Menyimak dari judulnya, film Toko Barang Mantan pastinya toko ini memajang barang-barang yang berkaitan dengan mantan. Judul yang cukup menarik perhatian ini dipilih MNC Pictures sebagai salah satu film andalannya di awal tahun 2020. Judul dan cerita yang unik ini terlihat biasa, tapi menjadi tema yang menarik diangkat di film kali ini.
Menceritakan toko milik Tristan (Reza Rahadian) yang menjual dan membeli barang-barang pemberian dari mantan kekasih untuk orang-orang yang ingin move on dan melupakan kekasihnya.
Penampilannya yang urakan dan tidak pedulian menjadi karakter kuatnya. Ia juga dikenal sebagai mahasiswa abadi yang lebih memilih mendirikan toko. Selain itu dulunya gemar gonta ganti pacar, sehingga dia menjadi legenda di kampusnya. Satu hal lagi yang menjadi handicap dirinya adalah Tristan nyaris tak percaya cinta. Sejak ayah Tristan (Roy Marten) menikah dengan Meti (Widi Mulia) setahun setelah ibu Tristan meninggal.
Dengan dibantu dua asistennya, Amel (Dea Panendra) dan Rio (Iedil Putra), Toko Barang Mantan berjalan dengan berbagai problematik di dalamnya. Semua barang-barang yang dijual-belinya mempunyai cerita masing-masing, hingga bukan hanya barang yang diperjual belikan, tetapi history dibalik barang tersebut yang kerap menarik perhatian. Namun ternyata menjual barang mantan tak semudah yang dibayangkan Tristan.
Para pelanggan yang datang ke tokonya itu juga beragam, sampai terkesan tak ada yang aneh hari-hari yang dijalani Tristan bersama kedua sahabatnya. Sampai kemudian kehidupannya berubah sejak Laras (Marsha Timothty), mantan kekasih terindahnya datang ke tokonya. Sebetulnya tidak bisa dibilang mantan, karena Laras pergi begitu saja meninggalkan Tristan. Laras membawa sejuta kenangan bagi Tristan. Bedanya, Laras datang dengan membawa kejutan lain, ia tengah beranjak ke fase selanjutnya dan datang dengan maksud mencari souvenir untuk pernikahannya. Tristan yang kehidupannya tak pernah berubah seketika syok dan terkejut, apa yang harus dilakukannya?
Makin intens berinteraksi dengan Laras, Tristan sadar ia masih cinta. Namun baginya, cinta tak penting untuk diungkapkan. Cinta bisa dirasakan dari perbuatan. Lambat laun terkuak kenapa Laras memilih meninggalkan Tristan. Apakah Tristan sanggup move on dari Laras?
Film yang ber-genre komedi romantis ini dari awal terlihat kesulitan dalam membangun cerita. Namun, tiga sahabat yang dihidupkan oleh Reza Rahadian, Dea Panendra dan Iedil Putra sanggup membangkitkan tiga karakter yang berbeda ini. Ketiganya sanggup membangun chemistry dengan celetukan-celetukan ringan dengan bahasa sehari-hari. Interaksi ketiganya patut diacungi jempol, dengan karakter yang alami dan menyenangkan.
Amel yang paling ramai dan ceria kadangkala dibuat gemas dengan tingkah Tristan, si bos yang terlalu santai dan tidak peduli. Namun Tristan juga kerap tak bisa berkutik dengan apa yang dikatakan Amel, sebagai bos yang mempunyai sifat pemarah dan pengerutu, Amel sanggup memuat tokoh Tristan menjadi penurut. Disisi lain ada Rio yang kalem dan pasif, tapi cukup menambah keriaan dari tiga sahabat ini.
Secara garis besar, tak banyak cerita dan konflik yang ditampilkan Titien Wattimewa kali ini. Dinamika hubungan antar sahabat dan bagaimana cara menghadapi mantanlah yang ingin disampaikan di sini. Cerita yang baru bagi perfilman tanah air. Hubungan cinta antara Tristan dan Laras, serta bagaimana masing-masing karakter menangkap apa itu kata cinta menjadi suatu yang menarik untuk dibahas.
Bagi Tristan, cinta cukup ditunjukkan dengan perbuatan. Bukan dengan kata-kata. Namun, justru hal tersebut yang membuat Tristan tak bisa menjalin cinta dengan Laras (Marsha Timothy), wanita yang disukainya. Film yang disutradari oleh Viva Westi ini juga menghadirkan beberapa tokoh sebagai cameo, seperti Syifa Hadju, Niken Anjani, Stella Cornelia, Shareefaa Daanish, Mpok Atiek hingga Gading Marten. Kisah polemik cinta yang disajikan dalam film Toko Barang Mantan produksi MNC Pictures ini, bisa disaksikan di bioskop mulai 20 Februari 2020./ JOURNEY OF INDONESIA