Asosiasi Pekerja Televisi menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar puluhan ribu pekerja, yang sekitar 9 ribu diantaranya bekerja untuk stasiun televisi nasional dan juga di stasiun televisi lokal seluruh Indonesia.
Dalam jumpa pers yang dilakukan pada Selasa, 17/10 semalam Chandra NZ menyimpulkan bahwa saat ini masyarakat sudah jenuh dengan nama Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden yang ada.
Dilatarbelakangi hal tersebut Asosiasi Pekerja Televisi mengusulkan adanya alternatif lain yang dianggap mempunyai rekam jejak yang cukup baik dan bisa diterima masyarakat.
“Itulah dasarnya hari ini, saya menyampaikan Asosiasi Pekerja Televisi mengajukan Moeldoko dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Balon Capres dan Cawapres mendatang,” ungkap Chandra NZ, selaku Ketua Asosiasi Pekerja Televisi.
Chandra beralasan munculnya nama Moeldoko dan Gibran merupakan hasil dari pengamatan terhadap aspirasi masyarakat luas, terutama yang berkaitan dengan dunia televisi. Yakni, pemirsa, pemilik dan pekerja Production House (PH), dan para pengisi acara televisi dari berbagai profesi seperti narasumber berita, talkshow, artis, pelawak, selebritis, hingga para pembawa acara.
Menurut Chandra ada keraguan besar terutama terhadap ketiga calon presiden karena mereka dianggap punya rekam jejak yang kurang baik. Selain itu ia berpendapat masyarakat mengambil resiko masa depan bangsa yang cukup besar jika tetap memilih para bakal calon yang dimaksud.
“Berdasarkan kenyataan di tengah masyarakat itu, kami menilai kuat kesan terjadi kebuntuan imej terhadap capres yang dinilai mampu membawa Indonesia menjadi negara yang makmur, sejahtera, aman, damai, dan maju. Untuk itu, perlu terobosan, breakthrough, dan kajian kami sampai pada satu pasangan calon yang dari segala segi jauh lebih tepat,” sebutnya.
Oleh karena itu ia berharap aspirasi ini tidak hanya di dengar seluruh masyarakat saja, tetapi juga para pimpinan partai politik sebagai bahan pertimbangan sebelum mendaftarkan calon Presiden dan Wakil Presiden./ JOURNEY OF INDONESIA