JAKARTA – Hadir sebagai brand yang mengusung konsep artisan bakery dengan harga bersahabat, Humble Baker hadirkan produk roti dan kue berkualitas tinggi yang dapat dinikmati oleh lebih banyak kalangan. Dengan spesialisasi pada Sourdough, Whole Wheat, Pumpkin Doughnuts, dan Premium Cake, Humble Baker mengisi celah pasar yang selama ini belum banyak digarap secara optimal.
Lewat gerai pertamanya yang di buka di Jl. Wolter Monginsidi No.120, Jakarta Selatan, Humble Baker hadir lewat gagasan dari empat sekawan yakni Dr. Indrawan Nugroho, Rex Marindo, Chef Ibnu Pratama, dan Deddy Corbuzier.
Dilatarbelakangi dari data Indonesia Foodservice Industry, pada 2023, nilai PDB bisnis F&B di Indonesia mencapai Rp405 triliun, naik Rp38 triliun dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, total nilai penjualan jasa boga nasional menyentuh US$ 30,2 miliar. Dengan pertumbuhan rata-rata 13% per tahun, pasar foodservice Indonesia diprediksi meroket hingga US$ 62,4 miliar pada 2025 dan menembus US$ 115 miliar pada 2030.
Seperti yang disampaikan oleh Dr. Indrawan Nugroho selaku Corporate Innovation Consultant bahwa pihaknya melihat bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin di industri bakery, bukan hanya sebagai pasar, tetapi juga sebagai produsen berkualitas tinggi.
Menurutnya, Indonesia punya potensi besar untuk menjadi pemimpin di industri bakery, bukan sekadar sebagai pasar konsumtif, tetapi juga sebagai produsen roti berkualitas yang mampu bersaing di kancah global.
“Akhir-akhir ini, pasar bakery di Indonesia dibanjiri oleh merek-merek dari luar negeri. Humble Baker hadir dengan ambisi besar, yaitu menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri dalam industri bakery dan cakery artisan. Kami ingin menunjukkan bahwa merek lokal juga bisa memiliki kualitas tinggi, rasa autentik, dan daya saing yang kuat di industri ini,” ungkap suami dari Nina Nugroho ini saat launching outlet Humble Baker pada Kamis (31/1/2025).
Dr. Indrawan Nugroho cukup optimis dengan dibukanya outlet ini, “Kami sudah mempersiapkan Humble Baker ini sekitar 4 – 5 bulan lalu, itu sudah mencakup riset, persiapan dan pemilihan tempat. Dengan kapasitas mesin di lantai atas, kami sanggup membuat 60.000 produk perharinya”, ungkapnya kembali.
Pada sesi demonstrasi baking yang digelar selama acara, Chef Ibnu Pratama, sebagai pencipta resep dan kepala produksi Humble Baker, menjelaskan bagaimana pemilihan bahan baku dan proses pengolahan menjadi faktor kunci dalam menciptakan produk signature pastry Humble Baker. Sourdough-based Bakery, Pumpkin Doughnuts, dan Premium Cake adalah produk unggulan barand ini. “Ini tidak hanya memiliki cita rasa khas artisan, tetapi juga lebih sehat dan dijual dengan harga yang bersahabat”, promonya
Lewat bahan-bahan berkualitas tinggi dan diolah menggunakan teknik khusus, seluruh item produk memiliki karakteristik yang khas. “Seperti Sourdough-based Bakery, misalnya, dibuat melalui proses fermentasi yang membutuhkan waktu lebih dari 1 hari sehingga menghasilkan tekstur yang khas dan cita rasa premium. Sementara Pumpkin Doughnuts merupakan produk artisan yang tidak hanya lezat dan unik secara rasa, tetapi juga lebih sehat. Produk ini menggunakan bahan alami, yakni labu kuning yang kaya akan vitamin A, serat, dan antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan,” tambah Chef Ibnu.
Sementara itu, Rex Marindo, salah satu penggagas dan konseptor Humble Baker, menegaskan bahwa bisnis ini tidak sekadar menjual produk ritel ke konsumen, tetapi juga membuka peluang kemitraan dan outsourcing bagi perusahaan, kafe, serta restoran di Indonesia. Menurutnya, model bisnis ini memungkinkan produk bakery artisan berkualitas dapat tersebar lebih luas dan dinikmati oleh lebih banyak orang di seluruh negeri
“Bentuk kerja samanya, kami menyebutnya lebih seperti investor outlet atau autopilot. Jadi, nanti teman-teman yang tertarik punya bisnis Humble Baker cukup menyediakan investasi, tapi operasionalnya tetap dari tim Humble Baker. Dengan demikian, lebih terencana, lebih terkontrol SOP-nya dan juga semua service dan lain-lainnya memiliki standar,” papar Rex.
Lebih jauh ia menjelaskan, sebenarnya, satu ruko dengan satu lantai sudah cukup untuk membuka Humble Baker. “Karena ini khan konsepnya roti shop. Untuk nilai investasi menjalin kemitraan dengan Humble Baker, kami belum bisa menyebutkan, karena belum disusun detail,” lanjutnya.
Tak jauh berbeda dengan 3 partnernya, Deddy Corbuzier menyebutkan bahwa sudah saatnya Indonesia memiliki produk bakery artisan lokal yang bukan hanya dapat dinikmati oleh siapa saja, tetapi juga mampu mendongkrak standar kualitas bakery di Indonesia. “Saya melihat bisnis memiliki visi yang jelas, keahlian yang solid, dan strategi bisnis yang matang. Oleh karena itu, saya mendukung perjalanan Humble Baker untuk menjadi brand bakery yang diperhitungkan di tingkat nasional, bahkan internasional,” sebut Deddy.
Sebagai bagian dari rangkaian acara peluncuran, para undangan berkesempatan untuk melihat langsung proses produksi melalui Production Facility Tour yang memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Humble Baker menjaga standar kualitasnya./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk