JAKARTA – Jakarta International Java Jazz Festival siap menyambut edisi spesial ulang tahun ke-20, menjadikannya sebagai salah satu perayaan musik jazz terbesar di Asia. Diselenggarakan oleh PT Java Festival Production, acara ini akan digelar selama tiga hari, mulai 30 Mei hingga 1 Juni 2025 hadirkan puluhan panggung yang menyajikan pertunjukan serentak.
Selama dua dekade terakhir, Java Jazz Festival telah menjadi platform global yang mempertemukan musisi dari seluruh dunia dengan talenta lokal, berkontribusi besar terhadap ekosistem budaya dan industri kreatif Indonesia.
Edisi 2025 ini akan menampilkan deretan musisi yang luar biasa, termasuk Jacob Collier, sang virtuoso peraih banyak penghargaan Grammy yang terkenal akan musikalitasnya yang mendobrak genre, aransemen yang inovatif, dan penampilan live yang menakjubkan. Penampilannya akan menjadi salah satu special show di hari Jumat, memberikan kesempatan fansnya untuk dapat menyaksikan penampilannya secara eksklusif. Busty and the Bass, kelompok musik elektro-soul asal Kanada, akan membawakan energi penuh semangat dan perpaduan khas mereka antara funk, jazz, dan R&B ke atas panggung.
Bergabung juga di lineup bersama mereka adalah The Yussef Dayes Experience, seorang drummer dari London yang terkenal karena menciptakan gaya baru yang memadukan jazz, Afrobeat, dan irama hip-hop. Jane Monheit, penyanyi jazz terkenal dengan suara yang kaya dan merdu, dikenal dengan penampilannya yang tak lekang oleh waktu dalam membawakan lagu-lagu populer dan jazz modern.
Munir Hossn & Elas, yang dipimpin oleh gitaris dan komposer asal Brasil, Munir Hossn, memadukan irama Brasil dengan pengaruh musik kontemporer. Straight No Chaser, grup akapela yang lincah, juga akan tampil. Selain nama-nama di atas, The Philharmonik, The Philharmonik, pemenang American Songwriter Contest 2023 dan NPR Tiny Desk Contest 2024, adalah seorang multi-instrumentalis, artis hip-hop, penulis lirik, dan produser musik. Mereka akan tampil untuk pertama kalinya di Indonesia.
Sejak debutnya pada 2005, Java Jazz Festival telah menjadi festival tahunan bergengsi yang dirindukan para pecinta musik. Festival ini tidak hanya fokus pada jazz, tetapi juga merangkul genre lain seperti soul, blues, pop, dan musik dunia. Dengan menyatukan musisi legendaris, artis kontemporer, dan talenta baru, festival ini telah menjadi pusat inovasi musik dan pertukaran budaya.
Melalui pertunjukan kolaborasi, festival ini menampilkan keindahan seni dan keragaman budaya Indonesia ke panggung dunia. Tradisi ini terus berlanjut sebagai bagian dari misi memperkenalkan musikalitas khas Indonesia kepada audiens global.
Perayaan dua dekade ini menjadi titik balik bagi masa depan Java Jazz Festival. Inovasi baru, seperti program yang lebih interaktif, akan dirancang untuk menarik audiens muda dan menjaga relevansi festival di masa depan. Nilai inklusivitas, keberagaman, dan kreativitas tetap menjadi dasar festival ini.
Dewi Gontha, Presiden Direktur PT Java Festival Production, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan yang diterima selama 20 tahun terakhir. “Kami sangat bangga bahwa festival ini telah menjadi momen lintas generasi dan genre, membuktikan bahwa musik mampu menyatukan kita semua. Terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi dalam perjalanan luar biasa ini,” ujar Dewi.
Edisi ke-20 Jakarta International Java Jazz Festival diperkirakan menjadi momen bersejarah bagi industri musik di tahun 2025. Tiket sudah dapat dibeli melalui situs resmi javajazzfestival.com. Jangan lupa ikuti akun media sosial resmi festival di Instagram, TikTok, Facebook, dan X untuk mendapatkan informasi terbaru seputar lineup dan acara./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk