Sunday, September 14, 2025
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
Banner Iklan
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Grebeg Syawal 2025 di Solo Safari, Perpaduan Tradisi Joko Tingkir dan Wisata Keluarga yang Sarat Makna

    Grebeg Syawal 2025 di Solo Safari, Perpaduan Tradisi Joko Tingkir dan Wisata Keluarga yang Sarat Makna

  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile
No Result
View All Result
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Mengenang Yudhistira ANM Massardi Lewat Buku “Mengunci Ingatan”

    Grebeg Syawal 2025 di Solo Safari, Perpaduan Tradisi Joko Tingkir dan Wisata Keluarga yang Sarat Makna

    Grebeg Syawal 2025 di Solo Safari, Perpaduan Tradisi Joko Tingkir dan Wisata Keluarga yang Sarat Makna

  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile
No Result
View All Result
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
No Result
View All Result

Dilan 1991, Kembalinya si Raja Gombal Yang Berujung Perpisahan

by Yulia Dewi
10/03/2019
Reading Time: 5 mins read
Dilan 1991, Kembalinya si Raja Gombal Yang Berujung Perpisahan

Dilan 1991 (Ist)

Share on FacebookShare on Twitter

Romantika kisah sepasang remaja Dilan dan Milea menjadi sebuah kisah manis di tahun 2018 lalu. Film produksi Falcon Pictures dan Max Pictures ini berhasil meraup jumlah penonton terbanyak di tahun 2018. Selama 45 hari penayangannya Dilan 1990 berhasil memperoleh sekitar 6.250.000 penonton. Sebuah prestasi yang membanggakan bagi film bernuansa roman remaja era 90 an.

Film yang diangkat dari novel karya Pidi Baiq inipun kemudian dibuatkan sekuelnya yang berjudul Dilan 1991. Rasa penasaran akan kelanjutan kisah sepasang remaja SMA ini pun kemudian menjadi sebuah rekor baru di industri film Tanah Air. Dilan 1991 sanggup meraih penonton tercepat dalam meraih jumlah penonton pada 5 hari penayangannya. Dilan 1991 yang resmi tayang sejak 28 Februari 2019 ini memperoleh pencapaian yang luar biasa.

Baca juga :

“Perang Kota”, Sebuah Drama Cinta, Perjuangan, dan Pengkhianatan di Tengah Jakarta Pasca-Kemerdekaan

Kuasa Gelap: Film Horor Eksorsisme Pertama di Indonesia, Tayang 3 Oktober 2024

Dalami Peran di “Luka Cinta”, Dinda Kirana Bikin Observasi dan Jerome Kurnia Jajal Kemampuan di Dunia Sinetron

Lalu apakah kisah kasih mereka masih mempesona? Berikut JourneyOfIndonesia mencoba mengulasnya.

Jika dalam cerita Dilan 1990 Dilan (Iqbaal Ramadhan) masih berusaha PDKT kepada Milea (Vanesha Priscilla), di sekuelnya kali ini kita akan melihat bagaimana Dilan dan Milea berpacaran.

Kalau di Dilan 1990 rayuan Dilan sanggup membuat cewek manapun klepek klepek, di sekuelnya kali ini Dilan hanya mampu menghadirkan gombalan-gombalan yang terasa ‘garing‘ ketika di dengar. Sutradara terlihat memaksakan karakter Dilan yang tadinya puitis jadi biasa saja bagi yang mendengar, karena selalu diulang-ulang.

Kisah berawal dari adegan manis Dilan dan Milea yang baru saja merajut cinta. Hari-hari mereka lalui layaknya sepasang remaja yang berpacaran. Ibarat coklat, manis, apapun yang mereka lakukan selalu berdua.

Adegan Dilan 1991 (Ist)

Namun kebahagian mereka tidak berlangsung lama, di sekuel kali ini penonton disuguhi dengan sikap Milea yang bingung dengan sikap Dilan. Dilan yang di cap bad boy ini masih jalan bersama geng motornya. Berkali-kali Milea ngambek, namun Dilan seakan cuek dengan kekhawatiran Milea.

Dalam satu momen, ulah Dilan berujung penangkapan oleh kepolisian terhadap dirinya. Konflik pada Dilan 1990 dilanjutkan di sini, Dilan pun terlibat kembali perkelahian dengan Anhar (Giulio). Namun Milea sadar kalau perkelahian Dilan adalah karena membela dirinya yang pernah ditampar Anhar pada episode sebelumnya.

Milea yang khawatir dengan Dilan akhirnya berujung pertengkaran mewarnai kisah cinta mereka. Sifat cuek Dilan membuat Milea patah hati, lalu munculah sosok baru dalam kisah cinta mereka berdua.

Milea yang memang sedang berjarak dengan Dilan akhirnya didekati Yugo (Jerome Kurnia). Hubungan mereka pun renggang, Dilan emosi. Apalagi ditambah dengan Milea yang mengancam akan memutuskan Dilan jika masih bergabung dengan geng motornya.

Pada Dilan 1991 berbagai cobaan pun merintangi kisah cinta mereka. Belum lama mereka kembali merajut kasih, Milea kembali mendengar aksi kebrutalan geng motor, Akew sahabat Dilan meninggal karena dikeroyok geng motor. Hubungan mereka akhirnya diujung tanduk, Milea kembali memutuskan Dilan. Padahal di hatinya masih ada perasaan cinta, Milea pun galau.

Seperti kisah remaja pada umumnya, putus nyambung putus nyambung nggak jelas, mulai di sini adegan terasa lambat. Kegalauan yang digambarkan Milea pun jadi hambar, alih-alih menguras air mata kenyataannya malah jadi membosankan.

Jika pada Dilan 1990 banyak adegan dan momen manis antara Milea dan Dilan, di sini justru lebih banyak menghadirkan konflik antara mereka berdua. Kehadiran beberapa pemain baru seperti Hyugo seharusnya lebih bisa membuat jalan cerita lebih menarik, tapi kehadiran sosok Hyugo tidak dimanfaatkan dengan baik. Sayangnya kehadiran Hyugo hanya sekedar sempilan di tengah kegalauan hati Milea.

Adegan Dilan 1991 (Ist)

Begitu juga dengan kehadiran Pak Dedi, guru Bahasa Indonesia baru di sekolah Milea yang terpikat dengan Milea. Kehadiran keduanya pun tidak sanggup menggantikan porsi Milea terhadap Dilan.

Jika pada Dilan 1990 gombalan-gombalan manis Dilan kepada Milea sanggup membuat penonton tertawa geli, tidak terjadi di sekuelnya kali ini. Gombalan Dilan hanya sekedar ditampilkan mengingat sebelumnya Dilan dikenal dengan gombalannya yang romantis. Pada Dilan 1991 sama sekali tidak membekas di hati. Milea pun hanya mengungkapkan perasaan rindunya yang terus diulang-ulang. Terkesan lebay kali ini.

Romantisme Dilan memang terlihat sebagai daya jual di film ini. Tapi efeknya yang sekarang malah hambar dan membosankan. Apalagi ditambah dengan kemunculan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang hadir sebagai cameo pada kali ini. Adegan yang seharusnya bisa mendulang tawa, malah semakin aneh dan dipaksakan kehadirannya. Buyar ekspektasi tentang Dilan sebelum menontonnya.

Dari sisi visual, seperti sebelumnya menghadirkan momen di tahun 1990 an, sutradara Fajar Bustomi masih detail dalam menangkap momen tersebut. Dengan ditampilkannya beberapa pernah pernik tahun 90 an, begitupun uang yang dipegang Milea. Tapi tetap saja masih tidak sedetail Dilan 1990, pada Dilan 1991 hanya terkesan sekedar dihadirkan agar tampak nuansa tahun 1990 an.

Overall, akting Iqbaal Ramadhan lebih bagus kali ini, beda halnya dengan Vanesha Priscilla yang masih terlihat canggung terutama pada adegan menangis.

Meskipun ada beberapa kekurangan dalam kisah Dilan 1991, namun rasa penasaran rupanya yang lebih memikat film ini. Dilan sanggup membangkitkan memorable kala masa SMA yang telah mengakar di benak penonton. Dilan sebelumnya lebih menampilkan bahasa-bahasa dialog verbal berupa gombalan manis terhadap Milea. Pada kali ini Dilan menampilkan sisi humanisnya yang tidak mau di kekang.

Kehidupan Dilan yang relatable dengan kondisi remaja saat itu, katanya sih. Dilan 1991 hanya sebuah cerita standar film roman remaja, meski dari sisi cerita cukup melelahkan. Namun gesture keduanya sanggup memunculkan sebuah ikonik baru dalam hubungan percintaan remaja. Seperti adegan ciuman yang diwakilkan oleh tangan masing-masing misalnya, atau suapan roti Milea kepada Dilan. Cukup membuat sebagian penonton terkoyak-koyak hatinya. Apalagi saat Milea menangis dan mengucapkan “Aku Sayang Kamu Dilan” siapapun yang melihatnya pasti jadi baper.

Dibalik kekurangan yang ada, lagi-lagi film ini mampu menyulut penggemar Dilan berbondong-bondong ke bioskop dan melahirkan tokoh remaja baru dalam industri film Indonesia. Meski tampil tidak sefenomenal Dilan 1990, Dilan 1991 mampu menghadirkan sebuah romansa cinta yang sederhana dan tidak kebablasan.

Dilan hanyalah sebuah kisah fiktif, yang sebetulnya tidak sepenuhnya relate dengan remaja tahun 1990an. Dilan hanya kisah fiktif dari si penulis yang akhirnya menghadirkan sosok yang penuh imajinasi dalam balutan film romantis yang sebetulnya sama sekali tidak terjadi pada remaja dikala itu. Jangankan memberi anak izin pacaran, keluar malampun harus diberondong dengan beragam pertanyaan.

Dilan yang mampu ‘menghasut‘ penonton dengan gombalan-gombalannya kemudian dihempaskan ke dalam skenario yang manis. Bagi penonton dewasa Dilan hanyalah sekedar hiburan dalam melepaskan penat setelah seminggu bekerja./ JOURNEY OF INDONESIA

Tags: Dilan 1991Fajar BustomiFalcon PicturesGiulioIqbaal RamadhanJerome KurniaMax PicturesPidi BaiqVanesha Priscilla
Share273Tweet171

Related Posts

Synchronize Fest 2025, Hadirkan Tema Saling Silang dan Seleksi Ketat Sponsor
Music

Synchronize Fest 2025, Hadirkan Tema Saling Silang dan Seleksi Ketat Sponsor

10/09/2025
INDOHITS GIGS #2 Akan Menampilkan 6 Band Rock Dari Berbagai Warna
Music

INDOHITS GIGS #2 Akan Menampilkan 6 Band Rock Dari Berbagai Warna

05/09/2025
Film Rangga & Cinta Tayang Perdana di Busan International Film Festival 2025
FIlm

Film Rangga & Cinta Tayang Perdana di Busan International Film Festival 2025

28/08/2025
Dwiki Dharmawan Rayakan 40 Tahun Karier Musik Lewat Konser Spektakuler di Jakarta
Music

Dwiki Dharmawan Rayakan 40 Tahun Karier Musik Lewat Konser Spektakuler di Jakarta

26/08/2025
Dari Melbourne ke Jakarta, Maton Guitars Resmi Hadir di Indonesia
Music

Dari Melbourne ke Jakarta, Maton Guitars Resmi Hadir di Indonesia

21/08/2025
Next Post
Roy Kiyoshi The Untold Story, Menguak Misteri Kehidupan Sang Indigo

Roy Kiyoshi The Untold Story, Menguak Misteri Kehidupan Sang Indigo

Laska Hotels Laska Hotels Laska Hotels
ADVERTISEMENT

Recomended

Anis Byarwati Soroti Turunnya Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Keyakinan Konsumen
News

Anis Byarwati Soroti Turunnya Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Keyakinan Konsumen

12/09/2025
Respon Permintaan Pelanggan, Hexindo Hadirkan Tiga Produk Baru di Mining Expo 2025
News

Respon Permintaan Pelanggan, Hexindo Hadirkan Tiga Produk Baru di Mining Expo 2025

11/09/2025
Synchronize Fest 2025, Hadirkan Tema Saling Silang dan Seleksi Ketat Sponsor
Music

Synchronize Fest 2025, Hadirkan Tema Saling Silang dan Seleksi Ketat Sponsor

10/09/2025
Indonesia Jadi Tuan Rumah ADEXCO 2025, Konferensi dan Pameran Internasional Penanggulangan Bencana
Events

Indonesia Jadi Tuan Rumah ADEXCO 2025, Konferensi dan Pameran Internasional Penanggulangan Bencana

10/09/2025
IEE Series 2025 Dibuka di Jakarta, Pameran Industri Terbesar Asia Tenggara Usung Transformasi Berkelanjutan
Events

IEE Series 2025 Dibuka di Jakarta, Pameran Industri Terbesar Asia Tenggara Usung Transformasi Berkelanjutan

10/09/2025
Hacktiv8 Gandeng Meta dan Kominfo Luncurkan “Akselerasi dengan Llama” untuk Dorong Inovasi AI di Indonesia
News

Hacktiv8 Gandeng Meta dan Kominfo Luncurkan “Akselerasi dengan Llama” untuk Dorong Inovasi AI di Indonesia

09/09/2025
Journey of Indonesia

Journey of Indonesia is a popular online newsportal and going source for technical and digital content for its influential audience around the globe. You can reach us via email.


journeyofid@gmail.com

  • Journey of Indonesia
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Editorial
  • Kontak

© 2024 Journey of Indonesia.

No Result
View All Result
  • Journey of Indonesia
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile

© 2024 Journey of Indonesia.