Seekor elang yang cukup besar tampak melayang layang cukup dekat dipucuk pucuk pinus yang cukup tinggi di seputaran Dante Pine. Di ujung aspal 2 motor Kawasaki KLX 150 dan 230 cc yang ditunggangi Adji Tunang Pratama dan Indrawan Ibonk dari tim Jelajah Kebangsaan Wartawan – PWI masih terus mengeksplor tempat-tempat menarik di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan,
Kamis sore (27/1), keduanya minus Sonny Wibisono sengaja mengarahkan tujuannya ke Dante Pine, yang berada di bagian utara provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki topografi pegunungan. Jalan meliuk naik dan turun akhirnya sebanding dengan hasilnya lewat penampakan suasana alam yang masih asri dan alami dengan udara segar.
Memasuki lokasi Dante Pine, keduanya diharuskan membayar restribusi sebesar Rp.10 ribu/ orang. Setelah memarkirkan motor tidak jauh dari akses masuk keduanya langsung disambut dengan hamparan hutan pinus yang tak terlalu rapat. Namun menurut pengunjung lainnya, jika kita datang di musim yang tepat, area tersebut akan sangat lebat.
Lepas dari tempat parkir mereka disambut dengan jalan tanah menurun yang ditingkahi dengan hamparan deretan pegunung Latimojong dan Nona yang berada di depan hutan pinus tersebut, membentuk topografi pegunungan yang indah. Dante Pine sendiri berada di salah satu gunung tersebut.
Ini sebenarnya kekuatan destinasi ini, selain berhawa sejuk, area sekitar yang indah dan pemandangan alam yang masih alami menjadi daya tarik utama di destinasi wisata tersebut.
Namun sayangnya ada beberapa fasilitas wahana untuk memacu andrenalin seperti Tarzan Swing ataupun Skybike terlihat sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Sangat disayangkan memang.
Tapi karena sudah terlalu sore, Adji dan Ibonk juga tidak juga mendaptkan info apakah Flying Fox yang di gadang-gadang terpanjang di Sulsel itu bisa dipakai atau tidak, karena operator wahana tersebut juga tidak terlihat.
Jadi yang paling memungkinkan adalah menikmati secangkir latte, semilir angin dan makanan kecil menjadi pilihan terbaik disini. Disini ada kedai kopi yang di kelola oleh anak muda lokal. Beragam jenis kopi mereka tawarkan dengan harga yang masih wajar.
Untuk menikmatinya, pengunjung dapat memiih tempat tempat yang dianggap strategis diatas meja meja taman diantara pepohonan pinus. Bisa juga menikmatinya diatas gazebo permanen dengan alas simpul temali sehingga pengunjung dapat menikmati kudapan sambil duduk memandang alam yang menghijau tanpa batas.
Selain itu berfoto dan menikmati ketinggian di gardu pandang menjadi hal menarik lainnya untuk dilakoni. Ini juga menjadi tempat favorit untuk melihat langsung pemandangan luas di area tersebut. Lokasinya berada di ketinggian dan tepat di sisi bukit. Beberapa gardu dibuat dengan desain unik dan khas sehingga cocok untuk swa foto.
Wisata alam ini terletak di desa Tanete, Anggeraja, Enrekang ini cukup dikenal oleh para pelintas ataupun pelancong yang kebetulan melewati tempat ini, sehingga cukup gampang untuk menuju kelokasi ini.
Dante Pine merupakan tempat yang tepat untuk jelajah alam, seperti menyusuri pegunungan atau hiking. Tinggal menyiapkan stamina dan alat, serta pemandu agar tidak tersesat./ JOURNEY OF INDONESIA