cinta dua insan yang jatuh cinta namun berbeda keyakinan dan berlatar belakang berbeda. Ajari Aku Islam sebagian besar ceritanya diambil dari kisah Roger Danuarta yang menjadi mualaf dan kemudian menikahi Cut Meyriska.
“Film ini memang agak mirip dengan cerita saya, sampai saya memutuskan untuk menjadi mualaf,” ujar Roger Danuarta di acara gala premier film Ajari Aku Islam, pada Selasa (15/10) di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Film yang mengambil lokasi dan berlatar belakang budaya Medan ditulis ini oleh Haris Suhud dan Yunita R. Saragih dengan berdasarkan ide cerita dari James Riyanto ini, selain dibintangi oleh Roger Danuarta dan Cut Meyriska, film yang disutradarai oleh Deni Pusung ini juga dibintangi oleh Shinta Naomi (ex JKT48), Miqdad Addausy, Rebecca Regina, dan aktor-aktor kawakan seperti, August Melasz, Asrul Dahlan Elkie Kwee, Neni Annggraini, Roni Galoeng, dan Jennifer Darreni.
Cerita diawali dengan Kenny (Roger Danuarta) seorang pemuda Tionghoa non Muslim, bertemu dengan Fidya (Cut Meyriska) seorang gadis Melayu Muslim yang mendapat tugas sebagai relawan dengan menjual kerajinan tangannya untuk disumbangkan. Awal pertemuan mereka yang tidak sengaja membuat Kenny langsung menaruh hati kepada Fidya. Kegigihan Kenny dalam mendekati Fidya, lambat laun membuatnya jatuh cinta kepada Kenny.
Namun, perjalanan cinta dan kisah kasih mereka terhalang oleh perbedaan budaya dan agama. Apalagi baik Kenny maupun Fidya sudah dipersiapkan jodohnya oleh kedua orang tuanya masing-masing.
Bertemu dengan sosok Fidya membuat Kenny semakin ingin memperdalam agama Islam. Namun, rasa penasarannya terhadap Islam bukan karena ia ingin mendekati Fidya, sejak kecil Kenny yang kerap mendengar suara azan sudah mulai tertarik untuk mengenal Islam. Di perjalanan, orang tua Kenny yang mencium kisah cintanya dengan Fidya mulai membatasi Kenny dan mempercepat perjodohannya dengan pilihan orang tuanya. Apalagi terjadi konflik yang membuat Kenny harus menerima perjodohan tersebut. Bagaimana kemudian kisah cinta mereka? Haruskah mereka mengikuti kata hati atau tunduk kepada keinginan orang tua?
Kisah cinta klasik dua insan ini dari sisi cerita hampir mirip juga dengan kisah legend Romeo and Juliet yang harus mengalah karena keadaan. Ajari Aku Islam berlatar belakang kisah cinta yang dikemas secara religi membuat film ini mempunyai nilai tambah, dengan isu yang sensitif dan kemasan seringan mungkin membuat film ini bisa masuk ke semua kalangan. Ada banyak pesan moral di dalamnya, bagaimana seharusnya hubungan kedua insan yang jatuh cinta tetapi sesuai dengan norma agama tanpa bermaksud menggurui dan terutama pesan penting tentang rasa toleransi dan persatuan.
Deni Pusung sebagai sutradara cukup detail menggambarkan bagaimana cara bersikap dalam Islam, salah satunya adalah adab masuk ke dalam masjid. Meski alur cerita di pertengahan terkesan lambat, namun kemudian cerita berubah menjadi menyenangkan dengan beberapa scene yang menghibur. RA Picture rupanya cukup jeli dengan memanfaatkan kisah Roger Danuarta dan Cut Meyriska yang sejak beberapa bulan lalu cukup menjadi perbincangan.
Secara visual, film yang sebagian besar diambil di kota Medan ini menggambarkan bagaimana kehidupan sehari-hari kota ini dengan hirup pikuk di dalamnya. Baik polesan warna dan juga sinematography yang ditampilkan cukup memanjakan mata penonton. Ajari Aku Islam juga cukup mewakili rasa penasaran terhadap kisah pasangan Roger Danuarta dan Cut Meyriska, meskipun tidak semua kejadian sama persis dengan kisah mereka.
Film yang akan tayang pada 17 Oktober 2019 mendatang ini bukan hanya memberikan suasana yang berbeda tetapi juga membuat emosi penonton naik turun dengan beberapa ramuan romansanya. Baik Roger maupun Cut Meyriska dapat menempatkan karakternya masing-masing sesuai dengan porsinya. Alhasil film ini tentunya beberapa adegan membuat baper dengan chemistry keduanya.
Pembelajaran tentang Islam ketika dijelaskan dengan baik-baik dan penuh cinta, perbedaan-perbedaan yang terlihat sejatinya dapat berhasil dikalahkan. Terlepas dari apa pun, agama menjadi suatu hal yang sangat sensitif untuk dibicarakan dan kerap menjadi tembok besar untuk sebuah kisah cinta. Namun, dengan cinta kasih kepada-Nya yang lebih besar, perbedaan-perbedaan dan tembok yang menghalangi dapat disatukan dengan satu keyakinan./ JOURNEY OF INDONESIA