SEMARANG – Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara “Launching Santripreneur dan Pengukuhan DPAC FKPP se-Kota Semarang” di Masjid Roudhotul Jannah, Ponpes Fadhlul Fadhlan, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/11/2023) meminta para santri yang berada di Ponpes Fadhlul Fadhlan ini untuk menerapkan strategi green ocean guna membangun usaha yang berkualitas dan berkelanjutan.
Acara yang juga dihadiri oleh Pengasuh PP Fadhlul Fadhlan, Dr. K.H. Fadlolan Musyaffa, Ketua Muslim Trade Center Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono, Ketua DPC FKPP Kota Semarang Samsuddin, serta para tamu undangan. Sandi menjelaskan bahwa strategi green ocean adalah ketika para pelaku usaha memperkuat kolaborasi dengan meningkatkan value atau nilai tambah produk yang akan membawa usaha mereka semakin maju.
“Ini adalah landasan para santri untuk menjadi santripreneur yang membangun ekonomi bangsa. Sehingga kita berorientasi bukan mencari lapangan kerja tapi menciptakan lapangan kerja,” paparnya.
Selain kolaborasi, inovasi, dan adaptasi juga penting dilakukan para santri untuk menjadi wirausaha yang resilien. Inovasi ini terdiri dari digitalisasi dan kemampuan santri dalam menggabungkan iman dan takwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Pesan saya jangan berkompetisi dengan menurunkan harga. Itu namanya strategi red-ocean atau samudra merah. Mari kita berkolaborasi dengan meningkatkan value. Sehingga memperbesar pasar. Itu yang disebut sebagai strategi green ocean. You can do it,” sebut Menparekraf.
Sandiaga juga menyampaikan bahwa melakukan adaptasi dengan mengikuti tren terkini tentunya dalam hal yang positif. Mengadopsi ilmu agama yang telah dipelajari di pesantren agar kemaslahatan negeri bisa dicapai.
Sementara di tempat yang sama Ketua Kadin Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara, mengungkapkan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kadin Kota Semarang bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk membangun usaha. Hal ini dikarenakan digitalisasi yang berkembang pesat menyebabkan terjadinya shifting ekonomi yang mengarah kepada ekonomi menengah ke bawah. Artinya UMKM dapat mengambil peluang ini untuk memperbesar skala usahanya.
“Yang utama kuncinya hanya konsisten dan tekun. Sesuatu hal yang dilakukan dengan konsisten dan tekun insyaAllah menghasilkan output yang baik,” tutup Arnaz./ JOURNEY OF INDONESIA