JAKARTA – Danone Indonesia telah mengumumkan sumbangan kemanusiaan senilai Rp3,13 miliar dalam bentuk air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua untuk warga Palestina di Jalur Gaza. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa wilayah tersebut telah mengalami serangan dari rezim zionis Israel selama lebih dari dua bulan. Sumbangan ini diakui sebagai bentuk solidaritas dari salah satu perusahaan asing terbesar di Indonesia.
Total sumbangan Danone ke Palestina mencapai Rp3,13 miliar yang disalurkan melalui beragam organisasi dan lembaga kemanusiaan, diantaranya melalui Lembaga Amil Zakat infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LazisNU), LazisMU Pengurus Pusat Muhammadiyah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan terakhir melalui Kedutaan Besar Palestina senilai Rp 630 juta.
Michael Liemena, Corporate Communications Manager Danone Indonesia, menyatakan bahwa sumbangan ini merupakan bentuk empati dan dukungan kepada rakyat Palestina. Michael menegaskan bahwa perusahaan AMDK terbesar di Indonesia ini tidak memiliki afiliasi dengan Israel, membantah tudingan yang muncul di dalam negeri.
Meskipun MUI sebelumnya mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 yang mewajibkan dukungan untuk Palestina, Michael menjelaskan bahwa MUI tidak pernah menyebut bahwa Danone berafiliasi dengan Israel. Namun, informasi dari media Israel menyebutkan kehadiran Danone di negara itu melalui investasi dalam perusahaan start-up bernama Wilk.
Catatan media di Israel sendiri membenarkan kehadiran Danone di negeri itu. Memang, investasi asing disyaratkan harus terbuka kepada publik dan tidak ada yang harus disembunyikan. Harian The Times of Israel dan The Jerusalem Post pada April dan Mei 2023, memberitakan kalau Danone tanam investasi di sebuah perusahaan start up Israel bernama Wilk sebesar 3,5 juta USD (Rp50 miliar).
“Bukan jumlah investasinya yang menarik, melainkan identitas para investor, Danone akan memimpin putaran investasi. Bagi Danone, ini adalah investasi strategis dalam sebuah perusahaan food-tech Israel yang akan mengarah pada kolaborasi strategis pertama di dunia, untuk mengembangkan komponen susu olahan yang akan menjadi pengganti susu ibu,” sebut Jerusalem Post pada 22/5 silam.
November lalu, Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin menyebutkan sampai sejauh ini, nilai donasi yang disumbangkan Danone Indonesia ke warga Palestina tentu tidak sebanding dengan dana Rp50 miliar yang digelontorkan induk Danone ke hanya satu perusahaan start up Israel.
Sebagai perusahaan besar yang taat governance, Danone memang terbuka atas informasi untuk publik, termasuk kepemilikan saham penting perusahaan investasi terbesar di dunia bernama BlackRock yang ditanam di Danone.
Tentakel investasi BlackRock dikenal menggurita di banyak perusahaan pembuat senjata tempur modern termasuk Lockheed Martin, RTX, Northrop Grumman, Elbit Systems, L3Harris Technologies, ThyssenKrupp, Caterpillar, Boeing, dan General Dynamics.
Mirisnya, senjata modern buatan semua perusahaan yang dimodali BlackRock tersebut digunakan militer Israel melakukan serangan acak di wilayah Palestina, di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Kini Danone Indonesia makin dihadapkan pada tekanan konsumen yang mungkin memilih untuk menutup dompet mereka terhadap industri makanan dan minuman internasional ini. Dengan maraknya kampanye aksi boikot ini, Danone harus menghadapi babak baru di pasar Indonesia yang memiliki sentimen kuat terkait isu Palestina./ JOURNEY OF INDONESIA