BANTUL – Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengunjungi Desa Wisata Wukirsari di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja di DIY. Desa ini berhasil meraih penghargaan prestisius “Best Tourism Village” dari UNWTO pada 2024, membuktikan eksistensinya sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia.
Dalam kunjungannya, Menpar bersama Wamenpar Ni Luh Puspa menyampaikan apresiasi atas pencapaian gemilang desa tersebut. Menurutnya, penghargaan ini merupakan simbol keberhasilan pariwisata berbasis kearifan lokal yang mampu bersaing di tingkat global. “Prestasi ini adalah bukti nyata kekayaan budaya Indonesia sekaligus menunjukkan bahwa pariwisata kita memiliki daya saing yang kuat,” ungkap Menpar Widiyanti.
Desa Wukirsari dikenal karena beragam potensi wisata yang dimilikinya, mulai dari keindahan alam yang memukau hingga keberagaman produk ekonomi kreatif. Salah satu daya tarik utama adalah Kampung Batik Giriloyo, pusat kerajinan batik tulis yang telah berkembang sejak 2007. Di tempat ini, wisatawan dapat mempelajari seni membatik yang merupakan warisan budaya dunia sejak 1634. Aktivitas ini juga melibatkan lebih dari 600 perajin lokal, memberikan dampak positif langsung terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Selain seni dan budaya, lanskap Desa Wukirsari yang mencakup perbukitan, sungai, hutan, dan lahan pertanian turut menjadi magnet bagi wisatawan. Keasrian desa ini tidak hanya menarik minat pengunjung, tetapi juga mendukung pengelolaan wisata berbasis keberlanjutan. Desa ini bahkan telah menerima berbagai penghargaan lain, seperti ASEAN Homestay Award pada 2016 dan sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan pada 2022.
Menpar menegaskan pentingnya menjaga prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek pengelolaan desa wisata. Ia juga mendorong agar Desa Wukirsari terus berinovasi tanpa melupakan tradisi lokalnya. “Kami berharap desa ini menjadi contoh nyata bagaimana integrasi prinsip keberlanjutan dapat diterapkan, baik dari sisi pengelolaan destinasi, budaya, maupun lingkungan,” tambahnya.
Keberhasilan Desa Wukirsari tidak lepas dari sinergi antara pemerintah, pengelola desa wisata, pelaku UMKM, komunitas lokal, dan mitra strategis lainnya. Dengan pendekatan kolaboratif ini, Menpar Widiyanti optimistis desa tersebut akan terus menjadi model pengembangan pariwisata yang inklusif dan berdaya saing tinggi./ JOURNEY OF INDONESIA | eR Bee