JAKARTA – Grup vokal Fame tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Penampilan trio yang terdiri dari Trie Utami, Ronny Waluya, dan Ressa Herlambang sukses menyita perhatian warganet, bukan hanya karena kualitas suara, tapi juga nuansa kreatif yang diusung.
Berkat video musik ‘Pengertian‘ yang tengah viral di Instagram, TikTok, dan Facebook, Fame secara AI berhasil membawa pendengar bernostalgia sambil menikmati nuansa segar dari sebuah karya legendaris.
Lagu ‘Pengertian’ memang bukan nomor sembarangan. Hits di era 1990-an ciptaan mendiang Alex Kembar Grup ini dahulu melambung di tangan Harvey Malaihollo, dengan aransemen Erwin Gutawa. Kini, Fame menyulapnya menjadi sebuah kolaborasi unik, tanpa kehilangan soul dari versi aslinya.
Dibentuk sekitar setahun lalu, Fame bukanlah sebuah grup vokal biasa. Dalam formasi ini, masing-masing personel diberi ruang luas untuk menonjolkan karakter vokalnya, sehingga tercipta harmoni yang unik dan emosional. “Sengaja kami menyebutnya bukan trio konvensional, tapi bernyanyi solo bertiga. Saya meminta Ronny tampil lebih lembut, Ressa diberi nuansa yang matang tapi tetap terasa segar, dan saya sendiri menjaga karakter vocal designer demi keserasian. Apalagi Mas Bali (Baliyanto) memang jenius saat menyusun aransemen yang pas,” ungkap Trie Utami, yang akrab disapa Iie.
Baliyanto, yang juga menjadi arranger dan produser, punya pendekatan kreatif saat menyatukan perbedaan karakter vokal tersebut. “Ini tantangan, tapi menyenangkan. Saya diberi kebebasan menyelaraskan suara masing-masing, tanpa kehilangan nuansa orisinal dari lagu ‘Pengertian’ yang memang punya tempat di hati masyarakat.”
Awalnya, Fame berniat merilis sebuah single baru. Tapi diskusi kemudian bergeser saat Ressa menyarankan untuk menyanyikan kembali sebuah lagu yang sudah ternama. Pilihan kemudian jatuh pada ‘Pengertian’—lagu ciptaan mendiang Alex Kembar, paman dari Baliyanto. “Ini sebuah penghormatan dan upaya melestarikan karya beliau. Saya masih menyimpan kisah kreatif di balik pembuatan lagu ini, dan sekarang diberi kesempatan untuk menyusun aransemen yang sesuai zaman, tanpa kehilangan nuansa aslinya.”

Selain aspek emosional, proses perizinan dan kepemilikan hak cipta juga berjalan lebih mudah. “Karena saya tinggal mengontak istri Om Alex, bikin kesepakatan, bayar dan langsung beres,” ujar Bali.
Iie menambahkan bahwa pengurusan hak cipta memang menjadi prioritas utama. “Terlebih di tengah situasi sekarang, di mana para pencipta berkonflik dengan penyanyi dan berujung ke ranah hukum!” tegasnya.
Awal terbentuknya Fame terjadi secara natural. Iie, Ronny, dan Baliyanto sering tampil live di TikTok. Dari situ, terjadi pertemuan kreatif yang kemudian melibatkan Ressa Herlambang. “Awalnya iseng, bikin konten bareng, tapi kemudian kok cocok. Dalam waktu kurang dari setahun, Fame terbentuk dan mulai bikin karya yang diterima luas.”
Fame sendiri baru terbentuk sekitar setahun lalu, bermula dari seringnya keempat personelnya tampil live bersama di TikTok. Iie, Ronny, dan Baliyanto mengaku mulai mendalami pola siaran TikTok setelah bergaul dengan Ressa. “Eh, belum sampai setahun, malah sekarang lebih jago Kang Ronny,” ungkap Ressa sambil memuji.
Meski baru seumur jagung dan dikenal suka bercanda di luar musik, Fame sudah melahirkan karya kreatif yang membanggakan. “Via TikTok, kita tengah menggelar acara Indonesia Singing Academy, sebuah kompetisi menyanyi yang menjadi event terbesar di TikTok. Acara ini bukan hanya menghibur, tapi juga mengedukasi,” tutup Ronny.
Selain bergelut di bidang musik, Fame juga aktif menggelar Indonesia Singing Academy di TikTok, sebuah ajang kompetisi menyanyi yang bukan hanya menjadi ruang kreatif, tapi juga edukatif.
“Acara Indonesia Singing Academy, sebuah kompetisi menyanyi yang menjadi event terbesar di TikTok. Acara ini bukan hanya menghibur, tapi juga mengedukasi,” tutup Ronny..”/ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk